Sebagai orangtua, tentu kita berusaha semaksimal mungkin menghindarkan anak kita dari celaka. Namun, terkadang kecelakaan terjadi bahkan di saat yang tak kita duga. Misalnya ketika anak asyik bermain dengan teman-temannya dan jatuh dalam posisi duduk.
Biasanya cedera tulang ekor pada anak baru diketahui saat anak mengeluh sakit. Terutama saat mereka duduk. Berikut ini Popmama.com merangkum informasi seputar cedera tulang ekor pada anak, dilansir dari MomJunction:
1. Tanda dan gejala cedera tulang ekor anak
Pexels/Rawpixel.com
Tulang ekor, atau dalam dunia medis disebut dengan coccyx, adalah segmen terakhir dari tulang belakang. Tulang ekor terletak di antara bokong yang berfungsi untuk menyokong beban tubuh saat kita duduk.
Kemungkinan patah tulang ekor pada anak-anak cukup kecil. Tetapi tidak menutup kemungkinan terjadi cedera tulang ekor pada anak yang tampak lewat tanda dan gejala berikut ini:
Sakit di antara bokong
Nyeri saat duduk yang mungkin mereda saat berdiri atau berbaring
Mati rasa dan nyeri yang menjalar ke kaki akibat tekanan pada saraf di area tulang ekor
Nyeri saat buang air besar
Editors' Pick
2. Penyebab cedera tulang ekor anak
Freepik/Jcomp
Cedera tulang ekor umumnya terjadi karena trauma eksternal. Misalnya jatuh terduduk atau telentang di permukaan yang keras, trauma ringan karena duduk terlalu lama atau merosot di permukaan yang keras dan tidak nyaman.
Faktor penyebab cedera tulang ekor anak yang juga sering terjadi karena olahraga atau senam, dan tulang ekor yang tegang selama beraktivitas seperti bersepeda.
3. Kapan saatnya memeriksakan anak ke dokter?
Freepik.com/pressfoto
Cedera tulang ekor yang ditandai dengan nyeri ringan kemungkinan tidak memerlukan tindakan medis yang serius karena bisa hilang dengan sendirinya selama beberapa waktu.
Namun, jika anak tidak menampakkan tanda memar atau luka terbuka di dekat area tulang ekor, tetapi mengeluhkan rasa nyeri yang hebat, atau memiliki gejala tambahan seperti sembelit dan kehilangan kontrol kandung kemih, sebaiknya bawa anak memeriksakan diri ke dokter.
4. Diagnosis cedera tulang ekor anak
Freepik/Wavebreakmedia
Dokter akan melakukan pemeriksaan fisik awal untuk melihat penyebab nyeri yang dialami anak. Kemudian, dokter memeriksa seluruh tulang belakang hingga daerah dubur untuk menentukan penyebab pasti nyeri tulang ekor anak.
Jika dokter mencurigai adanya patah tulang ekor, anak perlu menjalani tes pencitraan lebih lanjut untuk mengetahui apakah rasa nyeri yang dialami anak dislokasi atau patah tulang ekor.
5. Perawatan dan pengobatan cedera tulang ekor anak
Freepik/Lev.studio.x
Untuk cedera tulang ekor ringan tanpa gejala tambahan dan anak mampu melakukan aktivitas sehari-hari, maka tidak diperlukan intervensi medis untuk mengatasinya. Dokter mungkin akan menyarankan perawatan non-medis, seperti:
Penggunaan bantal khusus untuk menyokong tulang ekor dan mengurangi tekanan
Melatih anak memperbaiki postur tubuh untuk mengurangi nyeri tulang ekor akibat posisi membungkuk terus-menerus
Perawatan fisioterapis
Pelunak tinja untuk mengatasi sembelit
Menyarankan anak untuk tidak duduk dalam waktu yang lama dan sering melakukan peregangan ringan
Menyarankan untuk duduk di permukaan yang lembut
Terkadang, rasa sakit dan nyeri di dekat tulang ekor dapat terjadi karena trauma internal yang disebabkan beberapa kondisi mendasar. Untuk memastikannya dan supaya lebih cepat ditangani, segera periksakan anak ke dokter jika ia mengeluhkan nyeri pada tulang ekornya ya, Ma.