6 Cara Tepat untuk Meredam Kecemburuan Antar Saudara
Tanpa disadari, seringkali orangtua lah yang menciptakan kecemburuan tersebut
4 April 2020
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Punya saudara itu seru, membuat kita tidak merasa sendiri dan bikin suasana di rumah ramai. Tetapi, kebalikannya, punya saudara itu terkadang terasa menyebalkan bagi anak-anak kita yang masih kecil. Alih-alih rukun dan berbagi, yang namanya saudara seringkali bertengkar, bahkan hanya untuk masalah-masalah sepele.
Sebagai orangtua, tentu kita mengharapkan anak-anak kita tumbuh menjadi saudara yang saling mendukung satu sama lain hingga tua nanti, terutama di masa depan saat kita tak bisa lagi mendampingnya mereka. Tetapi, harus diakui kecemburuan antar saudara di masa kanak-kanak adalah hal yang tak bisa dihindari. Konflik pun sering terjadi. Lalu, bagaimana seharusnya sikap orangtua untuk meminimalisir konflik dan kecemburuan antar saudara ini agar tidak berlarut-larut sampai mereka dewasa?
Berikut Popmama.com punya 6 tips yang bisa diterapkan orangtua, dilansir dari newbornsplanet.com:
1. Jalin ikatan sejak sebelum lahir
Langkah pertama dan paling penting untuk meminimalkan kecemburuan antar saudara kandung adalah membangun ikatan sejak sang Adik masih dalam kandungan. Kenalkan bayi yang belum lahir itu kepada kakaknya. Caranya adalah dengan melibatkan sang Kakak dalam proses menuju kelahiran sesering mungkin. Termasuk menunjukkan foto-foto USG sang Adik, membiarkan Kakak turut merasakan tendangannya, bahkan mengajak Kakak mengobrol dengan sang Adik yang masih dalam kandungan.
Meski tampak tak mungkin, kenyataannya hal ini dapat merangsang janin mengenali suara kakaknya setelah kelahiran. Pada saat yang sama, sang Kakak juga akan merasa punya ikatan batin yang erat terhadap sang Adik.
2. Jangan melupakan kehadiran sang Kakak
Saat sang Adik lahir, secara tidak disadari mungkin seluruh perhatian keluarga tercurah padanya. Perubahan situasi ini bisa membuat sang Kakak merasa tersisih. Untuk itu, orangtua perlu melibatkan sang Kakak dalam kegiatan sehari-hari.
Sesederhana memilihkan baju mana yang akan dipakai sang Adik hari ini, membiarkan Kakak menyuapi MPASI Adik (di bawah pengawasan Mama, tentunya).
Dengan memberikan peran membantu Mama ini, sang Kakak akan punya rasa sayang dan tanggungjawab terhadap adiknya.