Masalah Otot yang Bisa Mengganggu Aktivitas Anak dan Cara Mengatasinya
Tubuh anak yang fleksibel akan mendukung mobilitas fisik yang baik
6 Mei 2021
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Selain memantau perkembangan sosial dan kemajuan akademis anak, di masa tumbuh-kembangnya orangtua perlu jeli memperhatikan kebugaran tubuh anak. Seiring dengan kekuatan dan daya tahan tubuhnya, fleksibilitas merupakan aspek penting dalam kebugaran tubuh.
Tubuh yang fleksibel merupakan kunci agar anak dapat beraktivitas fisik dengan baik. Hal ini terkait dengan kemampuan atletik dan risiko cedera, terutama saat anak berolahraga. Sepenting apakah aspek fleksibilitas anak dalam kehidupan sehari-hari? Berikut Popmama.com merangkum informasinya, dilansir dari livestrong.com:
Masalah Otot yang Terlalu Kaku
Sejak usia sekitar 6 tahun, atau masuk kelas di sekolah umum, anak mulai banyak beraktivitas dengan duduk selama berjam-jam. Seiring bertambahnya usia anak, mereka menghabiskan waktu berjam-jam membungkuk di depan komputer dan TV yang menambah masalah kaki, punggung, leher ,dan bahu yang semakin terasa sesak.
Dilansir dari The Nationwide Children's Hospital, otot cenderung mudah kaku dan terasa kencang pada masa pra-remaja dan awal remaja saat anak mengalami periode pertumbuhan cepat yang singkat. Selama fase perkembangan fisik yang cepat dan singkat ini, otot masih dalam proses penyesuaian dengan pertumbuhan tulang sehingga dapat berdampak pada fleksibilitas tubuh.
Editors' Pick
Otot yang Terlalu Fleksibel Juga Bisa Menimbulkan Masalah
Berkebalikan dengan otot yang terlalu kaku, otot yang luar biasa fleksibel atau disebut hipermobilitas juga bisa menimbulkan masalah. Hipermobilitas atau sendi ganda ini membuat seni anak sangat longgar dan anggota tubuh mereka bergerak di luar rentang gerakan normal.
Anak dengan hipermobilitas bagian tubuhnya dapat melampaui fleksibilitas yang wajar. Mereka mungkin bisa menekuk ibu jari atau jari kelingkingnya hingga batas kelengkungan ekstrem.
Kondisi hipermobilitas ini bisa dialami turun-temurun dalam keluarga dan umumnya dialami oleh anak perempuan. Memang, anak perempuan cenderung mengalami kelonggaran sendi yang lebih besar ketimbang anak laki-laki pada usia yang sama.
Ketika anak dengan hipermobilitas ini bertambah usia dan terus tumbuh, otot mereka menjadi lebih kuat dan lebih kencang sehingga kondisinya bisa menjadi normal. Tetapi dalam beberapa kasus, hipermobilitas ini dapat berlanjut hingga dewasa.