Inilah Proses Daur Hidup Kecoak yang Perlu Diketahui Anak
Terdapat 3 proses daur hidup kecoak, serangga yang sangat tidak disukai manusia, Ma
29 Agustus 2023
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Siapa yang tidak tahu serangga yang sangat dihindari manusia satu ini? Serangga ini bisa dijumpai di rumah, terutama di kamar mandi dan tempat sampah. Dengan adanya kecoak, itu berarti lingkungan rumah Mama kurang higienis.
Terdapat kurang lebih 3.500 spesies dalam 6 famili kecoak dan sudah ada di dunia dari zaman periode karbon atau sekitar 300-350 juta tahun yang lalu.
Serangga yang memiliki bentuk tubuh oval dan pipih dengan warna cokelat ini merupakan hewan omnivora yang masuk dalam ordo Blattodea atau disebut juga coro atau lipas. Biasanya, kecoak dewasa memiliki ukuran tubuh sebesar 5 cm.
Kecoak memiliki kepala yang tersembunyi di bawah pronotum kepalanya dengan satu mata tunggal dan juga sepasang mata majemuk. Terdapat dua pasang sayap ditubuhnya, serta antena panjang.
Meskipun memiliki dua sayap, tetapi kebanyakan kecoak tidak dapat terbang loh, Ma. Sayap kecoak hanya dapat memungkinkan ia untuk meluncur dan mengepak dalam jarak yang pendek dan waktu yang singkat atau disebut “fall with style”. Kecoak lebih suka merangkak untuk mendapatkan makanan dengan cepat karena ia mampu berlari hingga kecepatan 1.5 m per detik.
Hal yang paling menarik dari serangga kecil yang ditakuti manusia ini adalah ia bisa hidup tanpa kepala selama berhari-hari dan menahan napas selama 40 menit! Keren ya?
Akan tetapi, tahukah Mama bagaimana proses daur hidup serangga penyebar penyakit asma dan reaksi alergi ini? Karena biasanya, kecoak sering kali muncul ketika sudah dewasa.
Proses daur hidup kecoak biasanya berjalan dengan singkat dan termasuk metamorfosis tidak sempurna. Nah, kali ini Popmama.com akan memberikan rangkuman proses daur hidup kecoa untuk menambah pengetahuan dan wawasan Mama dan si Kecil.
Editors' Pick
1. Telur (ootheca)
Setelah 3-7 hari kecoak betina kawin, ia akan menghasilkan telur.
Telur-telur tersebut berbentuk kapsul dan dilindungi ootheca, kapsul telur berbentuk kotak dengan ukuran 8-10 mm.
Setiap kecoak memiliki bentuk ootheca yang berbeda-beda dan sering kali digunakan untuk identifikasi jenis spesies kecoak tertentu.
Kecoak betina mampu bertelur sebanyak 16 hingga 40 telur semasa hidupnya dan setiap ootheca berisi sekitar 15 embrio.
Fase telur ini akan berlangsung selama 24-38 hari tergantung kondisi lingkungan dan jenis spesiesnya.
Umumnya, kecoak betina akan membawa telur-telurnya diujung perutnya dalam hitungan jam atau hari, sebelum menemukan tempat teraman untuk meletakkan telurnya.
2. Fase nimfa
Begitu telur menetas, ia akan berkembang menjadi nimfa. Ukuran nimfa tergantung jenis spesies kecoa.
Nimfa kecoak ini akan melalui pergantian kulit (moulting) beberapa kali hingga mencapai usia dewasa. Mulai dari kecoak kecil dengan tubuh lunak dan berwarna putih, kemudian berkembang menjadi kecoak yang lebih besar dengan kulit yang mengeras dan warna tubuh yang lebih gelap.
Selama dalam fase nimfa, perkembangan kecoak akan bergantung pada jenis spesies dan kondisi lingkungannya.
Apabila lingkungannya optimal, ia akan menjadi kecoak dewasa setelah 9 bulan dengan pergantian kulit sebanyak 8 kali. Setelah ganti kulit yang terakhir, sayapnya akan muncul.