Disgafria atau Anak Kesulitan dalam Menulis, ini 8 Cara Mengatasinya!
Disgrafia merupakan gangguan belajar dimana anak kesulitan menulis. Berikut cara mengatasinya
5 Juli 2021
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Masuk sekolah dasar, membuat anak mama sudah wajib belajar membaca dan menulis. Jika ia mengalami kesulitan melakukannya, jangan dulu berkecil hati dan menganggap anak mama bodoh.
Mungkin sekali, si Anak mengalami kondisi disgrafia, yaitu kondisi gangguan belajar dimana penderitanya memiliki masalah dengan keterampilan dalam menulis tangan, mengetik dan mengeja.
Kesulitan mengekspresikan diri secara tertulis bukanlah bagian dari disgrafia. Tetapi ketika anak-anak harus sangat fokus pada saat menulis, pemikirannya tentang cara menyampaikan ide-ide yang sudah dipikirkannya bisa terhalang.
Salah satu tanda utama disgrafia adalah tulisan tangan yang berantakan. Berikut adalah beberapa keterampilan tulisan tangan yang mungkin membuat anak kesulitan melakukannya:
- Membentuk huruf,
- menempatkan huruf dengan benar pada halaman,
- menulis dalam garis lurus,
- membuat huruf dengan ukuran yang benar,
- memegang kertas dengan satu tangan saat menulis dengan yang lain,
- memegang dan mengendalikan pensil atau alat tulis lainnya,
- menempatkan jumlah tekanan yang tepat di atas kertas dengan alat tulis,
- mempertahankan posisi lengan kanan dan postur untuk menulis.
Kesulitan membentuk huruf dapat membuatnya sulit untuk belajar mengeja. Itu sebabnya banyak anak dengan disgrafia memiliki ejaan yang buruk. Anak dengan disgrafia juga dapat menulis dengan sangat lambat, yang dapat memengaruhi mereka dalam mengekspresikan diri secara tertulis.
Jika mama memiliki anak yang mengalami disgrafia, jangan sedih ma. Anak dengan digrafia bukan berarti anak tersebut tidak cerdas. Ketika anak-anak dengan disgrafia kesulitan menulis, bukan berarti mereka malas.Tetapi mereka memang membutuhkan bantuan dan dukungan ekstra untuk meningkatkan keahliannya dalam menulis. Berikut Popmama.com akan memberikan mama tips untuk membantu anak yang mengalami disgrafia.
1. Merasakan huruf dengan meraba benda berbentuk huruf
Gunakan berbagai pengalaman indera sehingga anak dapat merasakan huruf.
Ma, ketika mama kecil pasti sering bermain menuliskan huruf di punggung teman mama dan teman mama harus menebaknya. Lakukan itu juga pada anak, mama disarankan menuliskan huruf alfabet di punggung atau telapak tangan anak dengan mata anak yang tertutup.
Cobalah meminta anak untuk merasakan huruf alfabet itu dan menebak huruf apa yang mama tuliskan. Dengan begitu, akan mempermudah anak mengenal huruf-huruf. Mama juga bisa membuat hal yang lebih menantang seperti ketika mama menuliskan huruf kapital, cobalah meminta anak untuk menuliskannya dengan huruf kecil atau sebaliknya.
2. Menulis dengan ukuran yang besar
Anak-anak dengan disgrafia biasanya kesulitan mengingat bagaimana cara membentuk huruf dengan benar. Salah satu cara terapis membuat proses lebih berkesan adalah dengan meminta anak-anak menulis dengan cara yang menggunakan gerakan motorik besar.
Mama dapat meminta anak untuk menulis huruf di lantai saat mandi menggunakan krim cukur, atau anak dapat menghaluskan krim pada lantai dan menulis huruf di krim tersebut menggunakan jari. Anak juga dapat berlatih untuk menulis di atas bak pasir atau menggunakan cat agar meningkatkan input sensorik mereka.
3. Menulis di tanah liat atau clay
Clay adalah media yang sangat serbaguna untuk mengajari anak menulis dan meningkatkan keterampilan motorik halusnya.
Ma, ajaklah anak untuk membentuk tanah liat menjadi bentuk huruf alfabet sehingga mempermudah anak untuk mengingat bentuk huruf. Mama juga bisa meratakan clay di loyang, kemudian ajak anak untuk membuat huruf di clay tersebut menunggunakan permukaan pensil.
Editors' Pick
4. Berlatih menggunakan sumpit atau pinset
Memegang pensil dengan benar adalah tantangan bagi banyak anak yang memiliki kesulitan dalam menulis. Anak dapat memperkuat jari-jarinya dan meningkatkan "pegangan pensil" menggunakan alat "menjepit" yang ditemukan di sekitar rumah seperti, pinset, sumpit anak-anak dan penjepit es.
Untuk mempermudahnya mama bisa mencoba permainan ini, aduk potongan sereal atau potongan kertas atau potongan penghapus di atas meja. Kemudian lihat berapa banyak anak dapat mengambil potongan tersebut menggunakan alat penjepit dalam satu menit.
5. Latih koordinasi tubuh anak
Agar seorang anak dapat menulis dengan benar, kedua sisi tubuhnya perlu bekerja bersama: satu tangan memegang kertas dengan stabil dan yang lain menulis menggunakan pensil.
Setiap aktivitas yang mendorong gerakan terkoordinasi di kedua sisi tubuh dapat membantu anak untuk menulis dengan benar. Aktivitas ini termasuk kerajinan yang menggunakan gunting: satu tangan memegang, yang lain memotong.
6. Bangun kekuatan dan stabilitas
Menulis mungkin terlihat tidak memerlukan tenaga banyak secara fisik. Tetapi duduk dengan benar dan mengendalikan pensil dan kertas membutuhkan kekuatan dan stabilitas otot bahu. Aktivitas yang dapat menguatkan otot bahu adalah push-up, jalan kepiting, panjat tali, bergantung di papan, bahkan membaca sambil tengkurap di lantai dapat menambah kekuatan otot di bahu.
Jadi Mama harus menyisihkan waktu untuk anak menambah kekuatan otot pada bahunya. Anak dapat melakukannya di taman bermain, halaman belakang rumah, atau ruang bermain di rumah.
7. Ajarkan anak untuk bercerita dengan terorganisir
Anak-anak dengan disgrafia sering mengalami kesulitan mengatur pikiran mereka. Mama dapat membantu anak dengan berlatih mendongeng secara terstruktur.
Saat tidur, minta anak untuk menceritakan tentang apa yang terjadi hari ini pada dirinya. Mintalah anak memulai dengan perkenalan, seperti “Hari ini hari kamis, hari ini adalah hari yang sibuk untuk saya.” Mintalah dia untuk menggambarkan apa yang dia lakukan di pagi, siang dan malam hari. Lalu anak biasanya bisa menyelesaikan semuanya tentang bagaimana hari itu berjalan secara keseluruhan.
8. Bicarakan ide baru lewat tulisan
Anak-anak dengan disgrafia mungkin penuh dengan ide-ide hebat. Tetapi menempatkan ide-ide itu dalam kata-kata tertulis bisa menjadi rintangan yang membuat mereka frustasi.
Ma, dorong anak untuk merekam dirinya sendiri menggunakan smartphone atau perangkat lainnya ketika ia mengungkapkan ide-idenya dengan berbicara. Anak kemudian dapat memutar kembali rekaman ketika anak akan menulis. Cara ini bisa membantu anak untuk meningkatkan kepercayaan dirinya dalam menuangkan ide-idenya saat menulis.
Sekarang mama sudah tahu kan bagaimana caranya membantu anak dengan disgrafia. Semangat terus ya, dalam membantu anak mengatasi kekurangannya. Yakinlah di dalam kekurangan pasti ada kelebihan.
Baca juga:
- Magic Words! Ajari Anak Mengatakan "Terima kasih", "Tolong", "Maaf"
- 8 Mainan Paling Baik untuk Perkembangan Sensorik dan Motorik Newborn
- Anak Merengek di Depan Umum? Ini 4 Cara Mengatasinya!