Jangan Sampai Jadi Petaka, Ajarkan Anak Aturan Main di Playground
Niatnya bersenang-senang jangan sampai jadi celaka
22 Desember 2019
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Musim liburan akhir tahun sebentar lagi tiba. Saat yang tepat untuk menghabiskan waktu bersama keluarga kecil Mama. Mau ke mana kita? Apakah liburan ke luar kota, ke luar negeri atau di dalam kota saja?
Bila musim liburan ini Mama tak bisa mengajak anak liburan ke tempat yang jauh, tak masalah. Main di playground pun bisa jadi kegiatan yang sangat menyenangkan dan menghibur bagi anak-anak untuk mengisi waktu liburan.
Tetapi, jangan sampai kegembiraan bermain di playground berubah menjadi petaka yang mengundang celaka. Dilansir dari kidshealth.org, tiap tahunnya sekitar 200.000 anak masuk IGD karena kecelakaan yang terjadi di playground. Sebagian besar kecelakaan yang terjadi sebetulnya bisa dicegah dengan pengawasan ketat orang dewasa.
Sebelum berangkat ke playground, apalagi ke arena bermain yang besar dan ramai, pastikan memahami dulu aturan-aturannya. Berikut Popmama.com rangkum untuk Mama.
1. Meski ada pengawas, keamanan saat di playground tanggung jawab orangtua
Pengawasan orangtua adalah hal yang sangat berperan mencegah terjadinya kecelakaan. Pastikan anak-anak menggunakan peralatan bermain dengan benar. Mereka wajib diawasi, terutama anak-anak balita, karena mereka tidak selalu bisa memastikan jarak dan tidak dapat bertindak cepat jika ada potensi bahaya di hadapannya.
Sebaliknya, anak yang lebih besar suka menguji batasan mereka di playground, misalnya main ayunan dengan serampangan, memanjat dengan sangat berani dan lain-lain. Jadi penting bagi orang dewasa untuk selalu melihat setiap tindak-tanduk anak di playground.
Editors' Pick
2. Orangtua sebaiknya mengajarkan anak aturan bermain di playground
Selain pengawasan orangtua, jangan lupa anak juga harus memahami aturan bermain di playground. Jelaskan padanya bahwa ia tak bermain sendiri, jadi jangan sampai merugikan orang lain karena perilakunya. Mereka harus tahu tentang hal-hal berikut ini:
- Jangan sesekali mendorong orang lain saat berada di permainan jungle gym, seluncuran, jungkat-jungkit, ayunan dan peralatan lainnya.
- Gunakan alat dengan benar. Jangan memanjat pagar luar, tidak berdiri di atas dudukan ayunan, dan lain-lain.
- Selalu periksa terlebih dahulu sebelum melompat, meluncur dan mendarat, apakah ada orang lain yang melintas.
- Ajari anak melompat, meluncur dan mendarat dengan kedua kaki dengan lutut yang sedikit ditekuk.
3. Cek keamanan alat bermain
Ayunan merupakan penyebab cedera anak-anak paling besar saat bermain di playground. Berikut ini beberapa tindakan pencegahan sederhana untuk menjaga anak agar dapat berayun dengan aman:
- Pastikan ayunan terbuat dari bahan lunak seperti karet atau plastik, bukan kayu atau logam.
- Anak harus selalu duduk di ayunan, tidak berdiri atau berlutut. Mereka harus berpegangan erat dengan kedua tangan saat berayun. Saat selesai, pastikan ayunan berhenti sepenuhnya sebelum turun.
- Anak harus menjaga jarak aman dari anak lain saat bermain ayunan.
- Anak harus tahu aturan untuk tidak berlari di depan atau belakang ayunan yang sedang bergerak.
- Tidak menggunakan ayunan untuk dua orang karena ayunan umumnya dirancang untuk menopang satu orang dengan aman.
4. Selalu berhati-hati di jungkat-jungkit
Membutuhkan kerjasama antara dua orang untuk menggunakan jungkat-jungkit. Permainan ini sebetulnya tidak direkomendasikan untuk anak-anak prasekolah, kecuali jika jungkat-jungkit memiliki pegas pusat untuk mencegah benturan langsung dengan tanah. Terlepas dari desainnya, jungkat-jungkit harus dimainkan dengan ekstra hati-hati.
- Kursi jungkat-jungkit sebaiknya digunakan satu anak per kursi. Jika salah satu anak terlalu ringan, carilah pasangan yang berat badannya berbeda. Bukannya menambahkan jumlah anak lain ke sisi lain jungkat-jungkit.
- Anak-anak harus duduk saling berhadapan, bukan berbalik.
- Ajari anak untuk memegang erat-erat pegangannya dengan kedua tangan sementara jungkat-jungkit bekerja dan kaki berada di samping untuk mendorong.
- Untuk anak lain yang tidak ikut bermain, mereka tidak boleh berdiri di bawah jungkat-jungkit yang terangkat atau mencoba memanjatnya saat sedang bergerak.
5. Ikuti aturan antri dan keselamatan di perosotan
Mainan ini selalu menjadi favorit anak-anak, berapapun usianya. Terkadang dalam satu alat, ada anak kecil dan besar yang turut bermain bersama-sama. Penting untuk dipahami anak, bahwa:
- Anak harus mengambil satu langkah dan memegang pegangan sebelum meluncur dari bagian atas perosotan.
- Tidak boleh memanjat papan perosotan dari bawah untuk sampai ke puncak.
- Anak harus meluncur ke bawah dengan posisi duduk, bukan telentang atau posisi kepala di bawah.
- Tiap kali giliran, hanya boleh satu anak yang meluncur hingga selesai di bawah. Baru bergantian dengan yang lain.
- Anak harus memastikan temannya selesai meluncur dan pergi dari hadapannya, barulah boleh meluncur ke bawah. Ketika sudah sampai di bagian bawah, mereka harus segera turun dan menjauh.
Itu dia beberapa hal penting yang harus diketahui orangtua dan dipahami anak sebelum bermain di playground. Semoga liburan kali ini berkesan dan menyenangkan walau tak pergi jauh-jauh dari rumah ya, Ma!
Baca juga:
- Ini Ma! 7 Barang yang Wajib Dibawa Saat Traveling Bersama Bayi
- Ampuh! Ini Dia Tips Traveling Bersama Toddler a la Chelsea Olivia
- Studi: Traveling Bersama Anak Dapat Meningkatkan Prestasi di Sekolah