Jika Anak Laki-laki Pakai Baju Perempuan, Apa yang Harus Dilakukan?
Normalkah perilakunya ini?
24 Oktober 2020
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Menjadi orangtua berarti harus siap dengan segala problem yang muncul. Apalagi jika problem-problem tersebut menyangkut perkembangan sang Buah Hati.
Beberapa masalah muncul di luar dugaan. Siapa yang menyangka melihat sang Buah Hati menunjukkan perilaku di luar kewajaran yang dilakukan anak seusianya. Misalnya saja, saat mendapati anak laki-laki kesayangan ternyata suka diam-diam mencoba memakai baju perempuan.
Memang, anak hingga usia 12 tahun punya keinginan besar untuk mencoba-coba dan rasa penasaran yang tinggi. Tapi, haruskah Mama khawatir? Lalu, apa yang harus dilakukan ya?
1. Menghindari pikiran negatif
Hal pertama yang harus Mama lakukan adalah menghindari pikiran negatif pada anak. Sadarilah, meski tampak tak wajar, hal ini tidak akan serta-mertamembuat si Pria Kecil Mama menjadi sakit berperilaku menyimpang. Bisa jadi, ia hanya didorong rasa ingin tahu dan ingin coba-coba merasakan rasanya pakai baju perempuan.
Saat anak laki-laki Mama kedapatan memakai baju perempuan, jangan pernah menghukum atau menghakiminya. Sebab, hal ini hanya akan membuatnya pergi dan menjadi lebih tertutup tentang perasaan yang dialaminya.
Editors' Pick
2. Pertimbangkan usia si Anak
Selanjutnya, pertimbangkan usia anak sebelum Mama merespon perilaku berpakaiannya yang di luar kewajaran. Perlu Mama tahu, anak yang berusia di bawah 6 tahun seringkali berpikir bahwa jenis kelamin mereka dapat diubah. Sehingga tak heran, jika mereka menggunakan baju anak perempuan karena ketidaktahuannya itu. Mereka hanya perlu diberi pengertian tentang konsep gender dan kelamin dengan benar.
3. Perhatikan perilaku anak
Perhatikan perilaku dan tanda-tanda yang menyertai. Terutama saat anak laki-laki Mama mulai gemar mengenakan pakaian perempuan. Jika perilaku ini dibarengi dengan ketertarikan terhadap permainan anak perempuan, itulah saatnya Mama mengadakan pendekatan dan mulai berbicara dari ke hati dengannya.
4. Buat dia merasa dicintai
Terlepas dari apapun perilaku yang dilakukannya, yakinkan padanya bahwa Mama dan orang di sekitarnya mencintainya apa adanya. Meski demikian ajak anak untuk mengungkapkan apa yang dirasakannya dan mengapa ia merasa nyaman saat menggunakan baju perempuan.
5. Konsultasikan pada psikolog
Jadwalkan janji untuk berkonsultasi dengan psikolog. Hal ini memang akan membuatnya merasa tak nyaman dan tertekan. Namun, terlepas dari itu, yang paling penting dilakukan adalah tetap membuatnya merasa Mama mendukungnya meskipun nantinya akan ada pembahasan yang harus dilakukan bersama psikolog yang berkompeten.
Yang perlu Mama sadari, kondisi ini tak hanya sulit bagi orangtua, tetapi juga bagi anak yang mengalaminya. Karena itu, penting bagi orangtua untuk tidak menunjukkan reaksi yang berlebihan dan mengambil tindakan-tindakan yang justru akan membawa dampak negatif bagi perkembangan psikologis anak.
Baca Juga:
- Mengajarkan Konsep Kesetaraan Gender ke Anak
- Membantu Anak Move On Setelah Kehilangan Orang yang Disayangi
- Jika Anak Kepergok Merokok, Apa Yang Harus Dilakukan Orangtua?
- Aduh, Anakku Ternyata Tukang Bully! Apa yang Harus Dilakukan?