Anak Mengeluh Sakit Perut, Waspada Batu Ginjal pada Anak
Batu ginjal bukan hanya diderita orang dewasa, anak-anak pun juga berisiko mengalaminya
5 Maret 2022
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Sakit perut adalah sakit yang umum dikeluhkan anak dari waktu ke waktu. Karena itulah, terkadang sulit menentukan apakah sakit perut yang sedang diderita anak hanyalah sakit perut sementara atau mengindikasikan penyakit yang lebih serius.
Sakit perut yang intens merupakan salah satu pertanda batu ginjal pada anak. Faktanya, batu ginjal pada anak meningkat selama dua dekade terakhir.
Sebelum terlambat, berikut ini Popmama.com merangkum informasi penting seputar keluhan sakit perut anak dan batu ginjal pada anak, dilansir dari Cleveland Clinic:
1. Bagaimana batu ginjal terbentuk?
Batu ginjal berkembang ketika mineral yang terkandung dalam urin menumpuk dan terkumpul dalam jumlah banyak. Penumpukan mineral ini menghasilkan endapan keras yang bervariasi dalam berbagai ukuran, bentuk, dan tekstur.
Batu ginjal yang berukuran kecil dapat melewati saluran kemih meski rasanya sedikit tidak nyaman. Tetapi semakin besar ukurannya, semakin besar kemungkinannya akan tersangkut dan menimbulkan rasa sakit yang lebih parah.
Editors' Pick
2. Gejala batu ginjal pada anak
Sebagai orangtua, mama harus waspada terhadap gejala-gejala batu ginjal berikut ini:
- Nyeri di samping, punggung, perut, atau selangkangan anak yang bisa datang dan pergi
- Rasa nyeri yang dialami dapat menyebabkan mual dan atau muntah
- Sakit saat buang air kecil
- Terdapat darah pada urin sehingga urin terlihat coklat, merah muda, atau merah
- Urin berwarna keruh
- Kesulitan buang air kecil
3. Penyebab batu ginjal pada anak
Gaya hidup sedentari atau kurang bergerak, asupan natrium yang tinggi dalam makanan, serta kurangnya asupan cairan sangat terkait dengan perkembangan batu ginjal pada anak. Makanan cepat saji dan ultra-processed food merupakan penyebab utama batu ginjal pada generasi masa kini.
Selain karena gaya hidup, batu ginjal pada anak juga dapat disebabkan oleh gangguan metabolisme, seperti diabetes.
4. Apa yang harus dilakukan apabila anak didiagnosis batu ginjal?
Sebagian besar batu ginjal yang diderita anak berukuran kecil sehingga tidak membutuhkan pembedahan. Biasanya dokter akan menyarankan anak banyak minum air putih atau air sari lemon. Asam sitrat dalam lemon meningkatkan kandungan sitrat urin yang membuat batu ginjal lebih sulit terbentuk.
Dokter juga akan memberi resep pereda nyeri ringan dan obat yang berfungsi untuk melebarkan ureter (saluran yang menghubungkan ginjal ke kandung kemih) sehingga batu dapat melewatinya dengan lebih mudah.
Pembedahan adalah pilihan terakhir jika batu tidak kunjung keluar dalam beberapa hari atau maksimal satu bulan.
5. Mencegah batu ginjal pada anak
Anak dengan batu ginjal berisiko 50 persen mengalami kekambuhan di masa depan. Oleh karena itu penting untuk mengelola gaya hidup sehat sejak dini dengan minum lebih banyak air putih dan mengurangi konsumsi natrium yang banyak terdapat pada makanan olahan dan junk food.
Bantu anak menjauhi minuman tinggi gula dan tinggi kalori. Pastikan anak meningkatkan asupan cairannya dalam cuaca panas atau saat beraktivitas fisik.
Semoga informasi ini dapat membantu mama memahami risiko batu ginjal pada anak dan gejala-gejalanya.
Baca juga:
- Penyebab Anak Sakit Perut Setelah Makan Pisang, Bisa Rewel Seharian!
- Ketahui Penyebab Sakit Perut pada Anak dari Lokasi Sakitnya
- 6 Tanda Sakit Perut Anak Menjadi Serius, Jangan Disepelekan