Melalui Teleskop Surya, Ini 4 Bagian Matahari yang Dapat Diamati
Ada apa saja ya bagian-bagian matahari?
24 November 2022
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Seperti yang telah diketahui, matahari merupakan pusat tata surya yang memiliki cahayanya sendiri dan mampu menarik planet di sekitarnya hingga membentuk suatu orbit. Matahari jugalah yang menyinari bumi karena jaraknya yang dekat, dengan jarak rata-rata 149.680.000 kilometer atau 93.026.724 mil.
Menurut NASA, matahari adalah bola gas atau plasma yang terdiri dari lebih dari 90 persen hidrogen dan sisanya didominasi helium. Sisa massa tersebut terdiri dari elemen-elemen berat, seperti oksigen, karbon, neon dan besi.
Akan tetapi, tahukah kamu bahwa matahari memiliki 4 bagian yang dapat diamati melalui teleskop surya?
Sama seperti benda langit lainnya, matahari terbagi menjadi beberapa yang masing-masing bagiannya memiliki fungsi dan keunikannya tersendiri. Terlebih, bagian-bagian tersebut dapat diamati melalui teleskop surya.
Teleskop surya sendiri berperan untuk mempelajari rekoneksi magnetik atau kondisi ketika medan magnet matahari menciptakan pancaran gas super panas. Salah satu contoh teleskop surya terbesar di dunia adalah Daniel K.Inouye (DKIST) yang terletak di atas ketinggian 3.067 meter di Gunung Haleakala, Maui, Hawaii.
Nah, supaya kamu tidak penasaran, yuk simak sampai akhir informasi yang telah Popmama.com rangkum mengenai 4bagianmatahariyangdapatdiamati melalui teleskop surya.
1. Bintik matahari
Bintik matahari merupakan sebuah cekungan di permukaan matahari yang memiliki medan magnet yang kuat. Bitnik matahari terlihat lebih gelap dari keseluruhan matahari itu sendiri. Sebab, bintik matahari memiliki suhu beberapa ribu derajat lebih rendah sekitar 6000 derajat celsius dibandingkan suhu di sekitarnya.
Medan magnet di bintik Matahari bisa mencapai 2.500 kali lebih kuat dari bumi dan jauh lebih tinggi daripada di tempat lain karena diciptakan oleh aliran muatan listrik dari plasma matahari. Meski akan terlihat kecil dari teleskop surya, tetapi sebenarnya bintik matahari berdiameter 31.900 kilometer dan bernama AR3038.
Bintik matahari dapat menyemburkan bahan matahari atau yang disebut dengan Coronal Mass Ejections (CME). Rentetan puing-puing matahari dari CME, nantinya akan diserap oleh medan magnet bumi.
Editors' Pick
2. Suar surya
Suar surya adalah ledakan besar yang terjadi di atmosfer matahari dengan melepaskan sejumlah besar energi. Rata-rata energi yang dihasilkan suar surya bisa mencapai 6 × 10²⁵ joule.
Ledakan matahari tersebut dapat memengaruhi semua lapisan atmosfer matahari, seperti fotosfer, korona, dan kromosfer. Namun, kebanyakan semburan terjadi di wilayah aktif disekitar bintik matahari.
Hanya dengan jumlah energi yang kecil, suar surya dapat menyebabkan gangguan pada alat komunikasi seluler, radio, dan televisi di bumi.
Suar matahari terjadi pertama kali diamati oleh Richard Christopher Carrington tahun 1859. Dampak dari ledakan ini memungkinkan adanya pemadaman listrik.
Tidak hanya itu, Astronom Tony Phillips dari Space Weather juga mengatakan bahwa ledakan suar matahari menyebabkan pemadaman radio gelombang pendek di atas lautan Atlantik Selatan.
Aktivitas matahari diperkirakan akan terus meningkat hingga Juli 2025. Sementara puncak maksimum ledakan suar, diperkirakan akan berada pada siklus 11 tahunnya.