Demam Rematik pada Anak: Gejala, Penyebab, dan Pengobatannya
Rematik bukan hanya penyakit lansia, melainkan anak juga bisa menderita demam rematik
30 November 2021
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Selama ini penyakit rematik diidentikkan dengan penyakit lansia yang menyebabkan sendi-sendi terasa sakit. Tetapi, ternyata penyakit rematik bukan hanya dialami oleh lansia saja, melainkan juga bisa diderita anak-anak.
Bukan rematik biasa, inilah yang perlu orangtua tahu tentang penyakit demam rematik pada anak. Berikut ini Popmama.com merangkum apa itu demam rematik pada anak, dilansir dari MSD Manual:
1. Apa itu demam rematik?
Demam rematik adalah kondisi yang merupakan reaksi terhadap infeksi tenggorokan karena virus Strepkokus yang tidak diobati. Demam rematik dapat terjadi pada semua usia, tetapi paling sering terjadi pada anka usia 5-15 tahun.
Di Amerika, anak yang mengalami infeksi tenggorokan Strepkokus dan tidak tertangani dengan baik memiliki peluang 1 dari 3% mengembangkan demam rematik.
Penyakit ini menyerang bagian sendi, jantung, kulit, dan sistem saraf anak.
Editors' Pick
2. Penyebab demam rematik
Seperti yang disebutkan sebelumnya, penyakit ini disebabkan karena reaksi terhadap infeksi tenggorokan yang disebabkan karena virus Strepkokus yang tidak mendapatkan penanganan dengan benar.
Kondisi tempat tinggal yang padat dan kumuh, kurang gizi, serta perekonomian keluarga yang rendah meningkatkan risiko rematik. Selain itu faktor keturunan juga berperan dalam pengembangan penyakit ini.
3. Gejala demam rematik
Gejala demam rematik sangat bervariasi, tergantung pada bagian tubuh mana yang mengalami peradangan. Gejalanya meliputi:
- Nyeri sendi
- Demam
- Nyeri pada dada atau palpitasi yang disebabkan karena peradangan jantung (karditis)
- Gerakan tersentak-sentak dan tak terkendali
- Ruam
- Benjolan kecil di bawah kulit
Anak bisa mengalami satu atau lebih gejala di atas. Biasanya gejala mulai 2-3 minggu setelah hilangnya gejala infeksi tenggorokan.
4. Pengobatan demam rematik
Pengobatan demam rematik bertujuan untuk:
- Menghilangkan infeksi Strepkokus yang tersisa
- Mengurangi peradangan, terutama pada persendian dan jantung, dan dengan demikian pula meredakan gejala
- Mencegah infeksi di masa depan
Dokter biasanya akan memberi anak antibiotik demam reamtik untuk menghilangkan infeksi yang tersisa. Penisilin long-acting diberikan sebagai suntikan tunggal, atau penisilin dan amoksisilin oral selama 10 hari.
Aspirin diberikan dalam dosis tinggi selama beberapa minggu untuk mengurangi peradangan dan nyeri, terutama jika peradangan telah mencapai persendian dan jantung. Pastikan semua obat-obatan ini diresepkan dan diberikan di bawah pengawasan dokter.
5. Dampak jika demam rematik tidak ditangani dengan benar
Demam rematik menimbulkan beberapa masalah di kemudian hari jika tidak ditangani dengan benar, antara lain radang jantung dan Sydenham chorea.
Episode Sydenham chorea biasanya berlangsung selama beberapa bulan dan dapat bisa sembuh total. Tetapi pada sepertiga penderitanya, gangguan ini bisa kembali lagi.
Masalah sendi (seperti nyeri dan pembengkakan) tidak berlangsung permanen. Tetapi peradangan jantung bisa permanen dan parah, terutama jika infeksi streptokokus kembali dan tidak diobati.
Semoga informasi ini bermanfaat!
Baca juga:
- Catat! Ini Lho, Penyebab Dan Gejala Rematik pada Anak
- 8 Cara Sederhana Menghilangkan Sakit Tenggorokan pada Anak
- 5 Pantangan Makanan dan Minuman saat Anak Sakit Tenggorokan