Pada 14 Januari 2022 lalu, Presiden Joko Widodo telah meresmikan nama Nusantara sebagai nama ibu kota baru Indonesia. Nama tersebut diumumkan langsung oleh Kepala Bappenas Suharso Monoarfa saat rapat bersama Panja RUU Ibu Kota Negara (IKN) pada awal tahun 2022 kemarin.
Ibu kota baru tersebut berlokasi di Penajam Paser Utara, Kalimantan, yang nantinya akan menggantikan Jakarta sebagai ibu kota dari Indonesia.
Ada pun untuk pemindahannya, dikabarkan akan segera pindah pada 2024 mendatang bersama dengan empat kementerian.
Bisa jadi wawasan baru bagi anak dalam menanamkan cinta tanah air, kali ini Popmama.com telah merangkumkan berbagai informasi terkait IbuKotaNusantara sebagai ibu kota baru Indonesia. Yuk, disimak sampai akhir, Ma.
1. Daftar kandidat nama sebelum terpilih
Freepik/natanaelginting
Sebelum nama Nusantara disetujui oleh Presiden Jokowi, setidaknya ada sekitar 80 nama yang menjadi kandidat untuk ibu kota baru Indonesia. Kata "Nusantara" dipilih karena dinilai sudah dikenal sejak lama dan menjadi ikonik di dunia internasional, sehingga mudah untuk menggambarkan kenusantaraan Republik Indonesia.
Beberapa kandidat nama sebelum "Nusantara" terpilih, di antaranya adalah sebagai berikut.
Negara Jaya
Nusantara Jaya
Nusa Karya
Nusa Jaya
Pertiwipura
Warnapura
Cakrawalapura
Kertanegara dan masih banyak lainnya
2. Dipimpin oleh kepala otorita
Freepik
Berbeda dengan provinsi lain yang biasanya dipimpin oleh gubernur, Ibu Kota Nusantara nantinya akan dipimpin oleh kepala otorita. Sebab, Ibu Kota Nusantara nantinya akan menjadi suatu pemerintahan daerah yang sifatnya setingkat dengan provinsi. Meski demikian, kekhususannya juga akan diatur dalam undang-undang.
Wakil Ketua Pansus RUU Ibu Kota Negara (IKN), Saan Mustopa menjelaskan bahawa otorita adalah yang menyelenggarakan pemerintah daerah khusus ibu kota negara. Keputusan tersebut dilakukan atas permintaan pemerintah pusat yang merujuk pada pasal 18B.
"Pemerintah (maunya) otorita, jadi bukan lagi gubernur. Meski begitu, tetap merujuk pada pasal 18B, yaitu independen bahwa kekhususan bisa bentuk otorita, bisa gubernur, bisa bupati kalau setingkat. Jadi, kepalanya adalah kepala otorita, bukan lagi gubernur," ucapnya.
Untuk pemilihan kepala otorita ibukota baru Indonesia akan langsung ditunjuk oleh presiden sesuai dengan kriteria yang telah ditetapkan.
Mengutip dari situs resmi Ibu Kota Nusantara, Presiden Jokowi telah melantik Bambang Susantono sebagai kepala otorita Ibu Kota Nusantara dan Dhony Rahajoe sebagai wakil kepala otorita.
Pelantikan tersebut telah dilakukan pada 10 Maret 2022 oleh Presiden Joko Widodo secara langsung. Dengan adanya pelantikan kepala dan wakil otorita untuk Ibu Kota Nusantara, hal ini akan menjadi babak baru dalam penyelenggaraan, persiapan, pembangunan, dan pemindahan yang selanjutnya akan disebut sebagai Otorita Ibu Kota Nusantara.
Editors' Pick
3. Pindahnya Istana Negara Indonesia
Pinterest/robinrowles1
Istana Negara menjadi salah satu kantor pemerintahan yang akan dipindahkan lebih awal pada tahun 2024 mendatang. Nantinya, Istana Negara akan dipindahkan dengan empat kementerian lainnya yang turut pindah ke Kabupaten Kutai Kartanegara dan Kabupaten Penajam Paser Utara.
Adapun keempat kementerian tersebut, antara lain:
Kementerian Dalam Negeri
Kementerian Luar Negeri
Kementerian Pertahanan
Kementerian Sekretariat Negara
4. Letak Ibu Kota Nusantara
www.touropia.com
Ibu Kota Nusantara nantinya akan berlokasi di Sekapu, Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU), Kalimantan Timur, di atas lahan seluas 256.142 Ha.
Presiden Jokowi menyebutkan bahwa konsep dari ibu kota baru Indonesia adalah alam yang direncanakan untuk mendorong inklusivitas, mengadopsi prinsip kota pintar dan pendekatan ramah lingkungan serta membuka peluang inovasi dan investasi dari berbagai sektor.
Dalam situs resmi Ibu Kota Nusantara, dijelaskan beberapa wilayah di Kalimantan yang akan menjadi bagian dari ibu kota baru Indonesia. Di mana Ibu Kota Nusantara sendiri akan bertindak sebagai "syaraf" bagi wilayah pemerintah pusat dan pusat inovasi hijau.
Kemudian, Samarinda berperan sebagai "jantung" kota, yakni sebagai pusat sejarah Kalimantan Timur dengan sektor energi terbaru.
Selanjutnya, Balikpapan akan menjadi "otot" dari ibu kota sebagai simpul hilir migas dan logistik untuk Kalimantan Timur.
Terakhir, Kalimantan Timur secara keseluruhan akan menjadi "paru-paru" dengan memperkuat pertanian hulu dan pusat wisata alam. Kerja sama antar wilayah-wilayah di Kalimantan Timur ini nantinya diharapkan akan memicu pembangunan Indonesia Timur.
5. Mengapa Kalimantan Timur yang dipilih?
ksmtour.com
Mungkin Mama dan sebagian orang lainnya bertanya-tanya mengapa Kalimantan Timur yang dipilih? Nah, hal tersebut telah dijelaskan melalui situs resmi Ibu Kota Nusantara alasan dipilihnya Kalimantan Timur sebagai wilayah bagi ibu kota baru Indonesia. Berikut beberapa alasan yang disebutkan.
Aksesibilitas lokasi tinggi, dekat dengan dua kota besar, yakni Balikpapan dan Samarinda.
Infrastruktur utama tersedia, yaitu Jalan Tol Balikpapan-Samarinda dan Trans Kalimantan.
Bandara di Balikpapan dan Samarinda, serta Pelabuhan Terminal Peti Kemas Kariangau, Balikpapan dan Pelabuhan Semayang, Samarinda.
Struktur kependudukan heterogen dan terbuka.
Lahan luas, berstatus Hutan Produksi dan Perkebunan.
Pertahanan dapat didukung oleh Tri Matra Darat, Laut, Udara.
Air baku dari 3 waduk existing, 2 waduk yang direncanakan, 4 sungai, dan 4 Daerah Aliran Sungai.
Kemampuan lahan sedang untuk konstruksi bangunan.
Berada di jalur Alur Laut Kepulauan Indonesia II (Selat Makassar).
6. Benarkah ramalan leluhur jadi kenyataan?
Pexels/anete-lusina
Perpindahan ibu kota baru banyak dikaitkan dengan ramalan leluhur Nusantara. Diketahui ada sebuah serat kuno bernama Serat Mahameru yang menceritakan nubuatan yang mirip dengan kejadian perpindahan ibu kota ini.
Berikut isi ramalan tersebut, yang kemudian disebutkan akan menjadi kebangkitan Indonesia baru, yaitu:
"Suatu ketika, akan datang pemimpin dari pinggiran Kali Solo yang akan mampu mewujudkan impian anak cucuku. Pemimpin itu memberikan hak-hakku, yang sebelumnya direbut oleh keturunan Kurawa. Dan di tempat yang barulah, seluruh dunia akan dibuat silau akan cahaya Nusantara."
Itu dia informasi lebih lanjut terkait Ibu Kota Nusantara sebagai ibu kota baru Indonesia yang perlu anak ketahui.
Pembangunan ibu kota baru akan memakan waktu yang tidak sebentar karena dibutuhkan waktu 15 hingga 20 tahun hingga selesai sepenuhnya.
Meskipun akan berganti kepemimpinan selanjutnya, Presiden Jokowi mengakui kalau ia tidak merasa khawatir akan kemungkinan pembangunan ibu kota yang dihentikan. Sebab, pembangunan Ibu Kota Nusantara sudah menjadi amanat dalam undang-undang yang tidak seharusnya dihentikan.