5 Cara Mengatasi Anak yang Suka Menyela Pembicaraan
Jangan dibiarkan ya, Ma, karena ini menyangkut adab kesopanan dalam bersosialiasi
19 Desember 2019
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Tak ada satu pun orang yang senang saat sedang mengobrol, tiba-tiba dipotong oleh orang lain. Entah itu saat Mama mendengarkan cerita orang lain, atau pun saat Mama sendiri yang sedang berbicara.
Jika sang Penyela adalah orang yang seumuran, mungkin Mama bisa dengan mudah menegurnya. Tetapi, hal ini seringkali dilakukan oleh anak-anak kita sendiri. Sebagian orangtua merasa sulit mengobrol dengan tenang tanpa terganggu oleh perilaku anak yang satu ini.
Mengajari anak untuk tidak mengganggu dan menyela pembicaraan orang lain adalah keterampilan sosial yang penting. Berikut ini Popmama.com merangkum 4 strategi mendisiplinkan anak yang sering menyela pembicaraan orang lain, dilansir dari verywellfamily.com:
Mengapa Anak Cenderung Suka Menyela Pembicaraan Orang Lain?
Anak sering mengganggu percakapan orang dewasa karena mereka merasa bosan. Jika Mama berbicara dengan orang lain tentang topik pembicaraan orang dewasa dan anak Mama tidak terlibat dalam percakapan tersebut, ia sering menyela sebagai upaya menghibur dirinya sendiri dan untuk mendapatkan perhatian.
Terkadang, anak-anak kesulitan menunggu giliran mereka berbicara karena mereka impulsif. Mereka berbicara, tanpa menyadarinya.
Ada juga anak-anak yang tidak menyadari bahwa perilaku tersebut tidak sopan. Mereka butuh diajari tentang etika menghormati orang lain yang sedang berbicara.
Bagaimana caranya?
Editors' Pick
1. Jadilah role model
Salah satu cara terbaik mendidik anak adalah dengan menjadi contoh langsung. Saat anak sedang berbicara, tunjukkan kesabaran dan tunggulah sampai ia selesai berbicara, barulah giliran Mama selanjutnya.
Pasti akan ada saat-saat ketika Mama menginterupsi pembicaraan anak, misalnya saat ia mengobrol panjang lebar sebagai teknik mengulur waktu menunda tugasnya. Tetapi, secara umum, jika Mama memberi contoh dengan hormat dan menunggu giliran bicara sampai ia selesai, akan memberi gambaran pada anak bahwa menyela pembicaraan itu hal yang buruk.
Jika memang harus menyela pembicaraannya, lakukan dengan baik, seperti, "Maaf, Mama harus menyela ceritamu, tapi sebaiknya kamu segera pakai sepatu sekarang supaya kita bisa segera pergi."