Pilek Berkelanjutan, Waspada Sinusitis pada Anak
Bukan pilek biasa, cara penanganan sinusitis pun harus dengan pengawasan dokter
24 Mei 2019
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Sudah berminggu-minggu anak mengalami pilek. Meski telah minum obat-obatan, ternyata tak mengurangi intensitas keluarnya ingus. Bahkan hidung mampet dan keluhan nyeri di sekitar wajah. Wah, ini bukan pilek biasa lho, Ma. Bisa jadi anak sedang mengalami sinusitis.
Sinusitis merupakan pembengkakan pada sinus akibat penyumbatan di dalamnya. Jangan salah mengenali gejalanya. Berikut hal-hal penting seputar sinusitis yang perlu Mama ketahui.
Apa Itu Sinusitis pada Anak?
Sinusitis adalah peradangan atau infeksi yang terjadi di dalam rongga hidung. Setiap manusia memiliki rongga hidung dengan ruangan di dalamnya yang dikenal dengan nama sinus. Muara rongga sinus berlabuh di dalam hidung. Fungsinya untuk mengatur suhu dan kelembapan agar dapat disesuaikan dengan kebutuhan tubuh saat kita bernapas.
Normalnya, rongga tersebut kosong dan tidak berisi cairan. Namun, tidak demikian dengan penderita sinusitis. Rongga atau ruang berisi udara yang terletak di dekat hidung dilapisi dengan selaput lendir dan jika dibiarkan berkelanjutan, akan menimbulkan bau busuk dari hidung, baik yang dirasakan penderita, maupun orang lain yang diajak berbicara. Menurut Mayoclinic, bau tersebut terjadi karena radang dan infeksi yang timbul.
Editors' Pick
Tipe-tipe Sinusitis
Secara umum ada 3 tipe sinusitis berdasarkan waktu, yaitu:
1. Sinusitis akut
Jenis sinusitis ini umum terjadi dan berlangsung kurang 12 minggu dan akan membaik dengan perawatan yang tepat.
2. Sinusitis kronis
Peradangan yang satu ini akan berlangsung lebih dari 12 minggu dan dapat berlanjut dalam waktu yang lama.
3. Sinusitis berulang
Sinusitis jenis ini biasanya terjadi secara berulang dan bisa terjadi hingga 3 kali atau lebih dalam setahun.
Selain dibedakan berdasarkan lamanya waktu, sinusitis juga memiliki 4 tipe berbeda berdasarkan letaknya, yaitu:
1. Sinus etmoid
Terletak di sekitar jembatan hidung yang ada saat anak lahir dan terus tumbuh seiring dengan perkembangan anak.
2. Sinus maksilaris
Sama seperti sinus etmoid, sinus maksilaris juga ada saat anak lahir dan terus bertumbuh seiring dengan perkembangan anak, hanya saja sinus maksimalis terletak di sekitar pipi.
3. Sinus frontal
Terletak di area dahi dan tidak berkembang hingga usia 7 tahun.
4. Sinus sphenoid
Terletak jauh di belakang hidung dan tidak berkembang hingga anak memasuki usia remaja.
Penyebab Terjadinya Sinusitis
Pada anak, infeksi sinus kadang-kadang terjadi setelah infeksi pernapasan bagian atas atau saat mereka mengalami pilek. Pilek menyebabkan lendir menghalangi pembukaan sinus akiba pembengkakan pada sinus dan peningkatan volume lendir.
Selain itu, adanya kemungkinan kondisi lain seperti bentuk hidung tidak normal, infeksi gigi, cidera hidung, bibir sumbing, masalah asam lambung hingga adanya benda asing di hidung bisa menjadi pencetus terjadinya sinusitis pada anak.
Mengenali Gejala Sinusitis pada Anak
Dilansir dari cedars-sinai.org, infeksi sinus atau sinusitis paling umum disebabkan karena adanya bakteri yang tumbuh, yaitu Streptococcus pneumonia, Haemophilus influenzae dan Moraxella catarrhalis.
Saat infeksi menyerang, anak akan menunjukkan gejala hidung tersumbat, sakit kepala, batuk, nyeri pada sinus, demam, ingus tebal dan berwarna kekuningan.
Cara Mencegah Sinusitis pada Anak
Tak perlu khawatir. Sinusitis pada anak dapat dicegah dan diminimalisir dengan cara berikut ini:
- Gunakan humidifier ruangan, terutama saat udara kering,
- jauhkan anak Anda dari asap rokok,
- jauhkan anak Anda dari hal-hal yang menyebabkan munculnya gejala alergi,
- batasi waktu berenang anak, terutama dalam kolam renang yang menggunakan klorin. Klorin terbukti dapat mengiritasi hidung dan sinus anak,
- jagalah kebersihan tangan, baik anak maupun orangtua,
- hindari kontak dekat dengan orang yang menderita pilek atau infeksi saluran pernapasan atas lainnya,
- imunisasi anak secara lengkap dan sesuai dengan waktunya.
Jangan menyepelekan saat anak mengalami pilek berkepanjangan. Segera bawa ke dokter untuk mendapatkan penanganan yang tepat sebelum kondisinya memburuk.
Baca Juga:
- Wajib Tahu: 9 Cara Mencegah Bayi Baru Lahir Tertular Pilek
- Mengatasi Batuk dan Pilek Pada Bayi di Bawah Usia 6 Bulan
- Begini Cara Bedakan Batuk Pilek Biasa dan Alergi pada Batita