Tiap anak mencapai tonggak perkembangan kemampuannya masing-masing. Ada yang cepat berjalan, tetapi lambat bicara. Ada pula yang lambat membaca ketimbang teman-teman sebayanya, tetapi setara di kemampuan yang lain.
Perlu diketahui, membaca merupakan kemampuan yang melibatkan banyak aspek. Keterlambatan membaca bisa dipengaruhi banyak hal dan bukanlah hal yang mutlak berarti ia tidak sepintar anak lainnya.
Berikut ini Popmama.com merangkum beberapa faktor yang melatarbelakangi lambatnya kemampuan membaca anak, dilansir dari understood.org:
1. Membuat banyak kesalahan dalam membaca
Public Domain Pictures/ CC0 Public Domain
Seperti yang telah disinggung sebelumnya, membaca melibatkan banyak aspek kemampuan. Terkadang, anak membaca dengan lambat karena mereka membuat kesalahan membaca kata-kata tertentu. Mereka perlu membaca ulang untuk memastikan kebenaran cara membaca dan maknanya.
Hal ini memerlukan waktu dan memengaruhi seberapa baik pemahaman mereka terhadap apa yang dibaca.
Editors' Pick
2. Merasa cemas dengan kemampuan membacanya
Pexels/Lina Kivaka
Anak usia sekolah yang lambat membaca sebetulnya menyadari kekurangan dirinya. Hal ini memunculkan rasa cemas dan justru membuat mereka makin lambat membaca karena takut salah.
Anak akan terus memeriksa ulang yang telah mereka baca untuk memastikan yang dibacanya sudah benar.
3. Kesulitan memproses dan memahami bahasa
Pixabay/white77
Sebagian anak terlahir dengan kondisi sulit memproses dan memahami bahasa. Jika hal ini terjadi, tentu akan menghambat kecepatan anak memahami apa yang mereka baca.
Anak perlu dibantu agar dapat meningkatkan dan menyesuaikan kecepatan membacanya. Konsultasikan kondisi anak dengan terapis agar mendapatkan penanganan yang tepat, supaya anak bisa mengikuti pelajaran dengan baik.
4. Sulit fokus
Freepik
Anak yang mudah terdistraksi biasanya lebih lambat membaca ketimbang yang lain.
Fokus mereka mudah teralihkan oleh suara bising, pemandangan, bahkan pikiran mereka sendiri. Akibatnya, mereka sulit mempertahankan konsentrasi dan harus mengulangi lagi bacaan dari awal.
5. Anak sedang mencoba strategi membaca yang baru
rd.com
Begitu anak sudah mampu menguasai cara dasar membaca, fokus mereka pun beralih ke cara memahami apa yang dibacanya. Terutama mulai kelas 2 SD, bacaan mulai kompleks, lebih dari sekadar kemampuan menyebutkan kata dan kalimat.
Sebagian anak membaca lebih lambat karena mereka benar-benar memikirkan makna di balik kalimat yang dibacanya. Anak dengan imajinasi aktif dan punya rasa ingin tahu tinggi cenderung membaca lebih lambat ketimbang rekan sebayanya, tetapi tingkat pemahamannya lebih tinggi.
Jika Mama khawatir dengan kecepatan membaca anak, konsultasikan dengan guru di sekolah. Cari tahu apakah guru yang menangani anak juga memperhatikan hal yang sama dan tanyakan strategi apa yang bisa diterapkan di rumah untuk meningkatkan kecepatan membaca anak. Bila dirasa perlu, guru akan menyarankan untuk mengunjungi terapis untuk meningkatkan kemampuan anak.