Pengertian Senam Lantai, Macam-Macam Gerakan, dan Manfaat Senam Lantai
Selain menyehatkan badan, senam lantai juga dapat membuat tubuh menjadi lentur
13 November 2021
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Senam telah menjadi olahraga alternatif bagi hampir semua kalangan. Tidak hanya ibu-ibu, tetapi juga anak-anak dan remaja. Sebab, gerakan dalam senam mudah dilakukan dan dapat dilakukan dengan atau tanpa alat.
Selain itu, senam juga bisa dilakukan di mana saja, di dalam ruangan maupun di luar ruangan, bersama teman-teman ataupun sendiri.
Salah satu senam yang cukup populer adalah senam lantai.
Senam lantai tidak menggunakan gerakan yang bersifat energik dan tidak memerlukan ruangan yang luas.
Berikut ini Popmama.com telah merangkum mengenai pengertian senam lantai, macam-macam gerakan, dan manfaat senam lantai. Disimak, ya!
1. Pengertian senam lantai
Senam lantai adalah salah satu jenis olahraga latihan fisik dengan gerakan sistematis dan terencana yang dilakukan di lantai dengan menggunakan matras sebagai alas.
Tujuan menggunakan matras adalah untuk meminimalisir kemungkinan terjadinya cedera karena ada banyak gerakan yang bersentuhan dengan lantai.
Senam lantai biasanya melibatkan gerakan akrobatik, seperti berguling, berputar, bertumpu pada tangan atau kaki, bertumpu pada punggung, melompat, bertahan untuk menyeimbangkan badan, bertumpu dengan kepala dan lain-lain.
Senam lantai bisa dilakukan di mana saja. Akan tetapi, apabila di pertandingan resmi, senam lantai dilakukan di dalam ruangan berukuran 12 x 12 cm.
Editors' Pick
2. Macam-macam gerakan senam lantai
Gerakan senam lantai umumnya melibatkan gerakan-gerakan dasar senam biasa. Hanya saja, gerakannya dilakukan di lantai dengan menggunakan matras. Senam lantai ini cocok untuk melatih otot, tetapi dengan intensitas yang sedang.
Berikut ini macam-macam gerakan senam lantai yang perlu diketahui.
1. Sikap lilin
Sikap lilin merupakan posisi di mana seluruh tubuh diluruskan dengan kaki di atas. Siku dan tangan menjadi tumpuan untuk membantu menopang berat tubuh di pinggang.
2. Kayang (Bridge)
Kayang adalah posisi punggung membentuk sebuah busur dengan posisi abdomen menghadap ke langit-langit dan kedua tangan, serta kaki menjadi tumpuan.
3. Child’s pose
Gerakan child’s pose ini sangat mudah dilakukan. Hanya perlu memanjangkan kedua tangan ke depan, kemudian lebarkan lutut tanpa mengubah posisi tangan dan jari yang menyentuh matras. Setelah itu, turunkan dada di antara paha.
4. Berguling ke depan (Forward rolling)
Gerakan berguling ke depan dapat dilakukan dengan sikap awal berdiri, kemudian berjongkok, letakkan lutut ke dada dengan tangan terjulur ke depan.
Dekatkan dagu ke lutut atau bagian dada sambil mengarahkan kepala ke lantai. Setelah itu, dorong tubuh ke depan dan mulailah berguling. Saat mendarat, akhiri dengan berdiri.
5. Berguling ke belakang (Backward roll)
Berguling kedepan merupakan gerakan yang berkebalikan dengan berguling ke depan. hanya saja, untuk melakukannya tubuh harus ditekuk pada posisi squat dengan merentangkan tangan ke depan.
Kemudian, turunkan bokong dan punggung ke lantai dengan bantuan kaki. Dorong tubuh ke belakang dengan tangan berada di samping bahu untuk menopang tubuh saat berguling.
6. Handstand
Handstand merupakan gerakan berdiri dengan tangan. Artinya, beban tubuh akan ditopang oleh tangan yang berada di bawah (menyentuh matras) dalam keadaan stabil dan terbalik dengan lurus.
7. Cartwheel
Gerakan cartwheel adalah gerakan jungkir balik yang memutar seluruh tubuh ke arah samping. Cartwheell ini membutuhkan kedua tangan untuk menjadi tumpuan.