Tidak ada satu pun orangtua di dunia ini yang tidak ingin menyenangkan buah hatinya. Banyak orangtua yang sangat ingin memanjakan anak dengan memberikan apa saja yang mereka inginkan, selama orangtua mampu.
Namun, perhatian dan hak ekstra yang diberikan oleh orangtua terkadang dapat membuat anak menjadi agresif, tidak mandiri, dan keras kepala. Istilah "anak manja" digunakan untuk merujuk pada perilaku anak yang tidak bijak, egois, dan tidak pantas.
Perilaku "anak manja" sebagian besar berakar pada orangtua yang terlalu memanjakan anak dan ketidakmampuan orangtua dalam menetapkan batas dan aturan yang tepat untuk anak.
Berikut ini Popmama.com merangkum beberapa tanda anak manja yang perlu diketahui orangtua, dilansir dari MomJunction.
1. Menolak dan mengabaikan orangtua
Freepik/drobotdean
Sangat menjengkelkan ketika seorang anak terus-menerus melakukan sesuatu yang berlawanan dari apa yang kita minta sebagai orangtuanya. Ketika mereka diminta mengikuti rutinitas, mereka menolak dengan berbagai alasan. Misalnya tidak mau makan, tidak mau berbagi barang, tidak mau tidur tepat waktu, tidak mau mengerjakan tugas, dan lain-lain.
Anak yang manja menghindari mendengarkan apa yang diperintahkan orangtua dan melakukan apa yang mereka suka.
2. Merespons dengan marah atau berulah
Freepik
Anak yang manja seringkali bertindak agresif. Mereka bisa melakukan hal-hal yang berisiko, entah bagi diri sendiri atau pun orang di sekitar mereka.
Anak yang manja bereaksi dengan frustrasi ketika kebutuhan mereka tidak terpenuhi dan menolak semua yang orangtuanya katakan. Karena mereka tidak dapat memahami dan memproses emosi mereka dengan baik, mereka mengungkapkan rasa kesalnya dengan perilaku marah, seperti berteriak, menangis, memukul, menggigit, dan sebagainya.
3. Punya kecenderungan superioritas
Freepik/Karlyukav
Beberapa anak manja cenderung mengembangkan sifat superioritas di atas orang lain.
Mereka merasa bahwa hanya mereka lah yang pantas mendapatkan yang terbaik. Perilaku ini dapat memburuk jika orangtua terlalu menyanjung mereka.
Editors' Pick
4. Tidak pernah puas
Freepik/coffeekai
Ketika orangtua memberi kue atau mainan, anak yang manja selalu menginginkan lebih. Mereka tidak puas dengan apa yang diberikan padanya.
Mereka pun tidak pernah bersyukur atas apa yang dimilikinya dan mengharapkan orangtuanya berbuat lebih banyak lagi.
5. Tidak menghormati orang lain
Pexels/cottonbro
Bagi anak manja, semua orang ditakdirkan seolah-olah untuk melayani mereka. Mereka tidak menghormati guru, teman, dan orang-orang lain di sekitarnya. Akibatnya, mereka gagal berempati atas orang lain dan sering menuntut.
6. Menolak menyelesaikan tugasnya sendiri
Freepik/Wavebreakmedia
Karena terbiasa dilayani dan diladeni orang lain, anak yang manja tidak mau menyelesaikan tugasnya sendiri. Bahkan untuk hal-hal sederhana, seperti menali sepatunya, mengancingkan bajunya, menyikat gigi, mengambil minum, dan sebagainya. Mereka menganggap orang lain lah yang harus melakukan tugas-tugas itu untuknya.
Tak jarang, anak yang manja harus diiming-imingi hadiah terlebih dahulu, baru mereka mau mengerjakan tugas-tugasnya.
Jika orangtua tidak bersikap tegas akan perilaku ini, anak akan selalu ketergantungan pada orang lain dan tidak bisa mandiri. Sulit untuk menghadapi perilaku ini seiring bertambahnya usia anak dan saat mereka harus dilepas sendiri tanpa ada orangtua di sisinya.
7. Bersifat seperti pecundang
Freepik/jcomp
Mungkin terdengar kasar, tetapi tanda anak manja yang terlihat menonjol adalah punya kecenderungan sifat seperti pecundang. Anak manja tidak dapat menerima kekalahan dan kekecewaan.
Memang, tidak ada anak yang senang dengan kekecewaan, tetapi anak yang manja tidak dapat mengelola kekecewaannya dengan baik.
Anak yang manja akan menyalahkan orang lain jika nilai mereka buruk, selalu mengharapkan pujian untuk setiap hal yang mereka lakukan, marah pada orang lain jika tidak melakukan sesuatu dengan cara mereka, dan menolak untuk mengakui keberhasilan pesaing mereka.
8. Selalu ingin diistimewakan
Freepik/Wavebreakmedia-micro
Tanda anak manja yang biasanya mudah terlihat adalah anak selalu ingin menjadi pusat perhatian. Mereka cenderung memikirkan diri sendiri ketimbang orang lain. Mereka juga merasa berhak dan mengharapkan orang lain memberi perhatian istimewa.
Itulah sebabnya anak yang manja sangat tidak suka apabila ada anak lain yang mendapat perhatian, sekalipun mereka tahu kondisi anak itu sedang membutuhkan perhatian lebih. Misalnya ketika saudaranya sakit dan mendapat perhatian lebih dari orangtua, anak yang manja tidak berusaha mengerti kondisi ini dan menjadi marah.
9. Menuntut dan membandingkan diri sendiri dengan orang lain
Freepik/liuntova
Seorang anak dengan sifat menuntut sulit diatur. Ketika tuntutannya tidak dipenuhi, mereka mungkin akan meledak dan membuat kekacauan.
Anak yang manja mungkin sering membandingkan diri mereka dengan orang lain. Hal ini membuat mereka menyembunyikan kebutuhan atau perasaan mereka sehingga menyebabkan rasa percaya diri yang rendah.
Sebagai orangtua, menghadapi anak yang manja adalah tantangan. Seringkali kita kehilangan kesabaran menghadapinya. Tetapi penting untuk disiplin dalam mengajari anak untuk belajar mengetahui akibat dari tindakan mereka.
Alih-alih mengabaikan masalah yang mendorong mereka berperilaku tidak baik, cobalah mengidentifikasi akar penyebabnya dan mengatasinya. Apabila orangtua tidak dapat mengatasi masalah ini sendiri, bekerjasama dengan psikolog anak adalah keputusan yang tepat.
Semoga informasi ini dapat bermanfaat bagi orangtua dalam mengasuh buah hati tercinta.