Seperti yang kita ketahui, sabana merupakan sebuah padang rumput yang memiliki curah hujan sangat rendah. Karena curah hujan yang sangat rendah, sabana kerap kali disebut sebagai padang rumput tropis.
Hal tersebut disebabkan sabana hanya memiliki dua musim, yaitu musim kemarau yang sangat panjang dan musim yang sangat basah. Akan tetapi, suhu di sabana lebih cenderung hangat sepanjang tahun.
Oleh karena itu, tidak heran jika sabana ditumbuhi dengan rerumputan, semak, dan perdu. Meski demikian, di sabana juga terdapat sejumlah pepohonan berdaun lebat dan tinggi yang tersebar tidak merata di antara rerumputan.
Nah, kali ini Popmama.com telah merangkum informasi mengenai pengertian, jenis flora dan fauna sabana, serta letaknya. Disimak yuk, Ma, agar pengetahuan anak mama semakin bertambah.
1. Mengenal sabana
Pexels/francesco-ungaro
Sabana merupakan padang rumput di dataran rendah atau dataran tinggi yang dipenuhi oleh rerumputan dan diselingi oleh pohon-pohon besar yang tersebar tidak merata.
Saat musim kering tiba, tanah sabana akan mengering dan rerumputan berubah warna menjadi kuning keemasan. Namun, ketika musim hujan datang, rumput akan mulai tumbuh dengan lebat, sehingga sabana akan terlihat hijau.
Sabana memiliki ciri utama yang unik, yaitu memiliki curah hujan yang cukup rendah, bahkan sangat rendah, yakni berkisar antara 90-150 cm per tahun. Selain itu, sabana banyak terdapat pohon kanopi atau pohon tunggal dan suhu udaranya cenderung panas atau hangat sepanjang tahun.
Editors' Pick
2. Jenis flora di sabana
Pexels/Pixabay
Dalam bahasa latin, flora berarti tumbuhan khusus yang masuk ke dalam kategori langka. Seperti halnya di sabana. Jenis flora yang mampu bertahan hidup di sabana sangat sedikit.
Biasanya, sabana lebih di dominasi oleh rerumputan dan semak belukar. Hal tersebut dikarenakan rumput dan semak belukar mampu beradaptasi dan tidak membutuhkan curah hujan yang banyak.
Flora yang ada di sabana memiliki akan keran yang panjang dan dapat mencapai permukaan air yang dalam. Kulit kayunya tebal, sehingga dapat menahan kebakaran tahunan.
Sementara batangnya harus dapat menyimpan air dan daun yang jatuh selama musim dingin sebagai upaya untuk menghemat air. Jenis pohon tersebut yang umum ditemukan adalah pohon akasia.
Selain pohon akasia, ada pula pohon-pohon lainnya yang mampu hidup di sabana, yaitu:
Pohon kaktus
Tumbuhan mangrove
Pohon babilonia (Pohon kering yang hidup di sabana Afrika)
Pohon palem
3. Jenis fauna di sabana
Pexels/brenda-timmermans-11680
Fauna yang terdapat di sabana adalah satwa yang memiliki daya tahan untuk hidup di padang rumput yang kering. Setiap hewan di sabana memiliki kebiasaan makan khusus untuk mengurangi persaingan dalam hal makanan.
Ada beberapa fauna yang dapat ditemukan di sabana, yaitu singa, zebra, gajah, dan jerapah. Selain itu, ada pula hewan mamalia besar pemakan rumput.
Di sabana Amerika Selatan, ditemukan pula fauna kapibara dan rusa rawa. Sementara di Australia Utara ditemukan beberapa spesies kangguru di sabana meski tidak terlalu banyak keanekaragaman hewan yang berbeda.
Tidak hanya itu, hewan seperti banteng, kerbau, gajah, kerbau, wildebeest, badak, anjing liar, burung unta, macan tutul, lemur, impala, kuda nil, hyena, rusa, buaya, ceetah, unta, bison, rubah, antelop, babun, gasele, dan beberapa jenis burung juga bisa ditemui di sabana.
4. Jenis-jenis sabana berdasarkan vegetasi penyusun dan tipe ekologinya
Pexels/ethan-jones-1538109
Berdasarkan jenis vegetasi penyusunnya, sabana terbagi menjadi tiga, yaitu sabana murni dan sabana campuran.
Sabana murni merupakan padang rumput yang pohon penyusunnya hanya terdiri dari satu jenis tumbuhan saja, sedangkan sabana campuran pohon penyusunnya terdiri dari campuran berbagai jenis pohon.
Sementara berdasarkan tipe ekologi yang berkaitan dengan iklim, sabana dibedakan menjadi tiga, yakni semiseasonal, seasonal, dan hyperseasonal.
Semi seasonal adalah sabana yang dipengaruhi oleh iklim lemah dan berkaitan dengan kondisi tegangan air. Seasonal merupakan sabana yang memiliki iklim jelas yang berkaitan dengan banyaknya tumbuhan yang tumbuh, sedangkan hyperseasonal yaitu sabana yang berhubungan dengan kelebihan dan kekurangan air pada setiap tahunnya.
5. Persebaran sabana di dunia
Pexels/samkolder
Selain di Indonesia, sabana juga tersebar di beberapa negara lain, di antaranya:
1. Sabana Afrika
Sabana di Afrika ini memiliki suhu hangat sepanjang tahun dan dengan curah hujan musiman tertinggi di musim panas.
2. Sabana Australia
Sabana Australia dipenuhi rerumputan lebat dan pepohonan yang membentang di utara Australia dari Broome hingga Townsville. Musim kemarau di sabana Australia ini memiliki rentang waktu hingga lima bulan, dari Mei hingga Oktober.
3. Sabana Amerika Selatan
Sabana di Amerika Selatan sebagian besar tersebat di utara, seperti Brasil, Venezuela, Kolombia, Guyana, Suriname, dan Guyana Prancis. Komposisi vegetasi di sabana Amerika Selatan ini biasanya berkisar dari hutan tertutup dengan rerumputan rendah dan semak yang berbeda hingga sabana terbuka, seperti cerrados dan campos cerrados (hutan tropis semi-gugur), campos sujos dan campos limpos (sabana rumput tinggi), caatinga (hutan xerophytic berduri daun), llanos (sabana palem), dan sabana berumput.
4. Sabana Indonesia
Sabana di Indonesia tersebar di beberapa wilayah. Biasanya, sabana-sabana tersebut dijadikan sebagai tempat wisata. Persebaran sabana di Indonesia yang cukup bagus dan dijadikan wisata, di antaranya, Taman Nasional Baluran Jawa Timur, Sabana Cikasur di Gunung Argopuro Jawa Timur, Sabana Sembalun di Gunung Rinjani Lombok, dan Sabana Oro-oro Ombo di Gunung Semeru Jawa Timur.
Nah, itulah pengertian, jenis flora dan fauna sabana, serta letaknya. Sabana di dunia ini cukup banyak, bukan? Semoga penjelasan ini dapat bermanfaat ya!