Begini Cara Membuat Kotak Pasir Mainan yang Aman dan Sehat untuk Anak
Mumpung banyak waktu saat di rumah saja, bikin sendiri yuk Ma kotak pasir mainan untuk si Kecil
15 April 2020
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Menghibur anak-anak tidaklah sulit. Terutama di saat seperti sekarang ini, anak-anak sudah terlalu lama di rumah saja dan tidak pergi ke sekolah selama pandemi Covid-19.
Mereka tidak meminta mainan yang mahal. Mereka menerima jika hanya tersedia permainan yang seadanya saja di rumah.
Salah satu ide menarik adalah bermain kotak pasir yang bisa menjadi kegiatan yang sangat menyenangkan. Main kotak pasir bagus lho, sekaligus melatih motorik mereka.
Kotak pasir adalah mainan sederhana yang tak perlu mengeluarkan banyak biaya. Mama bisa membuatnya sendiri karena bahan-bahannya sangat mudah ditemui di sekitar.
Tetapi, meskipun tampaknya sederhana, mainan ini dapat menimbulkan risiko berbahaya bagi kesehatan anak. Lho, kok bisa?
Berikut Popmama.com merangkum informasinya, dilansir dari SheKnows.com.
1. Di balik bahan pembuatan pasir mainan
Umumnya, pasir yang digunakan untuk isi kotak pasir mainan terbuat dari bahan sintetis. Yang termasuk bahan pembuatnya adalah microcrystaline silica dan tremolite, zat yang ditemukan di batu kapur dan marmer yang dihancurkan.
Selain bahan tersebut, batu kuarsa juga kerap digunakan sebagai campuran pasir mainan.
Di Amerika Serikat, kedua bahan ini dilabeli dengan California Proposition 65 yang mengindikasikan adanya bahaya kesehatan yang terkandung di dalamnya.
Editors' Pick
2. Risiko terhirup yang membahayakan
Seperti yang disebutkan sebelumnya, pasir mainan mengandung tremolite yang juga ditemukan di batu kapur dan marmer yang dihancurkan. Jika terhirup, serpihan-serpihan kecil pasir mainan ini dapat masuk ke saluran pernapasan.
Dilansir dari healthychildren.org, paparan zat ini dalam jangka panjang akan identik dengan efek asbes, yang dapat menyebabkan ISPA hingga memicu sel kanker paru-paru.
Menghirup karsinogen juga dapat menyebabkan silikosis, penyakit yang tidak dapat disembuhkan, penyakit saluran napas dan TBC paru-paru.
Paparan senyawa ini dalam waktu lama dapat mengembangkan penyakit ginjal kronis, gangguan autoimun serta gangguan kesehatan lain.