Suka Mendandani Rambut Anak, Hati-hati Terkena Alopecia Traksi
Kebiasaan mengikat rambut kencang-kencang bisa bikin kerontokan rambut pada anak
28 September 2020
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Memiliki anak perempuan, siapa sih yang tidak gemas ingin mendandaninya tiap hari? Atau bahkan mungkin Mama masih ingat kenangan masa kecil dulu? Rambut dikuncir, dikepang atau memakai bando ke sekolah atau pun ke pesta. Rasanya tak ada hari tanpa mendandani rambut deh.
Namun, di balik aneka gaya rambut anak perempuan, menyimpan risiko kesehatan lho, Ma. Salah satunya adalah alopecia traksi. Apakah itu? Berikut Popmama.com merangkum serba-serbinya, dilansir dari healthline.com:
Apa itu Alopecia Traksi?
Alopecia merupakan bahasa medis untuk kerontokan rambut, sedangkan alopecia traksi adalah kerontokan rambut yang disebabkan karena tarikan pada rambut secara terus-menerus. Kondisi ini bisa terjadi jika seseorang sering mengikat rambutnya dengan kencang, misalnya dengan kuncir, kepang, atau pun konde.
Alopecia traksi makin parah jika disertai penggunaan bahan kimia produk penataan rambut dan panasnya alat tata rambut. Tetapi kondisinya bisa diminimalisir bila kebiasaan mengikat rambut dihentikan. Namun, bila tidak segera disadari, alopecia traksi dapat menimbulkan kebotakan permanen.
Editors' Pick
Penyebab Alopecia Traksi
Alopecia traksi muncul karena rambut yang ditarik terlalu kencang sehingga berakibat pada longgarnya batang rambut di folikel.
Penyebab alopecia traksi kebanyakan karena kebiasaan, seperti menguncir rambut ekor kuda dengan kencang, kepang rambut yang ketat, gimbal atau pun menggunakan rambut extension.
Anak yang berambut sangat panjang juga berisiko alopecia traksi karena beratnya rambut yang menarik kulit kepala. Kondisi ini juga berisiko pada balerina dan pesenam yang konsisten harus menguncir rambutnya.
Gejala Alopecia Traksi
Awalnya, alopecia traksi muncul sebagai benjolan kecil di kulit kepala menyerupai jerawat. Ketika kondisi berlanjut, gejala utamanya adalah rambut yang rusak dan rontok. Rambut bagian depan dan samping kulit kepala anak yang paling sering terdampak. Namun, lokasi kerontokan rambut tergantung pada gaya rambut itu sendiri.
Selain kerontokan rambut, gejala alopecia traksi juga meliputi:
- Kemerahan di kulit kepala,
- benjolan,
- rasa sakit atau menyengat pada kulit kepala,
- gatal,
- folliculitis (radang folikel rambut),
- lepuh berisi nanah di kulit kepala.
Pada akhirnya, folikel rambut menjadi rusak sehingga tidak bisa menumbuhkan rambut baru.
Mencegah dan Merawat Rambut yang Terkena Alopecia Traksi
Untuk mencegah alopecia traksi, biarkan rambut anak tergerai selama beberapa saat. Jika harus mengikatnya, usahakan agar ikatannya sedikit longgar dan rendah.
Beberapa cara lain untuk mencegah kondisi ini:
- Ubah gaya rambut setiap beberapa minggu. Misalnya, minggu ini kuncir bawah, minggu depan kepang, dan seterusnya.
- Hindari menggunakan karet gelang atau karet elastis untuk mengikat rambut. Kedua jenis karet ini bisa mencabut rambut.
- Buatlah kepang rambut yang tebal. Kepang yang tipis akan menarik kulit kepala lebih kencang.
- Gunakan hair dryer dengan temperatur panas terendah, begitu pula dengan alat penataan rambut lainnya.
- Kurangi penggunaan rol, apalagi jika digunakan sambil tidur.
Untuk mengatasi rambut yang sudah terlanjur menderita alopecia traksi, sebaiknya konsultasikan dengan ahli dermatologis. Dokter akan melakukan pemeriksaan pada kulit kepala anak. Jika dirasa perlu, dokter akan memberikan resep antibiotik, salep, dan shampoo khusus untuk merawat dan mencegah kondisi semakin parah.
Baca juga:
- Gunakan 5 Bahan Alami Ini untuk Atasi Rambut Rontok pada Anak Balita
- Ketahui Dulu 5 Dampak Buruk yang Mengintai Saat Mewarnai Rambut Anak
- Wajib Tahu: Tips Memotong Rambut Bayi untuk Pertama Kali