5 Tips Mengajarkan Anak Sayang pada Hewan Peliharaan
Ada banyak manfaat apabila anak mama menjalin hubungan yang baik dengan hewan
22 Agustus 2022
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Hewan merupakan makhluk hidup yang biasanya disukai oleh banyak orang, apalagi anak-anak. Meski begitu, mengenalkan hewan pada anak-anak terasa susah-susah gampang.
Tidak semua anak-anak berani saat berhadapan dengan hewan, baik yang lucu dan kecil, hingga yang besar. Akan tetapi, ada pula anak yang bisa langsung akrab dan bermain dengan hewan-hewan yang dianggap lucu.
Menumbuhkan rasa sayang anak pada hewan sangat penting karena dapat memberikan banyak sekali manfaat yang baik. Namun, untuk menumbuhkan rasa sayang tersebut Mama tidak berarti harus memeliharanya di rumah. Sebab, terkadang ada kondisi di mana kita tidak bisa memelihara hewan, misalnya alergi parah pada bulu.
Ada banyak cara yang bisa Mama lakukan guna membuat si Kecil dapat menumbuhkan rasa kasih sayang pada hewan. Apa saja ya cara-caranya, Ma?
Kali ini, Popmama.com telah merangkumkan tentang 5 tips mengajatkan anak sayang pada hewan peliharaan yang bisa Mama diterapkan. Namun, Mama harus melakukannya dengan perlahan dan tidak boleh memaksanya ya!
1. Ajarkan kasih sayang pada hewan yang disukai anak atau dipilih untuk dipelihara
Cara pertama untuk mengajarkan anak sayang pada hewan peliharaan adalah tanyakan hewan yang disukai anak atau dipilih untuk dipelihara guna mengajarkannya kasih sayang.
Mama bisa mengabulkan permintaan si Kecil untuk memelihara hewan sambil mendampinginya. Dengan cara ini, Mama justru bisa lebih mudah menumbuhkan rasa kasih sayang anak pada hewan.
Jika si Kecil tidak ingin memelihara hewan, Mama bisa pergi ke kebun binatang ata menyaksikan tanyangan televisi. Kemudian, tanyakan hewan apa yang anak mama sukai dan tekanankan supaya si Kecil dapat menyayanginya.
Adapunhewanpeliharaanyangbisadirawatolehanak-anakdirumahadalahsebagaiberikut.
- Kucing
Hewan peliharaan yang mudah dirawat adalah kucing. Hewan menggemaskan satu ini merupakan hewan peliharaan yang tidak berbau karena bisa dimandikan secara rutin di rumah. Selain itu, kucing bisa diajak bermain, dilatih, bahkan diberi nama yang lucu-lucu.
- Anjing
Selain kucing, anjing juga banyak dipelihara. Sama seperti halnya kucing, anjing juga bisa dilatih, diajak bermain, toilet training, dan lain sebagainya.
- Ikan
Jika tidak ingin ribet memandikannya, Mama bisa pilih ikan sebagai hewan peliharaan. Misalnya, ikan koi, ikan mas, hingga ikan cupang.
Ikan hanya perlu diberikan makan secara teratur dan rajin membesihkan 'rumah', seperti kolam, akuarium, atau media lainnya.
- Kura-kura
Kura-kura termasuk hewan yang mudah dirawat. Sebab, Mama hanya perlu memastikan kebersihan dan kecukupan makanannya saja. Hewan peliharaan yang satu ini pun tidak memerlukan banyak perhatian, seperti anjing dan kucing.
- Hamster
Hewan peliharaan yang tergolong mudah dirawat selanjutnya adalah hamster. Selain mudah dirawat, hamster juga bisa dilatih buang air dengan benar.
Jika ingin memelihara hamster, Mama perlu menyediakan kandang yang dilengkapi terowongan dan area untuk tidur.
- Ayam
Ayam adalah salah satu hewan yang banyak dipelihara. Selain mudah dirawat, hewan peliharaan ini juga bisa dimanfaatkan dagingnya.
- Burung
Beberapa ras burung banyak dipelihara karena dianggap lebih mudah dan murah dibanding memiliki hewan peliharaan, seperti anjing dan kucing.
- Kuda
Jangan salah, Ma, kuda juga bisa lho jadi hewan peliharaan. Karena, kuda sangat mudah di rawat. Mama bisa memandikannya dengan cara digosok, dipijat, atau disikat. Selain itu, kuda juga dapat ditunggangi.
Beri arahan padanya bahwa menyayangi bisa dimulai dari tidak menggangu hewan tersebut saat bertemu langsung. Lebih lanjut, Mama dapat mengajarkannya untuk memberikan hewan makan dengan lembut.
Editors' Pick
2. Jadikan hewan sebagai teman main, bukan mainan
Mama perlu tahu bahwa ada perbedaan besar di antara keduanya. Jika anak menjadikan hewan sebagai mainan, dikhawatirkannya si Kecil akan membuat hewan menjadi tidak nyaman bahkan menyakitinya.
Pada kondisi ini biasanya anak akan menganggap hewan sebagai objek, bukan subjek. Lain halnya jika si Kecil menjadikan hewan sebagai teman main. Hewan akan diajak untuk bermain bersama dengan mainan yang benar-benar mainan, misalnya bermain bola atau berlari bersama.
Hal tersebut dapat menciptakan kesenangan tersendiri, baik pada anak mau hewan.