Pola Lantai Tari Kecak Bali dan Maknanya, Indahnya Budaya Indonesia
Tari Kecak sering dikaitkan dengan hal-hal berbau mistis
20 Mei 2022
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Tari Kecak asal Bali ini memang tidak asing lagi di telinga, bukan? Selain disebut Tari Kecak, tari ini juga dikenal dengan nama api karena dalam atraksinya penari duduk melingkari api.
Tari tradisional ini cukup terkenal dan sangat unik. Tidak heran, banyak warga lokal dan warga negara asing yang terpana saat melihat tari Kecak.
Ternyata, dibalik pertunjukkan salah satu tari kebanggaan Indonesia ini dibutuhkan pola lantai yang unik untuk menciptakan kekompakan dan keindahan tarian, Ma. Dengan begitu, tari Kecak ini tetap akan terlihat sangat padu dan indah walau tanpa musik.
Nah, bisa jadi ilmu pengetahuan baru terkait tari tradisional, berikut ini telah Popmama.com rangkum mengenai pola lantai Tari Kecak Bali dan maknanya. Simak sampai akhir ya!
Editors' Pick
1. Tentang Tari Kecak, Bali
Tari tradisional Kecak ini menggambarkan tentang kisah pewayangan, yakni cerita Ramayana. Biasanya, tari ini dilakukan oleh laki-laki sebanyak 50-70 orang yang bertelanjang dada dengan bagian bawah yang hanya ditutupi kain kotak-kotak berwarna hitam dan putih.
Tari Kecak ini awalnya diciptakan oleh seorang seniman Bali, yaitu Wayam Limbak bersama pelukis Jerman bernama Walter Spies pada tahun1930-an. Seiring berjalannya waktu, Tari Kecak dimainkan ke berbagai pentas di desa-desa di Pulau Bali.
Tari khas Bali ini memang tampak sangat memesona dan pertunjukkannya pun sangat indah. Sebab itu, tarian legendaris ini menjadi salah satu kesenian wajib yang harus ada pada berbagai acara di Pulau Bali.
2. Pola lantai Tari Kecak
Seperti yang telah diketahui, Tari Kecak berkaitan dengan hal-hal mistis. Tidak mengherankan jika pola lantai Tari Kecak ini dianggap unik dan selalu menarik perhatian wisatawan.
Menurut buku Keragaman Seni Tari Nusantara karya Resi Septiana Dewi (2012:38), pola lantai Tari Kecak adalah melengkung dengan membentuk lingkaran.
Artinya, semua penari yang menari Tari Kecak ini akan merapatkan posisi dan membentuk posisi lingkaran sebelum memulai tarian. Pada bagian tengah lingkaran, nantinya akan digunakan menari. Gerakan tarian ini adalah duduk melingkar di tempat sambil mengucapkan kata “Cak”.
Biasanya, para penari Tari Kecak tidak diharuskan mengikuti iringan musik. Hal tersebut bertujuan agar penari bisa melakukan gerakan tarian secara secara dinamis, santai, dan luwes.
Selain itu, tarian legenda ini mengutamakan jalan cerita dan perpaduan suara.
Dalam pertunjukkannya, tidak hanya ada para penari, tetapi ada pula penari lainnya, seperti Rama, Shinta, Rahwana, Hanoman, dan Sugriwa.
Tidak hanya itu, bara api, gelang kerincing, bunga kamboja, topeng, selendang berwarna hitam-putih, dan tempat sejaji turut melengkapi tarian ini, sehingga membuatnya semakin sakral.
3. Makna Tari Kecak
Semua penari bergerak seirama, meskipun tanpa menggunakan alat musik. Pertunjukkannya pun tetap terlihat kompak dan indah. Hal tersebutlah yang membuat Tari Kecak ini memiliki nilai seni yang sangat tinggi.
Tidak hanya mengusung nilai artistik, Tari Kecak ternyata memiliki makna filosofis tersendiri.
Dalam alur ceritanya terdapat beberapa makna penting yang terkandung. Adapun makna yang terkandung dalam tari tradisional Kecak adalah sebagai berikut.
1. Pesan moral
Pesan moral yang terdapat dalam Tari Kecak dapat dilihat dari sebuah adegan, di mana Burung Garuda mengorbankan sepasang sayapnya hanya untuk menolong Dewi Shinta dari Rahwana. Selain itu, Tari Kecak juga mengajarkan agar tidak memiliki sifat serakah layaknya Rahwana.
2. Percaya kepada Tuhan
Dalam pertunjukkannya, terdapat sebuah adegan ketika Rama meminta tolong kepada Dewata. Hal tersebut membuktikan bahwa Rama percaya jika Tuhan dapat menolong dirinya.
3. Ritual mengusir penyakit
Tari Kecak diyakini sebagai ritual yang dapat mendatangkan Dewi Suprabha. Dewi Suprabha ini dipercaya dapat mengusir wabah penyakit dan melindungi masyarakat Bali dari pengaruh kekuatan jahat.
4. Nilai artistik
Keindahan Tari Kecak tidak berkurang sedikitpun meski tidak diiringi musik. Semua penari bergerak seirama sambil melantunkan kata “Cak... cak...cak...”.
Itu dia pola lantai Tari Kecak Bali dan maknanya, Ma. Yuk, ajak anak mama untuk ikut melestarikan tari tradisional ini.
Bacajuga:
- Mengenal Tari Merak, Warisan Budaya Jawa Barat
- Mengenal Tari Serimpi, Tarian Daerah dari Yogyakarta
- Sejarah Tari Saman dan Gerakannya, Tarian Tradisional Asal Aceh