Ini Penjelasan Siklus Air Pendek, Sedang, dan Panjang
Siklus air adalah sebuah rangkaian yang dilalui air dari bumi, ke atmosfer, dan kembali lagi ke bumi
28 Agustus 2021
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Air yang ada di bumi ini melalui beberapa rangkaian atau tahapan, mulai dari menguap, kemudian menjadi awan, lalu turun menjadi hujan.
Hal tersebut akan terjadi secara terus menerus dan berulang demi menjaga ketersediaan air di bumi karena telah menjadi sumber kehidupan.
Hampir semua air di bumi memiliki volume yang relatif sama dari tahun ke tahun.
Meskipun bumi memiliki sumber air yang cukup melimpah, tetapi perlu Mama ketahui bahwa tidak semua air dapat dikonsumsi.
Kenyataannya, hanya 2,5% air tawar di bumi yang bisa digunakan untuk kebutuhan sehari-hari. Akan tetapi, yang dapat digunakan manusia hanyalah sekilat 0,003% saja. Sementara itu, sebanyak 97,5% yang ada di bumi merupakan air laut dan air payau yang tidak dapat dikonsumsi.
Terdapat 3 jenis siklus air atau yang disebut siklus hidrologi di bumi, yaitu siklus air pendek, sedang, dan panjang.
Berikut Popmama.com rangkum penjelasan siklus air pendek, sedang, dan panjang yang perlu anak ketahui agar pengetahuannya semakin bertambah. Disimak, ya!
Editors' Pick
1. Siklus air pendek
Siklus air pendek berarti air di laut akan mengalami evaporasi (penguapan).
Dalam proses evaporasi tersebut, air dari laut, danau, sungai, dan permukaan air lainnya akan menguap ke atas yang disebabkan oleh energi panas matahari.
Uap tersebut kemudian mengalami kondensasi (proses perubahan air dari gas menjadi cair), hingga akhirnya terbentuk awan yang mengandung air laut.
Lalu, awan akan menjalani proses presipitasi atau mengeluarkan rintik-rintik hujan, yang biasa disebut air hujan. Air hujan yang turun ke permukaan akan mengulang kembali siklusnya.
2. Siklus air sedang
Siklus air sedang tidak terjadi di laut, melainkan terjadi di daratan.
Awal mulanya, siklus air dengan sama seperti siklus air pendek. Ia akan mengalami evaporasi, kemudian terkondensasi menjadi awan, hingga akhirnya menjadi butiran air hujan.
Akan tetapi, ada sebuah perbedaan siklus air sedang dengan siklus air pendek, yakni uap air akan terbawa oleh angin menuju daratan. Pada saat itulah, proses kondensasi terjadi.
Kemudian, awan menjadi hujan yang jatuh di daratan dan meresap ke dalam tanah. Sebagiannya lagi, akan diserap oleh akar tumbuhan (transpirasi) dan terbawa aliran air permukaan menuju sungai, danau, dan parit. Lalu, air akan melewati berbagai macam saluran air yang akan membawanya berakhir ke laut, dan mengulang siklusnya.
Dalam siklus air sedang, ada sebuah proses yang disebut transpirasi. Di mana air akan menguap dari tanaman melalui stomata atau mulut daun. Uap air tersebut akan mengalami adveksi atau bergeraknya awan oleh menuju tempat lain atau daratan.
Adveksi itulah yang menyebabkan air hujan bergerak turun dari tempat yang tinggi menuju tempat yang lebih rendah (run off). Nantinya, lama kelamaan air akan mengalir kembali ke laut untuk mengulang siklus.
Namun, air yang jatuh tidak selalu mengalami run off. Bisa jadi, air tersebut mengalami infiltrasi atau meresapnya air ke dalam pori-pori tanah. Meskipun akan kembali ke laut, tetapi air yang infiltrasi akan mengalami proses yang lebih memakan waktu.