Orangtua Sebaiknya Tidak Langsung Turun Tangan Membantu Tugas Anak

Melihat anak kesulitan memang kasihan, tapi terkadang perlu membiarkannya menyelesaikan masalahnya

16 April 2022

Orangtua Sebaik Tidak Langsung Turun Tangan Membantu Tugas Anak
Freepik/tirachardz

Sebagai orangtua, kita tentunya ingin anak kita berhasil dalam segala bidang. Orangtua mencoba menjauhkan anak dari segala rintangan yang berpotensi membuat anak gagal dan kecewa. 

Sebagian orangtua mungkin merasa tidak tega tatkala anak kesulitan mengerjakan tugas sekolahnya dan akhirnya turun tangan membantunya.

Namun, faktanya anak perlu belajar mengatasi masalahnya sendiri dan merasakan gagal serta kecewa lho, Ma. Berikut ini Popmama.com merangkum alasannya:

1. Terlalu banyak guru dan tugas yang harus ditangani

1. Terlalu banyak guru tugas harus ditangani
Pexels/RODNAE Productions

Ketika anak mulai menginjak sekolah dasar akhir, guru mereka tidak hanya lagi satu orang. Bisa hingga 5-6 guru, termasuk guru lesnya. Orangtua akan kewalahan dengan banyaknya detil yang harus ditangani, entah itu tugas harian anak, tugas mingguan, sampai tugas orangtua sendiri. 

Jika mama terus terlibat dalam hal ini, maka waktu mama untuk urusan yang lain akan tersita.

Editors' Pick

2. Anak harus belajar mengelola tugas mereka sendiri

2. Anak harus belajar mengelola tugas mereka sendiri
Pexels/August de Richelieu

Semakin bertambahnya usia, tugas anak pun akan semakin banyak. Anak perlu belajar bagaimana mengatur waktu dan mengerjakan apa yang perlu diselesaikan. 

Mama bisa ajarkan ke anak bagaimana mengelola waktu dengan membuat jadwal harian sehingga anak bisa fokus mengerjakan tugas dengan baik, tanpa terdistraksi hal lain.

3. Anak perlu belajar berkomunikasi dengan orang lain

3. Anak perlu belajar berkomunikasi orang lain
Pexels/Max Fischer

Terkadang anak mengalami kesulitan menyelesaikan tugasnya. Ini adalah momen yang tepat melatih anak untuk berkomunikasi dengan orang lain (misalnya dengan gurunya), tentang kesulitan yang dihadapinya. Anak harus dilatih untuk berani meminta tolong dan mengkomunikasikan kesulitan dan perasaannya dengan baik.

4. Anak belajar bagaimana menghadapi kegagalan

4. Anak belajar bagaimana menghadapi kegagalan
Freepik/Seventyfour

Kegagalan adalah bagian yang normal dari kehidupan setiap orang. Kita menginginkan kesuksesan. Tapi kita juga perlu tahu bahwa kegagalan adalah bagian dari kesuksesan jika mampu menghadapinya. 

Membuat kesalahan dan mengalami kegagalan di usia muda mengajarkan anak bagaimana membuat strategi mencapai kesuksesan. Risikonya pun masih kecil dibandingkan jika anak membuat kesalahan di usia dewasa.

5. Mengajarkan kemandirian

5. Mengajarkan kemandirian
Freepik/jcomp

Seiring tingkatan sekolah yang lebih tinggi, tanggungjawab anak semakin banyak dan semakin besar. Mama tidak mungkin memantau dan harus mengomeli anak setiap waktu untuk menunaikan tanggungjawab mereka bukan? Karena itulah, anak harus dilatih mandiri mengerjakan tugas serta mengelola waktu sejak dini. 

Melepas anak menghadapi kegagalan, kekecewaan, dan mengelola dirinya sendiri akan membuat mereka lebih siap menghadapi kerasnya dunia. Hal ini tidak hanya membuat hidup kita menjadi sedikit lebih ringan, tetapi juga mempersiapkan anak lebih bijak dan kuat di masa dewasa.

Semoga menginspirasi!

Baca juga:

The Latest