Mengenal Jenis-Jenis Ekosistem dan Hewan Berdasarkan Makanannya
Di dunia ini terdapat jenis-jenis ekosistem di lingkungan dengan karakteristik unik
10 Januari 2022
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Semua makhluk hidup yang ada di dunia saling memiliki keterikatan satu sama lain. Hewan memerlukan tumbuhan sebagai makanan, makanan membutuhkan tumbuhan untuk dijadikan sumber makanan dan menghirup oksigen, sedangkan tumbuhan membutuhkan sinar matahari untuk dapat berfotosintesis.
Meski demikian, tidak hanya tumbuhan saja yang memerlukan sinar matahari, semua yang ada di bumi membutuhkannya. Sebab, sinar matahari merupakan sumber utama dalam ekosistem. Hal tersebut juga memperjelas bahwa setiap makhluk hidup yang ada di bumi tidak lepas dari lingkungannya.
Setiap makhluk hidup berperan penting dalam membentuk rantai makanan dan sistem alami di lingkungan. Keterikatan itu tidak hanya terjadi di ekosistem daratan saja, tetapi juga di ekosistem lainnya.
Lantas, apa itu ekosistem? Apa saja yang termasuk ke dalam jenis-jenis ekosistem?
Nah, agar tidak membingungkan, yuk simak penjelasan mengenai jenis-jenis ekosistem dan hewan berdasarkan makanannya yang telah Popmama.com rangkum berikut ini. Disimak sampai akhir ya!
Editors' Pick
1. Pengertian ekosistem
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), ekosistem adalah keragaman suatu komunitas dan lingkungannya yang berfungsi sebagai suatu satuan ekologi dalam alam. Ekosistem disebut juga sebagai hubungan timbal balik antara makhluk hidup dan lingkungannya yang utuh dan menyeluruh, sehingga saling memengaruhi.
Semua makhluk hidup tidak akan terlepas dari interaksi dan bergantung untuk tetap hidup dengan lingkungan sekitarnya. Hal tersebutlah yang dapat mempertahankan keseimbangan dan keanekaragaman hayati di alam.
Ekologi sendiri merupakan ilmu tentang hubungan timbal balik antara makhluk hidup dan alam di sekitar (lingkungannya).
2. Jenis-jenis ekosistem
Ekosistem sebagai tatanan suatu kesatuan yang utuh dan menyeluruh antara makhluk hidup dan lingkungannya terdiri dari beberapa jenis. Jenis-jenis ekosistem itulah yang nantinya saling memengaruhi makhluk hidup karena setiap ekosistem telah menjadi satu kesatuan yang tidak dapat berdiri sendiri. Dengan begitu, makhluk hidup dan lingkungan harus berinteraksi, saling memengaruhi, menguntungkan, hingga tidak dapat dipisahkan.
Secara umum, ekosistem terdiri dari tiga macam, yaitu ekosistem darat, ekosistem air, dan ekosistem buatan. Berikut adalah penjelasannya.
1. Ekosistem darat (Terestrial)
Ekosistem darat atau terestrial adalah suatu tempat berkumpulnya berbagai macam makhluk hidup sebagai satuan ekologi di alam, di mana terjadi keberlangsungan kehidupan, dengan tingkat geografis yang sama dan biasanya dipengaruhi oleh suhu dan curah hujan.
Indonesia merupakan negara yang terletak digaris khatulistiwa, sehingga menjadi salah satu negara yang memiliki hutan hujan tropis yang subur. Selain hutan hujan tropis dan sub tropis, hutan sabana, pegunungan, gurun, padang rumput, taiga hingga tundra juga termasuk ke dalam ekosistem darat yang ada di Indonesia.
Selain flora, fauna yang dimiliki Indonesia pun beragam. Flora dan fauna di ekosistem gurun lebih terbatas karena lingkungannya yang ekstrem, suhu yang panas, dan ketersediaan air yang sedikit. Jenis flora yang ada di gurun biasanya adalah kaktus, sedangkan hewannya adalah unta, reptil, dan beberapa serangga.
2. Ekosistem air (Akuatik)
Selain ekosistem daratan, ekosistem air juga memiliki beragam flora dan fauna. Ekosistem ini sangat didominasi oleh perairan. Meski begitu, sinar matahari yang terpancar masih dapat masuk dan memengaruhi ekosistem air. Ada dua jenis ekosistem air atau akuatik, yakni ekosistem air tawar dan air laut.
Ekosistem air tawar adalah perairan yang konsentrasi garamnya lebih rendah, yakni kurang dari 1 persen. Ekosistem air tawar meliputi danau yang memiliki luasan perairan tawar tertentu, sungai yang memiliki aliran dari hulu ke hilir, dan rawa-rawa yang merupakan genangan air untuk mendukung kehidupan tanaman air.
Berbeda dengan ekosistem air tawar, ekosistem air laut mencakup hampir 70-75 persen dari luas permukaan bumi. Sumber air yang ada di bumi 97 persen berasal dari laur. Sebab itu, ekosistem air laut disebut sebagai ekosistem terbesar di bumi.
Komponen utama yang terdapat dalam ekosistem ini adalah air yang mengandung berbagai mineral dan garam terlarut. Makhluk hidup atau organisme yang menjadi bagian air laut ini, di antaranya hiu, cumi-cumi, ganggang cokelat, echinodermata, karang, dinoflagellata plankton, dan lain-lain.
3. Ekosistem buatan
Ekosistem buatan merupakan suatu ekosistem yang sengaja dibuat atau diciptakan oleh manusia demi memenuhi kebutuhannya. Umumnya, ekosistem ini dibuat untuk mengimbangi atau melengkapi ekosistem alami yang mengalami kerusakan, gangguan, atau ketidakseimbangan.
Selain itu, ekosistem buatan juga dimanfaatkan untuk melestarikan flora dan fauna yang terancam punah. Ekosistem ini biasanya membutuhkan dukungan energi dari luar.
Contoh ekosistem buatan adalah bendungan, hutan tanaman produksi, sawah irigasi, hingga suaka margasatwa, kebun binatang, dan taman safari.
3. Jenis-jenis hewan berdasarkan makanannya
Seperti yang telah diketahui, jenis-jenis hewan berdasarkan makanannya terbagi menjadi tiga, yaitu herbivora, karnivora, dan omnivora. Ketiga jenis tersebut memiliki karakteristik yang berbeda. Gigi yang miliki oleh masing-masing jenis hewan ini juga memiliki fungsi yang berbeda pula. Berikut informasinya yang telah Popmama.com rangkum.
1. Herbivora
Herbivora merupakan hewan pemakan tumbuhan, seperti dedaunan atau rerumputan, bunga, buah, batang, hingga akar. Gigi pada hewan ini terdiri dari gigi seri untuk memotong dan gigi geraham untuk menghaluskan makanan. Hewan herbivora biasanya tidak memiliki gigi taring.
Meski demikian, ada pula hewan herbivora yang tidak memiliki gigi, seperti unggas. Hewan yang tidak memiliki gigi umumnya memiliki tembolok, yakni kantong tempat makanan yang berada di leher. Tembolok berguna untuk menghaluskan makanan sebelum dicerna di dalam perut.
Contoh hewan yang termasuk ke dalam herbivora adalah sapi, kambing, kerbau, kuda, gajah, rusa, kelinci, ayam, burung beo, perkutut, dan lain sebagainya.
2. Karnivora
Hewan pemakan daging disebut karnivora. Bisanya, hewan karnovira dikenal sebagai hewan buas. Sebab, hewan jenis ini kerap kali memangsa hewan lain untuk dimakan dan bergerak sangat cepat. Gigi taringnya yang runcing, pandangan mata dan penciumannya yang tajam, serta kukunya yang runcing membuat hewan ini lebih mudah untuk menyerang mangsa dan memakannnya.
Gigi taring pada hewan karnivora berguna untuk merobek dan mengoyak mangsa, sedangkan gigi serinya berfungsi untuk memotong makanan. Biasanya, hewan ini memiliki daerah kekuasaannya masing-masing dan tidak mau tinggal bersama dengan hewan lain.
Meski hewan ini lebih banyak di daratan, tetapi ada pula karnivora yang hidup di laut, bahkan udara. Hewan yang tergolong dalam kelompok karnivora adalah singa, macan, serigala, ular, komodo, buata, ikan hiu, burung elang, harimau, citah, dan burung rajawali.
3. Omnivora
Jenis hewan berdasarkan makanannya yang terakhir adalah hewan omnivora atau hewan pemakan segala, baik daging maupun tumbuhan. Hewan ini bisa memakan hewan lainnya dan memakan tumbuh-tumbuhan.
Hewan omnivora memiliki gigi taring, gigi seri, dan gigi geraham yang tajam dan kuat. Gigi-gigi tersebut dapat menyesuaikan makanan yang dimakan. Gigi seri dan gigi taring digunakan untuk memakan hewan lain, sedangkan gigi seri dan gigi geraham berfungsi untuk memakanan makanan yang berupa tumbuhan.
Beberapa contoh hewan omnivora adalah monyet, orangutan, musang, paus, gorila, beruang, tikus, dan ayam.
Itu dia jenis-jenis ekosistem dan hewan berdasarkan makanannya. Semoga informasi ini bermanfaat dan bisa dijadikan sebagai panduan untuk anak-anak di rumah ya, Ma!
Baca juga:
- Apa Itu Siklus Air? Belajar Definisi, Proses, dan Jenis Siklus Air.
- Mengerikan! Inilah 9 Jenis Ular Terbesar di Dunia
- Unik! 9 Jenis Burung yang Tidak Bisa Tebang