Setiap orang punya cara masing-masing dalam mengatasi rasa cemas yang melandanya. Tak terkecuali anak-anak kita, Ma. Salah satu tindakan yang menunjukkan anak sedang berhadap dengan kecemasannya adalah menggigit-gigit anggota tubuhnya.
Kebiasaan menggigit kuku atau anggota tubuh lain ketika mengalami kecemasan disebut dengan dermatophagia. Berikut ini Popmama.com merangkum apa itu dermatophagia pada anak dan bagaimana cara mengatasinya.
1. Apa itu dermatophagia?
Freepik
Dermatophagia adalah tindakan mengigit kulit sendiri berulangkali. Anak yang mengalami kondisi ini biasanya menggigiti kulit di ujung jari atau sekitar kutikulanya. Tidak menutup kemungkinan anak menggigiti bagian dalam pipi atau kulit di bibirnya.
Menurut TLC Foundation, perilaku repetitif dermatophagia biasanya dialami oleh anak yang menderita onychophagia, yaitu kondisi di mana anak terbiasa menggigit kukunya.
Editors' Pick
2. Penyebab dermatophagia
Freepik/user3222645
Ada beberapa alasan penyebab anak mengalami dermatophagia. Sebagian besar penyebab umumnya adalah kecemasan. Masalah sepeti kecemasan umum atau fobia sosial dapat memicu kecemasan pada anak. Kemungkinan juga ada kejadian tertentu dalam kehidupan anak yang memicu kecemasan di dalamnya, yang kemudian menyebabkan dermatophagia.
Jika mama melihat anak cemas dalam situasi tertentu, ini saat yang tepat untuk berbicara dengannya tentang apa yang memicu perasaan tersebut. Dalam kebanyakan kasus, anak tidak menyadari bahwa dia menggigit kukunya. Tindakan menggigit kuku atau kulit terjadi sebagai pereda stres selama fase itu.
3. Ciri-ciri anak yang mengalami dermatophagia
Freepik
Ada beberapa ciri yang terlihat pada anak yang mengalami dermatophagia, antara lain:
Memiliki luka di sekitar jari mereka
Tampak meninggalkan bekas kunyahan atau gigitan pada kulit di sekitar jari
Meskipun mungkin tidak segera terlihat, kulit yang kendur atau mengelupas di sekitar jari atau sariawan yang terus-menerus di mulut adalah tanda-tanda yang harus diwaspadai orangtua
Tanda lainnya adalah infeksi perut yang sering terjadi. Bakteri yang bersembunyi di bawah kuku memicu infeksi tersebut
4. Dermatophagia sebagai mekanisme koping
Freepik/Lovelove56
Ketika anak gugup atau cemas, mereka cenderung menggigit jari, lidah, atau bagian dalam mulut tanpa disadari. Tindakan ini terjadi atas dorongan alam bawah sadar sebagai mekanisme koping dan cara untuk menenangkan diri.
Seiring dengan tumbuh-kembangnya, anak harus menghentikan kebiasaan kompulsif ini. Tindakan berulang ini akan terus bekerja sebagai penghilang stres, yang membuatnya semakin sulit untuk ditolak.
Terkadang, sebagian anak menggigit kuku mereka karena bosan atau untuk mengalihkan perhatian. Ini merupakan refleks tubuh yang dipicu situasi yang tidak nyaman.
5. Apa yang harus dilakukan orangtua menghadapi anak dengan dermatophagia?
verywellfamily.com
Jika mama mendapati anak punya kecenderungan dermatophagia, penting untuk berbicara dengan mereka tentang bahayanya dan menyusun strategi penanganan.
Mama dapat berkonsultasi dengan psikolog anak atau konselor untuk membantu anak mengatasi kecemasan yang melandanya. Psikolog dapat membantu memastikan tingkat kecemasan anak jika kecemasan tersebut dipicu oleh insiden tertentu.
Anak akan diberikan teknik mengendalikan kecemasan yang dialaminya. Misalnya lewat latihan pernapasan atau teknik relaksasi untuk menenangkan pikiran.
Semoga informasi ini bermanfaat bagi orangtua dalam memahami gangguan dermatophagia yang dialami anak.