Beritahu Anak Yuk Ma, Perbedaan Protagonis, Antagonis, dan Tritagonis
Ketiga karakter tersebut pasti ada dalam sebuah cerita
9 Agustus 2022
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Di setiap cerita fiksi pasti memiliki beberapa unsur intrinsik, misalnya tokoh dan penokohan.
Tokoh merupakan pelaku dalam sebuah cerita yang dapat membuat cerita menjadi lebih hidup. Sementara penokohan adalah teknik pengarang dalam menampilkan tokoh-tokohnya dalam suatu cerita.
Tokoh dan penokohan diciptakan oleh pengarang berdasarkan imajinasi yang ditulisnya. Setiap tokoh memiliki penokohan atau karakter yang berbeda-beda.
Penokohan tersebut sangat berperan penting guna menciptakan kecocokan dan kemistri para tokoh dalam sebuah cerita. Cerita akan menjadi lebih menarik dan hidup, sehingga membuat pembaca akan terus melanjutkan cerita tersebut hingga akhir cerita.
Ada tiga karakter atau watak dalam suatu cerita, yaitu protagonist, antagonis, dan tritanogis. Namun terkadang, Sebagian orang masih belum bisa membedakan ketiga karakter tersebut.
Nah, bisa jadi wawasan baru untuk Mama dan anak mama, berikut telah Popmama.com rangkum tentang perbedaanprotagonis,antagonis,dantritagonis. Yuk, disimak sampai akhir, Ma!
1. Protagonis
Protagonis merupakan tokoh utama yang memiliki karakter baik, positif, dan lebih banyak disukai. Tokoh protagonis menjadi tokoh utama yang berperan penting karena dapat menarik perhatian, sehingga setiap tindakan tokoh protagonis tidak boleh sampai dilewatkan.
Biasanya, tokoh dengan karakter baik ini digambarkan memiliki sikap jujur, dermawan, rendah hati, tidak sombong, sabar, setia kawan, dan suka menolong.
Meski demikian, tidak semua protagonis mempunyai karakter yang baik hati. Ada pula yang jahat dan menjadi dasar sebuah cerita untuk dikembangkan lebih lanjut.
Editors' Pick
2. Antagonis
Berbeda dengan protagonis, antagonis digambarkan memiliki sifat pendendam, pembohong, sombong, dengki, licik, tidak bersahabat, pembuat masalah, suka pamer, tidak mau kalah, penentang, dan sebagainya. Karena itu, peran antagonis ini sering dinilai sebagai orang jahat.
Berdasarkan Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), antagonis sendiri diartikan sebagai orang yang suka menentang tokoh utama atau tokoh lawan. Tidak heran jika peran antagonis menjadi pemicu konflik dalam sebuah cerita dan membuat alur cerita semakin menarik.