Perbanyak Kegiatan Positif, Kembangkan Bakat Melalui Pesantren Ramadan
Ajak anak untuk melakukan banyak kegiatan positif sambil menabung pahala di bulan Ramadan
23 Januari 2022
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Selama Ramadan, anak berhak mendapatkan pengajaran tentang Islam dengan porsi yang lebih banyak. Selain itu pendidikan tentang makna budi pekerti juga perlu kembali ditanamkan kepada anak.
Agar mereka semakin paham bagaimana cara bersikap yang baik. Untuk itu setiap bulan Ramadan sering kita dengan ada kegiatan Pesantren Kilat atau Pesantren Ramadan.
Berikut Popmama.com telah merangkum apa yang bisa anak lakukan selama berpuasa, yaitu mengembangkan bakat di Pesantren Ramadan.
Editors' Pick
1. Antusiasme anak-anak mengikuti Pesantren Ramadan
Pagi itu, di sela hembusan angin pagi yang dingin, diiringi suara bacaan Alquran yang saling bersahutan dari pengeras suara musala, terdengar langkah riang anak-anak kecil dari Desa Tawangsari.
Raut muka anak-anak menyiratkan kebahagiaan, tak sabar mereka lepaskan jabat tangan orangtuanya yang mengantar di depan gerbang bertuliskan Bumi Maringi Peni.
Anak-anak berlari cepat menyusul teman-temannya yang sudah lebih dulu tiba.
Hari itu, sebuah acara bertajuk Pesantren Ramadan (Trendan) 1442 digelar di Ponpes Fathussalam, Bumi Maringi Peni (BMP), Pujon, Kabupaten Malang, Jawa Timur, tepatnya pada Sabtu, tanggal 17 April 2021.
Sedari pagi anak-anak nampak semangat dan ceria hadir di acara ini.
Tak kurang dari 68 anak mengikuti dengan khidmat dari awal hingga akhir.
Para panitia menyiapkan acara dengan sangat matang. Dikemasnya acara dengan sangat menarik, didukung dengan fasilitias gedung BMP yang sangat mendukung; tak cuma bersih, namun juga sejuk, dikelilingi pepohonan, sayuran, bunga dan juga latar bebukitan yang sangat indah dipandang.
2. Materi yang anak dapatkan dari Pesantren Ramadan
Di Pesantren Ramadan ini, anak-anak mendapatkan materi keislaman, motivasi, kegiatan baris berbaris, dan aneka permainan membentuk karakter. Anak-anak diajak untuk melakukan olah rasa dan mensyukuri nikmat yang telah diberikan.
Salah satu inti dari acara ini adalah, anak-anak diajak untuk berani bercita-cita.
Seperti yang kita tahu, banyak anak-anak dari kalangan tidak mampu yang belum berani bercita-cita. Mereka merasa minder dan pesimis dengan keadaannya.
Padahal salah satu cara untuk memutus rantai kemiskinan dan kebodohan, bisa dimulai dari berani bercita-cita. Karena cita-cita memberikan sebuah gambaran tentang perwujudan akan seperti apa masa depan mereka.
Memiliki cita-cita membuat mereka fokus dan menumbuhkan daya juang untuk meraihnya. Hal ini pernah disampaikan oleh Bapak Zaim Ukhrowi dan diamini oleh Pembina Dompet Dhuafa, bapak Parni Hadi, “Kunci lepas dari kemiskinan ialah dengan bercita-cita. Hidupnya jadi terarah dari kecil hingga dewasa.”
Dompet Dhuafa Jawa Timur beserta relawan mengemas ajakan berani bercita-cita ini dengan cara yang unik.
Setelah menyampaikan mimpinya kepada kakak pendamping dan temannya, anak-anak diminta menuliskan cita-citanya di sebuah balon.
Setelah itu mereka diajak berdoa dan optimis agar cita-citanya tercapai.
Sebagai simbolis ‘melangitkan’ cita-cita serta melangitkan doa, balon dilepaskan ke udara. Ada banyak sekali cita-cita yang dituliskan anak-anak. Ada yang ingin menjadi hafiz Quran, menjadi Polisi hingga menjadi YouTuber.
Saat balon dilepaskan ke udara, nampak pemandangan yang haru dan juga seru. Ada yang berteriak dan ada juga yang menatap dengan tatapan penuh harap ke mana balon itu terbang tertiup angin.