Contoh Hewan Metamorfosis Sempurna dan Metamorfosis Tidak Sempurna
Cari tahu yuk hewan apa saja yang mengalami metamorfosis sempurna dan metamorfosis tidak sempurna
11 Januari 2024
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Seperti yang telah kita ketahui, ada hewan yang daur hidupnya mengalami metamorfosis sempurna dan metamorfosis tidak sempurna.
Daur hidup hewan adalah rangkaian tahapan yang dilalui hewan, mulai dari masa remaja hingga menjadi hewan dewasa. Sementara itu, metamorfosis adalah proses perubahan bentuk yang terjadi pada hewan diiringi perubahan penampilan bentuk/fisik secara bertahap setelah kelahiran atau penetasan.
Lantas, apa saja contoh hewan metamorfosis sempurna dan contoh hewan metamorfosis tidak sempurna?
Nah, agar tidak membingungkan, yuk simak informasi contoh hewan yang mengalami metamorfosis sempurna dan contoh hewan yang mengalami metamorfosis tidak sempurna yang telah Popmama.com tentang pelajaran IPA rangkum untuk kamu.
Editors' Pick
1. Pengertian metamorfosis sempurna dan metamorfosis tidak sempurna
Metamorfosis sempurna adalah proses perkembangan biologi pada hewan yang melibatkan perubahan bentuk/fisik setelah kelahiran atau penetasan. Bentuk hewan yang mengalami metamorfosis sempurna sebelum dewasa akan berubah dan berbeda ketika dewasa.
Sementara metamorfosis tidak sempurna adalah proses daur hidup hewan tanpa melibatkan perubahan bentuk/fisik tubuh yang signifikan. Artinya, hewan yang mengalami metamorfosis tidak sempurna memiliki bentuk/fisik yang sama sejak lahir dan yang berubah hanya ukuran tubuhnya saja.
Metamorfosis sempurna mengalami empat fase, yaitu fase telur, fase larva, fase pupa atau kepompong, dan fase imago, sedangkan metamorfosis tidak sempurna hanya mengalami tiga fase, yakni fase telur, fase nimfa, dan imago.
2. Contoh hewan yang mengalami metamorfosis sempurna
Adapun contoh hewan yang mengalami metamorfosis sempurna, yaitu sebagai berikut.
1. Kupu-kupu
Kupu-kupu dikenal sebagai hewan yang mengalami metamorfosis sempurna karena daur hidupnya mengalami perubahan bentuk.
Kupu-kupu betina yang telah melalui proses pembuahan dari kupu-kupu jantan nantinya akan bertelur pada daun-daun tanaman. Ukuran telur kupu-kupu sangat kecil dan akan menetas menjadi larva atau ulat.
Kemudian, larva semakin lama akan semakin besar dan panjang dan berhenti memakan daun. Lalu, ulat tersebut akan menutupi tubuhnya dengan serat yang berasal dari air liurnya sendiri dan memasuki fase kepompong.
Tahap kepompong akan berlangsung selama 10-12 hari. Setelah melalui fase kepompong, ulat akan keluar dengan wujud kupu-kupu yang memiliki sayap cantik.
2. Lalat
Daur hidup lalat berawal dari fase telur, yang kemudian menetas menjadi larva. Telur lalat memiliki ukuran yang sangat kecil, sekitar 1.2 mm dan berwarna putih. Telur lalat hanya membutuhkan waktu selama satu hari untuk menetas
Telur yang menetas menjadi larva nantinya akan mencari makan sendiri di sekitar tempat lahirnya. Kemudian, larva akan berkembang dan berganti kulit. Larva melakukan pergantian kulit dua kali lagi sebelum pergantian kulit menjadi pupa.
Setelah itu, larva memasuki fase pupa. Larva akan terlihat lebih besar dan warna pada kulitnya berubah menjadi kuning, merah, cokelat, hingga hitam, dan tidak lagi berbentuk silindris. Pada fase pupa ini nantinya akan mulai tumbuh sayap, kaki, dan bentuk lain dalam 3 hingga 5 hari.
Ketika fase pupa telah dilalui, mereka berubah menjadi lalat. Lalat dewasa akan terbang dan mencari tempat untuk makan. Selain itu, lalat juga akan mencari tempat baru untuk bertelur dan melulai proses daur hidup dari awal.
3. Lebah
Serangga yang hidup secara berkelompok ini termasuk ke dalam hewan yang mengalami metamorfosis sempurna. Umumnya, lebah bersarang di pohon, atap rumah, atau tempat lainnya yang dirasa nyaman. Dalam daur hidupnya, lebah mengalami perubahan yang signifikan.
Fase pertama lebah dimulai dari fase telur. Pada fase ini, hanya ratu lebah yang bisa mewujudkannya karena menjadi satu-satunya lebah penghasil telur. Ratu lebah akan menyimpan telur dalam sangkarnya yang berbentuk sel-sel. Setiap sel, diisi oleh satu telur. Ukuran telur lebah kurang lebih 1.7 mm dan akan menetas dalam waktu tiga hari.
Fase kedua, telur yang menetas akan menjadi larva menyerupai belatung yang meringkuk dalam sel sarang. Pertumbuhan larva berlangsung sangat cepat karena larva makan sebanyak 1.300 kali dalam sehari.
Lama fase larva ini berbeda-beda tergantung kasta. Bagi larva ratu berlangsung selama 9 hari, kasta prajurit paling tidak 10 hari, dan untuk kasta lebah pekerja membutuhkan waktu paling lama 13 hari. Nantinya, larva akan mengalami perubahan kulit sebanyak lima kali dan salah satu ujung larva mulai berwarna merah.
Fase ketiga, larva menjadi pupa. Bentuknya bulat panjang dengan garis layaknya tubuh lebah dewasa. Namun, pupa lebah ini tidak memiliki bulu di tubuhnya. Hanya terdapat segel menyerupai lilin yang menyelimuti tubuhnya dan menjadi sumber makanannya.
Ketika fase pupa berakhir, pupa akan berubah menjadi lebah dewasa. Lebah dewasa akan menjalankan kegiatannya seperti lebah dewasa pada umumnya sesuai dengan kastanya masing-masing.
4. Nyamuk
Hewan yang mengalami metamorfosis sempurna selanjutnya adalah nyamuk. Telur nyamuk biasanya berada di permukaan air yang tenang. Umumnya, nyamuk betina akan bertelur sebanyak 100 hingga 200 butir dalam sekali bertelur.
Telur-telur tersebut menetas dalam waktu kurang lebih tiga hari menjadi larva nyamuk atau yang dikenal sebagai jentik. Jentik nyamuk akan bertahan di air selama 7 sampai 10 hari. Kemudian, jentik mengalami perubahan bentuk sebelum memasuki fase pupa.
Ketika masuk ke fase pupa, jentik berubah menjadi pupa atau kepompong dan berlangsung selama kurang lebih 12 hari. Pada fase ini, muncullah bulu-bulu dan sayap halus. Setelah 12 hari, pupa akan menetas menjadi nyamuk dewasa.
5. Katak
Metamorfosis katak disebut sebagai metamorfosis sempurna karena katak memiliki perubahan bentuk fisik yang sangat berbeda sejak menetas dari telur hingga dewasa.
Mulanya, katak betina akan mengeluarkan telurnya di air. Telur tersebut akan menetas dalam kurun waktu beberapa hari hingga beberapa minggu tergantung jenisnya. Akan tetapi, tidak semua telur akan menetas secara sempurna, bahkan tidak menetas sama sekali. Hal tersebut bergantung pada faktor internal dan eksternal.
Telur yang menetas akan masuk ke fase kecebong atau berudu. Pada fase ini bentuk tubuhnya lebih mirip ikan karena memiliki ekor, tetapi tidak memiliki kaki. Kecebong dapat bernapas di dalam air karena memiliki insang. Fase ini akan berlangsung selama beberapa minggu.
Selama masa pertumbuhannya, tubuh kecebong akan mengembangkan paru-paru dan menumbuhkan kaki belakang. Setelah itu, kecebong memasuki fase katak muda. Katak muda memiliki ukuran tubuh yang lebih kecil dibanding katak dewasa. Namun, katak muda sudah bisa berpindah ke daratan.
Saat memasuki fase katak dewasa, ekor katak muda akan menghilang dan katak dewasa dapat mencari makanan sendiri di daratan. Katak dewasa memiliki kulit yang sedikit licin, berwarna hijau dan kecokelatan. Kaki bagian belakangnya memiliki ukuran yang lebih panjang, sehingga memudahkannya untuk melompat dan berenang.