Ini Alasan Anak Harus Ganti dari Susu Full Cream ke Rendah Lemak
Kebutuhan kalori anak memang harus dipenuhi, tapi jangan kebablasan
15 Desember 2019
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Susu merupakan salah satu bagian penting dalam mencukupi kebutuhan gizi dan nutrisi harian anak. Minuman ini adalah sumber kalsium, vitamin D dan protein yang bagus untuk pertumbuhan tulang dan gigi anak. Tak heran jika ahli gizi menyarankan memasukkan susu sebagai bagian dari konsep makanan dan minuman sehat yang harus dikonsumsi anak tiap hari.
Seberapa Banyak Takaran Konsumsi Susu untuk Anak?
Konsumsi susu anak yang disarankan adalah 2-4 gelas per hari, tergantung usia dan jika anak tidak mengonsumsi makanan berkalsium tinggi seperti yogurt, keju, atau brokoli. Tetapi, jumlah ini sebaiknya juga disesuaikan dengan kandungan lemak yang terdapat di dalam susu. Jika tidak hati-hati, anak bisa menjadi obesitas karenanya.
Tak dipungkiri, susu sapi tinggi akan lemak, terutama tipe whole milk. Faktanya, semakin anak bertambah usia, sebaiknya konsumsi susu tinggi lemak dikurangi dan diganti dengan susu rendah lemak. Mengapa?
Editors' Pick
Susu Whole Milk, Rasa Lebih Enak dan Gurih
Susu whole milk atau yang tinggi lemak adalah pilihan untuk anak di atas usia 12 tahun yang tidak minum ASI atau pun susu formula untuk anak baduta. Dilansir dari verywellfamily.com, susu whole milk memasok kalori dari lemak untuk perkembangan otak dan pertumbuhan fisik anak yang penting di dua tahun awal kehidupannya.
Rasa susu whole milk tentu saja lebih enak karena lebih gurih dan berlemak. Ini akan menimbulkan ketertarikan tersendiri pada anak sehingga mereka bisa mengawali kebiasaan minum susu dengan minum jenis whole milk ini.
Susu whole milk juga dapat menjadi alternatif memenuhi sebagian kecil nutrisi untuk anak yang punya kecenderungan pilih-pilih makanan. Tetapi, sebaiknya jangan menggantungkan kebutuhan kalori anak pada susu whole milk saja ya, Ma!
Susu Rendah Lemak, Memenuhi Kebutuhan Kalori Tanpa Berlebihan
Selain susu whole milk, kita juga mengenal jenis susu lain yaitu susu rendah lemak alias low fat milk. American Academy of Pediatrics (AAP) menyarankan para orangtua agar mengganti susu anak ke jenis skim atau rendah lemak setelah usia 2 tahun.
Sebesar apa sih sebetulnya perbedaan kandungan nutrisi susu whole milk dengan susu rendah lemak lainnya?
- Susu whole milk mengandung 150 kalori dan 8 gram lemak.
- Susu 2% lemak mengandung 120 kalori dan 4,5 gram lemak.
- Susu 1% lemak mengandung 100 kalori dan 2,5 gram lemak (low-fat milk).
- Susu skim mengandung 80 kalori dan 0 gram lemak.
Jadi, jika anak mama minum susu 1 persen lemak sebanyak 3 gelas per hari, setidaknya ia bisa mencegah kelebihan sekitar 150 kalori ketimbang minum susu whole milk.
Membiasakan Anak Mengganti Susu Whole Milk ke Susu Rendah Lemak
Sejak anak berusia 2 tahun, sebetulnya kebiasaan minum susu rendah lemak sudah bisa dibangun kok, Ma. Jika bayi tidak lanjut minum ASI, Mama bisa memberinya susu whole milk setelah ia berusia 12 bulan. Selanjutnya, ganti ke susu rendah lemak di usia 2 tahun. Perlahan-lahan, ubah ke susu skim yang jumlah lemak dan kalorinya lebih sedikit.
Mengubah kebiasaan minum susu whole milk ke susu rendah lemak sejak dini lebih mudah dilakukan ketimbang melakukannya saat anak sudah mulai mengenal rasa. Besar kemungkinan anak akan menolak minum susu rendah lemak karena rasanya yang cenderung hambar.
Alternatif lain pengganti susu sapi rendah lemak adalah susu kedelai, susu almond dan susu beras. Ketiganya bisa diberikan pada anak saat ia menginjak usia 2 tahun, terutama jika anak alergi terhadap susu sapi atau mengalami intoleransi laktosa.
Jadi bagaimana, Ma, sudah mulai mengubah kebiasaan minum susu di keluarga?
Baca juga:
- Bagaimana Cara Mengombinasikan ASI dan Susu Formula yang Tepat?
- Beda dengan Intoleransi Laktosa, Ini Penyebab Bayi Alergi Susu Sapi
- Ini Dia 7 Rekomendasi Susu Formula untuk Bayi yang Baru Lahir