Jika Anak Sering Mengeluh Sakit, Ini Cara Mengetahui Bohong atau Tidak
Seringkali keluhannya tidak diiringi gejala fisik. Duh, jadi ragu deh
22 Oktober 2019
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Tiap orang pasti punya momen dimana ia merasa enggan melakukan aktivitas sehari-hari. Entah itu karena lelah, bosan atau faktor-faktor eksternal lain yang memicunya.
Bukan hanya orang dewasa yang merasa malas pergi ke kantor untuk bekerja. Anak-anak pun seringkali mengalaminya, bahkan mungkin intensitasnya lebih tinggi untuk malas pergi ke sekolah, ke tempat les atau ke tempat lain yang membuatnya merasa tak nyaman. Jika sudah begini, anak akan melakukan berbagai cara untuk menyelamatkan diri, tak terkecuali berbohong dengan alasan sakit.
Sesekali sih, mungkin orangtua bisa memaklumi. Tetapi jika berulangkali beralasan sakit, orangtua pasti curiga. Apakah sekadar alasan semata? Bagaimana jika ia ternyata benar-benar sakit? You are not alone, Ma. Berikut Popmama.com punya tips mengidentifikasi perbedaan antara anak yang sakit betulan dengan yang berbohong, dilansir dari motheroflife.com:
Somatisasi, Penyebab Anak Merasa Sakit Fisik Padahal ...
Tahukah Mama, sakit perut merupakan sakit yang paling sering dialami anak-anak. Sekitar 10 persen kasus sakit perut diikuti gejala seperti demam, muntah, diare, kehilangan nafsu makan dan berat badan, pusing, dan lain-lain. Tentu saja untuk kasus seperti ini membutuhkan pengobatan medis untuk menyembuhkannya.
Tetapi, 90 persen kasus sakit perut yang dikeluhkan anak-anak nyatanya adalah somatisasi. Dalam dunia psikologi, kondisi ini merupakan ketidaknyamanan dan trauma psikis yang terwujud dalam gejala fisik, misalnya eksim, asma, diare, dan sebagainya.
Jika anak Mama mengatakan ada bagian tubuhnya yang sakit tanpa gejala yang jelas, bisa jadi ini adalah cara mereka mengekspresikan kecemasan, ketakutan atau trauma. Mereka ingin mendapatkan perhatian dari penyakit-penyakit kecil yang menimbulkan simpati, penghiburan dan perhatian dari orang lain.
Editors' Pick
Mengidentifikasi Penyebab Ketidaknyamanan Anak
Untuk situasi di luar masalah kesehatan yang terdiagnosis secara medis, berikut beberapa petunjuk untuk membantu Mama mengidentifikasi sumber ketidaknyamanan anak:
- Apakah 'sakit' sudah terjadi cukup lama atau hanya beberapa hari?
- Apakah sedang ada suatu kejadian penting di dalam hidup anak, baik itu di rumah, tempat penitipan atau pun sekolah? Misalnya adanya guru baru, kelahiran adik bayi, perceraian, kematian kerabat atau hewan peliharaan, anggota keluarga yang sakit, dan lain-lain.
- Bagaimana reaksi anak Anda ketika Anda memberi perhatian lebih pada mereka?
- Apakah gejala sakit datang dan pergi, atau apakah kondisinya tetap sama?