5 Tanda Penting Anak Mengalami Kesulitan di Sekolah
Meski anak enggan bercerita, mama bisa melihat tanda-tandanya dari keseharian anak
20 Mei 2022
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Apakah belakangan ini mama mendapati anak terlihat kurang bersemangat ke sekolah? Ia tampak menarik diri dan mulai sering mengeluh sakit perut di pagi hari saat akan berangkat sekolah.
Anak memiliki masalahnya sendiri yang seringkali tidak terkomunikasikan dengan baik kepada orangtua atau pun guru. Sayangnya, banyak anak tidak selalu terbuka tentang masalah yang dihadapinya di sekolah. Terutama karena anak merasa cemas dan malu mengungkapkan perjuangan yang sedang dihadapinya.
Sebagai orangtua, penting bagi mama mengetahui seperti apa tandanya jika anak mengalami kesulitan di sekolah. Berikut Popmama.com merangkum tanda-tandanya, dilansir dari Very Well Family:
1. Menolak membahas tentang sekolah
Ketika anak tiba-tiba tidak ingin memberitahu mama tentang apa yang terjadi di sekolah atau apa yang mereka pelajari di sekolah, hal ini bisa menjadi sinyal bahwa terjadi sesuatu yang tidak beres dengannya di sekolah. Terutama jika biasanya sebelumnya anak terbuka dan suka mengobrol.
Editors' Pick
2. Mengalami perubahan sikap tentang sekolah
Apabila anak mama sebelumnya bersikap positif tentang sekolah, kemudian mengalami perubahan sikap, sesuatu mungkin sedang terjadi padanya. Sikap anak bisa ditunjukkan lewat kemarahan atau sikap tak acuh yang membuat anak tidak menyukai keadaannya. Entah mereka sedang berjuang dengan masalah akademik, bermasalah dengan guru atau rekan sebaya, atau keduanya.
Perubahan sikap anak lain yang harus diperhatikan adalah keluhan kebosanan. Seringkali anak mengeluh bahwa mereka bosan ketika mereka tidak mengerti apa yang terjadi di sekolah.
3. Menunjukkan gejala sakit fisik
Apakah anak mengalami masalah tidur, mengalami perubahan pola makan, atau mengeluh sakit? Jika ya, kemungkinan anak mengalami kesulitan di sekolah.
Masalah tidur atau makan seringkali dipicu oleh kecemasan. Terutama apabila anak tidak dapat mengikuti pelajaran di kelas atau tidak bisa mengerjakan pekerjaan sekolahnya.
Gejala sakit fisik ini merupakan perwujudan dari ketidakmampuan anak meregulasi emosinya. Anak masih belum dapat menggambarkan ketidaknyamanan perasaannya sehingga mereka menggambarkannya melalui gejala sakit di tubuhnya.
4. Menghabiskan waktu lebih untuk mengerjakan tugas
Apabila anak mama menunjukkan pola belajar di mana tidak punya waktu luang untuk bermain dan menghabiskan waktu sepulang sekolah untuk mengerjakan tugas, ini bisa menjadi pertanda adanya masalah.
Umumnya anak menghabiskan waktu kira-kira 10 menit per tingkat kelas untuk mengerjakan pekerjaan rumah setiap harinya (jadi, untuk anak kelas 2 SD sekitar 20 menit, kelas 3 SD sekitar 30 menit, dan seterusnya).
Tetapi kebijakan pekerjaan rumah sangat bervariasi di antara guru dan sekolah. Penting untuk disadari bahwa beberapa guru memberikan lebih banyak pekerjaan rumah dan beberapa memberikan jauh lebih sedikit. Jadi, kenalilah seperti kebijakan pekerjaan rumah tiap guru.
5. Menerima laporan dari guru
Apakah ada laporan dari guru yang masuk mengenai perkembangan pembelajaran anak mama? Jika guru anak mama menganggap anak mama berjuang lebih ketimbang siswa yang lain, ini penting diperhatikan. Ini artinya guru ingin bekerjasama dengan orangtua untuk perubahan kemajuan akademik anak dan mengatasi masalah yang mungkin saja terjadi.
Guru biasanya memiliki beberapa saran tentang apa yang dapat dilakukan untuk membantu anak.
Selain perubahan nilai akademik, guru juga biasanya akan melaporkan kepada orangtua apabila adanya kelakuan buruk anak di sekolah. Terutama jika anak biasanya berperilaku baik dan tiba-tiba mulai memiliki masalah perilaku di sekolah.
Ketika anak sedang berjuang, apakah itu dengan tugas sekolah, masalah teman sebaya, atau hal lain, penting bagi orangtua untuk berbelas kasih, berempati, dan pengertian. Anak sedang membutuhkan orangtuanya untuk untuk membantu mereka memecahkan masalah mereka, dan untuk membangun kembali harga diri mereka.
Bekerjasama dengan pihak sekolah dan psikolog anak jika diperlukan, dapat menjadi jalan keluar yang akan sangat membantu anak.
Semoga informasi ini bermanfaat ya, Ma.
Baca juga:
- Cari tahu, 7 Penyebab Anak Sulit Bersaing dan Berprestasi di Sekolah
- 5 Cara Membantu Anak yang Kurang Berprestasi di Sekolah
- 8 Hal yang Perlu Dilakukan Orangtua untuk Mendukung Prestasi Anak