Penggunaan Tanda Koma Sebelum "dan" dalam Tulisan
Banyak dari sebagian orang yang masih salah terhadap penggunaan tanda koma sebelum “dan”
28 September 2021
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Dalam sebuah penulisan, sangat penting untuk memahami terlebih dahulu tanda baca-tanda baca yang akan digunakan. Sebab, tanda baca akan sangat mempengaruhi makna/arti dari sebuah kata maupun kalimat dibuat.
Meski begitu, ternyata masih banyak yang abai terhadap penggunaan tanda baca pada sebuah kata atau kalimat, terutama tanda baca “koma”. Apabila tanda baca yang digunakan kurang tepat, hal tersebut dapat menyebabkan kesalahpahaman si pembaca, baik dalam kalimat pesan, seperti SMS, chatting, ataupun surat.
Umumnya, orang tidak akan memerhatikan tanda baca, khususnya tanda koma karena menganggap hal tersebut kurang penting. Padahal tanda koma pada suatu kalimat menjadi elemen penting yang harus digunakan, apalagi penggunaan tanda koma sebelum “dan”.
Tanda koma tidak hanya digunakan dalam perincian saja, tetapi juga pada berbagai aturan lain yang mengatur penggunaan tanda koma terebut. Tidak hanya “dan”, tanda koma juga digunakan untuk “atau”, “serta”, “juga”, dan kata lain yang bertindak sebagai konjungsi koordinatif dalam pemerincian.
Untuk itu, telah Popmama.com rangkum mengenai penggunaan tanda koma “dan” sesuai dengan Panduan Umum Ejaan Bahasa Indonesia (PUEBI) agar kamu terhindar dari kesalahpahaman. Yuk, disimak informasi berikut ini.
Editors' Pick
1. Kapan penggunaan tanda koma sebelum “dan” digunakan
Tanda koma merupakan tanda baca yang digambarkan dengan simbol (,). Tanda koma dipakai untuk memaparkan perincian suatu unsur dalam kalimat.
Apabila perinciannya lebih dari dua, tanda koma perlu dilekatkan di setiap kata perincian itu sendiri. Akan tetapi, bila perincian hanya ada dua, kita tidak perlu menggunakan tanda koma.
Contoh penggunaan tanda koma sebelum “dan” sebagai berikut.
- Saya pergi ke supermarket untuk membeli minuman, roti, susu, detergen, dan minyak goreng.
- Felita dan Rani ke perpustakaan hanya untuk mengembalikan buku sastra.
Sebagian orang mengira kalau konjungsi “dan” sudah mewakili tanda koma, padahal jika perinciannya lebih dari dua, justru akan menimbulkan salah pengertian atau kesalahpahaman.
Misalnya seperti contoh berikut ini.
- Saya mencintai orangtua saya, Hendrawan dan Astria.
- Ibu mengajak kucing kesayangannya, Riri dan Rara ke taman.
Ketiadaan tanda koma sebelum “dan” membuat kedua kalimat tersebut memiliki makna yang berbeda.
Makna kalimat pertama bisa diartikan dengan “Orangtua saya dianggap memiliki nama Hendrawan dan Astria.”
Sementara makna kalimat kedua bisa diartikan dengan “Ibu mengajak kucing kesayangannya bernama Riri dan Rara ke taman.”
2. Penggunaan tanda koma menurut PUEBI
Menurut PUEBI, tanda koma dipakai untuk memisahkan unsur-unsur dalam suatu perincian atau pembilangan. Unsur-unsur dalam suatu perincian atau pembilangan tersebut biasanya perlu dilengkapi oleh kata hubung yang disebut juga konjungsi, misalnya “dan”, “atau”, “serta”, dan “juga”.
Terdapat 13 aturan penggunaan tanda koma berdasarkan PUEBI, yaitu sebagai berikut.
1. Tanda koma dipakai diantara unsur-unsur dalam suatu pemerincian atau pembilangan
Misalnya:
- Handphone, komputer, atau internet adalah bukan barang asing lagi di zaman sekarang ini.
- Buku, majalah, dan jurnal termasuk sumber kepustakaan.
- Satu, dua, tiga, dan empat!
2. Tanda koma dipakai sebelum sebelum kata penghubung, seperti tetapi, melainkan, dan sedangkan, dalam kalimat majemuk (setara)
Misalnya:
- Saya ingin bermain, tetapi di luar sedang hujan.
- Ini bukan milikmu, melainkan milik saya.
- Deandra membaca cerita pendek, sedangkan Fitria melukis panorama.
3. Tanda koma dipakai untuk memisahkan anak kalimat yang mendahului induk kalimatnya
Misalnya:
- Kalau ingin menjadi juara kelas, kamu harus rajin belajar.
- Karena sering membantu warga sekitar, dia disegani banyak orang di sini.
- Agar memiliki banyak pengetahuan, kamu harus banyak membaca buku.
Perlu diketahui bahwa tanda koma tidak dipakai jika induk kalimat mendahului anak kalimat, misalnya:
- Saya harus rajin belajar kalau ingin menjadi juara kelas.
- Dia disegani banyak orang di sini karena sering membantu warga sekitar.
- Kamu harus banyak membaca buku agar memiliki banyak pengetahuan.
4. Tanda koma dipakai di belakang kata atau ungkapan penghubung antarkalimat, seperti oleh karena itu, jadi, dengan demikian, sehubungan dengan itu, dan meskipun demikian.
Misalnya:
- Mahasiswa itu rajin dan pandai. Oleh karena itu, dia diterima belajar di luar negeri.
- Metawin memang rajin membaca sejak kecil. Jadi, wajar saja kalau dia menjadi juara cerdas cermat nasional.
- Orangtuanya kurang mampu. Meskipun demikian, anak-anak berhasil menjadi sarjana muda.
5. Tanda koma dipakai sebelum dan/atau sesudah kata seru, seperti o, ya, wah, aduh, atau hai, dan kata yang dipakai sebagai sapaan, seperti Bu, Dik, atau Nak
Misalnya:
- Siapa namamu, Dik?
- Dari mana saja kamu, Nak?
- Dia sangat baik padaku, Bu.
6. Tanda koma dipakai untuk memisahkan petikan langsung dari bagian lain dalam kalimat
Misalnya:
- Kata ibu saya, “Kita harus saling tolong menolong sesama manusia.”
- “Besok kita akan pergi ke pantai,” kata Ibu Miranda kepada anak sulungnya.
7. Tanda koma dipakai di antara (a) nama dan alamat, (b) bagian-bagian alamat, (c) tempat dan tanggal, serta (d) nama tempat dan wilayah atau negeri yang ditulis berurutan
Misalnya:
- Depok, Jawa Barat
- Jakarta, 8 Mei 1997
- Dekan Fakultas Ilmu Komunikasi, Universita Indonesia, Jalan Salemba Raya 6, Jakarta
8. Tanda koma dipakai untuk memisahkan bagian nama yang dibalik susunannya dalam daftar Pustaka
Misalnya:
- Khoirul, Rahmat. 1989. Kamus Politik Internasional. Jakarta: Restu Agung.
- Halim, Amran (Ed.) 1976. Politik Bahasa Nasional. Jilid 1. Jakarta: Pusat Bahasa.
- Tulalessy, D. dkk. 2005. Pengembangan Potensi Wisata Bahari di Wilayah Indonesia Timur. Ambon: Mutiara Beta.
9. Tanda koma dipakai di antara bagian-bagian dalam catatan kaki atau catatan akhir
Misalnya:
- Sutan Takdir Alisjahbana, Tata Bahasa Baru Bahasa Indonesia, Jilid 2 (Jakarta: Pustaka Rakyat, 1950), hlm. 25.
- Hadikusuma Hilman, Ensiklopedi Hukum Adat dan Adat Budaya Indonesia (Bandung: Alumni, 1977), hlm. 12.
- W.J.S. Poerwadarminta, Bahasa Indonesia untuk Karang-mengarang (Jogjakarta: UP Indonesia, 1967), hlm. 4.
10. Tanda koma dipakai di antara nama orang dan singkatan gelar akademis yang mengikutinya untuk membedakannya dari singkatan nama diri, keluarga, atau marga
Misalnya:
- Ny. Khadijah, M.A.
- Bamesta Reandra, M.Hum.
- Sisil Anjani, S.H., M.H.
11. Tanda koma dipakai sebelum angka decimal atau di antara rupiah dan sen yang dinyatakan dengan angka
Misalnya:
- 10,9 m
- 7,3 kg
- Rp7.500,00
12. Tanda koma dipakai untuk mengapit keterangan tambahan atau keterangan aposisi
Misalnya:
- Di daerah kami, misalnya, masih banyak bahan tambang yang belum diolah.
- Semua siswa, baik laki-laki maupun perempuan, harus mengikuti latihan paduan suara.
- Soekarno, Presiden I RI, merupakan salah seorang pendiri Gerakan Nonblok.
13. Tanda koma dapat dipakai di belakang keterangan yang terdapat pada awal kalimat untuk menghindari salah baca/salah pengertian
Misalnya:
- Dalam pengembangan bahasa, kita dapat memanfaatkan bahasa daerah.
- Atas perhatian Saudara, kami ucapkan terima kasih.
Bandingan dengan kalimat di bawah ini, yang tidak menggunakan tanda koma.
- Dalam pengembangan Bahasa kita dapat memanfaatkan bahasa daerah.
- Atas perhatian Saudara kami ucapkan terima kasih.