Di sekitar kita terdapat berbagai macam hewan, salah satunya hewan mamalia. Hewan tersebut biasanya sangat akrab dengan manusia karena sering kali hidup berdampingan.
Berbeda dengan unggas atau hewan jenis lainnya, hewan mamalia dinilai memiliki otak yang lebih berkembang. Selain itu, hewan mamalia tergolong ke dalam hewan berdarah panas. Sebab, tubuh hewan mamalia selalu terasa hangat.
Hewan mamalia dianggap sebagai kelompok hewan yang penting dalam memelihara dan mempertahankan keberlangsungan ekosistem. Meski hewan mamalia di bumi ini sangat banyak dan tersebar di mana-mana, tetapi kelompok hewan ini memiliki risiko kepunahan yang paling tinggi.
Nah, agar pengetahuanmu semakin bertambah, yuk simak penjelasan yang telah Popmama.com rangkum mengenai apa itu hewan mamalia, ciri-ciri, jenis, dan cara berkembang biaknya yang perlu anak pelajari.
1. Apa yang dimaksud dengan hewan mamalia?
Pexels/Pixabay
Hewan mamalia berasal dari bahasa Latin “mamma” yang berarti puting atau payudara. Kata tersebut diciptakan dari Carl Linnaeus dan pertama kali dikemukakan pada 1758 untuk menggambarkan hewan yang menyusui. Oleh sebab itu, hewan mamalia kerap disebut sebagai hewan menyusui.
Hewan mamalia memiliki kelenjar susu sebagai sumber makanan untuk anak-anaknya.
Namun, tidak semua hewan mamalia dapat menyusui anaknya. Karena, ada beragam spesies mamalia di bumi ini dalam bentuk dan ukuran yang berbeda-beda.
Mamalia yang tidak menyusui anaknya disebut dengan monotremata. Monotremata merupakan hewan mamalia yang memiliki kelenjar susu, tetapi tidak memiliki puting.
Meski begitu, monotremata tetap disebut sebagai hewan mamalia. Selain itu, hewan mamalia juga tergolong sebagai hewan vertebrata, yakni memiliki tulang belakang dan memiliki rambut.
Editors' Pick
2. Ciri-ciri hewan mamalia
Pexels/nitin-creative
Sama seperti kelompok lainnya, hewan mamalia juga memiliki ciri khusus. Ciri-ciri hewan mamalia tentu berbeda dibandingkan dengan kelompok hewan vertebrata lainnya.
Berikut ciri-ciri hewan mamalia yang perlu diketahui.
Memiliki kelenjar susu untuk menyusui
Biasanya, hewan mamalia bertempat tinggal di darat atau tempat-tempat kering
Memiliki uteru atau tempat untuk perkembangbiakan embrio
Memiliki jenis gigi berbeda, seperti gigi taring, gigi geraham, dan gigi seri
Memiliki cakar atau kuku sebagai bagian dari jaringnya yang dapat digunakan untuk memanjat atau memegang makanan
Mempunyai anggota tubuh untuk bergerak, seperti berlari, berenang, atau menggenggam sesuatu
Memiliki tulang belakang (vertebrata)
Berdarah panas (homoioterm) karena suhu tubuhnya tidak dapat dipengaruhi oleh suhu lingkungan
Memiliki rambut
Berkembang biak dengan cara melahirkan (vivipar), tetapi ada pula yang bertelur (ovipar)
Bernapas menggunakan paru-paru
3. Cara berkembang biak hewan mamalia
Pexels/thomas-b-270703
Umumnya, hewan mamalia berkembang biak dengan cara melahirkan atau vivipar. Akan tetapi, ada pula hewan mamalia yang cara berkembang biaknya dengan bertelur (ovipar).
Mamalia yang berkembang biak dengan cara bertelur disebut monotremata. Artinya, hewan mamalia tersebut tidak memiliki puting dan berkembang biak dengan cara bertelur.
Hewan monotremata akan menghasilkan susunya melalui kelenjar susu di kulitnya.
4. Sistem pernapasan hewan mamalia
Pexels/noah-munivez-101601064
Hewan mamalia pada umumnya bernapas menggunakan paru-paru, tetapi bagi mamalia yang hidup di air terdapat sedikit perbedaan.
Hewan mamalia yang hidup di air memiliki sebuah katup yang berguna ketika hewan tersebut menyelam. Katup tersebut dapat menutup ketika hewan mamalia menyelam dan akan terbuka saat hewan berada di permukaan.
Meski begitu, secara umum hewan mamalia memiliki sistem pernapasan yang sama seperti manusia. Alat pernapasannya pun terdiri dari hidung, pangkal tenggorokan, barang tenggorokan, dan paru-paru.
Sementara itu, proses pernapasannya dimulai dari rongga hidung, faring, trakea, dan bronkus, hingga paru-paru. Nantinya, darah yang dihirup akan mengikat oksigen, kemudian disalurkan ke seluruh tubuh.
Ketika hewan mamalia melakukan proses pernapasan, dadanya akan naik-turun. Hal tersebut dikarenakan adanya kontraksi pada otot diafragma dan otot tulang rusuk. Volume rongga dada dan paru-paru akan meningkat ketika diafragma bergerak turun dan sangkar tulang rusuk membesar.
5. Jenis-jenis hewan mamalia dan contohnya
Pexels/taryn-elliott
Di bumi ini terdapat jenis mamalia yang beragam. Bentuk dan ukurannya pun berbeda-beda. Tidak hanya di darat, tetapi mamalia juga dapat hadir di air. Seperti yang telah diketahui, tidak semua hewan mamalia berkembang biak dengan cara melahirkan, tetapi ada pula yang bertelur.
Nah, berdasarkan persamaan ciri-cirinya, jenis-jenis mamalia terbagi ke dalam beberapa ordo seperti berikut:
1. Monotremata
Hewan yang satu ini berkembang biak dengan cara bertelur karena hanya memiliki satu lubang yang sekaligus digunakan untuk pencernaan dan tempat saluran urine. Contoh hewan monotremata, yaitu platypus, nokdiak moncong pendek, nokdiak baliem, dan nokdiak sentani.
2. Dasyuromorphia
Dasyuromorphia merupakan hewan marsupial yang memiliki banyak gigi seri. Hal tersebut dikarenakan hewan jenis ini tergolong pemakan daging dan lebih banyak beraktifitas di malam hari. Contoh hewan Dasyuromorphia adalah sarcophilus laniarius atau setan tasmania.
3. Peramelemorphia
Hewan yang memiliki kantung disebut peramelemorphia. Kantung tersebut layaknya saluran panjang yang terhubung dengan uterus dan embrio. Contoh hewan yang nemiliki kantung ialah bandikut tikus dan kalubu esut.
4. Diprotodontia
Diprotodontia merupakan hewan yang dapat melompat jauh atau menggali lubang untuk tempat tinggalnya. Jari-jari kaki belakangnya menyatu sepenuhnya. Hewan yang termasuk ke dalam jenis hewan ini, yaitu possum ekor kait arfak, bubutu talaud, dan kanguru.
5. Eulipotyphla
Hewan mamalia yang merupakan serangga tergolong ke dalam jenis eulipotyphla. Hewan eulipotyphla ini memiliki bobot tubuh kurang dari 20 gram dengan moncong panjang dan runcing. Contoh hewan jenis ini, di antaranya curut ekor tebal, curut cibodas, dan munggis rumah.
6. Scandentia
Mamalia pemakan serangga, buah, dan biji-bijian adalah scandentia. Hewan ini cenderung memiliki tubuh yang kecil, badan pipih, dan memanjang, juga ekor yang berambut tebal. Selain itu, pendengarannya sangat baik. Contoh hewan scandentia adalah tupai akar dan tupai tanah.
7. Dermoptera
Dermaptera merupakan hewan mamalia dengan selaput layang yang membentang di seluruh tubuhnya. Selaput layang tersebut berupa kulit tipis yang terdapat pada leher sampai ke ujung ekor dengan rambut yang tipis berwarna coklat keabuan yang menutupinya. Contoh hewan dermoptera, yakni G. variegatus dan G. volans.
8. Chiroptera
Chrioptera adalah hewan mamalia yang dapat terbang. Jari-jari hewan jenis ini dapat membentang menjadi sayap yang memiliki selimut seperti kulit tipis yang elastis. Contohnya adalah kelelawar dan kalong kapauk.
9. Sirenia
Sirenia merupakan hewan mamalia herbivora akuatik atau hidup di air. Hewan jenis uni memiliki tungkai depan seperti sirip, tetapi tidak memiliki kaki belakang. Contoh dari hewan sirenia adalah duyung.
10. Primata
Hewan dengan jumlah spesies sebanyak 62 di Indonesia ini merupakan mamalia yang memiliki plasenta. Sebagian besar, hewan primata tinggal di hutan tropis. Contoh dari hewan primata, antara lain monyet beruk, lutung, kukang, dan lutung budeng.
11. Cetacea
Cetacea ialah kelompok mamalia yang hidup di air dengan tubuh mirip seperti ikan. Terdapat 34 spesies hewan jenis ini berada di perairan Indonesia. Hewan yang tergolong ke dalam jenis ini adalah lumba-lumba hidung botol, paus biru, dan paus pembunuh.
10. Karnivora
Hewan mamalia pemakan daging disebut karnivora. Meski demikian, sebagian kecil dari karnivora ada pula yang menjadi pemakan segala. Hewan mamalia ini memiliki gigi kuat dan taring besar serta tajam. Hewan yang termasuk jenis ini, yaitu harimau, singa, beruang madu, binturung muntu, dan anjing laut.
Nah, itu dia penjelasan mengenai hewan mamalia yang harus diketahui. Jangan sampai salah mengenali lagi ya. Semoga informasi ini bermanfaat!