Tips Hidup Tanpa ART: Bagaimana Membagi Tugas Rumah dengan Anak?

ART tidak bekerja kembali setelah hari raya? Mama bisa coba terapkan tips ini

14 April 2022

Tips Hidup Tanpa ART Bagaimana Membagi Tugas Rumah Anak
Freepik

Tak dipungkiri, adanya ART sangat membantu kita dalam mengurus pekerjaan rumah sehari-hari, dari memasak, membersihkan rumah, sampai membantu menjaga anak kita. Karena itulah, ketika ART memutuskan untuk tidak lagi bekerja bersama kita, banyak orangtua yang kelabakan membayangkan betapa kacau dan sibuknya rumah tanpa bantuan mereka.

Namun, jika anak sudah berusia sekolah, sebetulnya keluarga sudah bisa tidak bergantung pada bantuan ART lho. Mama bisa membagi pekerjaan rumah dengan seluruh anggota keluarga. Tak terkecuali anak-anak.

Berikut ini Popmama.com berbagi tips bagaimana membagi tugas rumah dengan anak usia sekolah:

1. Membuat daftar tugas yang perlu dikerjakan

1. Membuat daftar tugas perlu dikerjakan
Pexels/Ivan Samkov

Pekerjaan rumah mungkin tampak sepele. Tetapi jika dikerjakan sendiri, ternyata bikin kewalahan juga ya, Ma. Untuk itu, mama perlu membuat daftar tugas apa saja yang perlu dikerjakan. 

Mama bisa membaginya ke dalam kelompok-kelompok pekerjaan secara detil, misalnya: membersihkan rumah, yang di dalamnya adalah menyapu, mengepel, mengelap kaca jendela dan perabotan, dan lain-lain.

Editors' Pick

2. Membuat jadwal

2. Membuat jadwal
Freepik/zenstock

Setelah membagi daftar kelompok pekerjaan, sekarang saatnya membuat jadwal harian kapankah pekerjaan rumah tersebut harus diselesaikan. Contohnya: Menyapu lantai setiap hari di pagi hari, mengepel lantai rumah setiap dua hari sekali di pagi hari, membuang sampah setiap malam hari, dan seterusnya.

Mama juga bisa mengelompokkan jadwal berdasarkan mana pekerjaan rumah yang perlu dikerjakan harian, per dua harian, per minggu, dan seterusnya.

3. Menentukan siapa yang mengerjakan pekerjaan rumah tangga.

3. Menentukan siapa mengerjakan pekerjaan rumah tangga.
Pexels/Alex Green

Setelah daftar tugas dan jadwal ditetapkan, kini saatnya seluruh anggota keluarga berdiskusi dan menentukan siapa yang mengerjakannya. Libatkan anak untuk memilih pekerjaan rumah tangga yang akan dikerjakannya sebagai bagian dari tanggungjawab yang harus diembannya. 

Biarkan anak mengerjakan rumah tangga yang sesuai dengan usianya. Bisa dimulai dari pekerjaan rumah yang sederhana, seperti membereskan tempat tidur dan kamar masing-masing, membantu membereskan piring setelah keluarga makan, sampai tanggungjawab yang lebih besar seperti merawat hewan peliharaan.

4. Tekankan bahwa rumah adalah milik bersama yang harus dipelihara

4. Tekankan bahwa rumah adalah milik bersama harus dipelihara
Pexels/Kampus Production

Meski daftar tugas dan pembagiannya telah diatur, orangtua perlu menekankan pada anak bahwa rumah adalah milik bersama yang harus dipelihara sebaik-baiknya. Oleh karena itu, jika melihat rumah kotor atau barang yang berantakan, siapa pun yang melihatnya harus segera membersihkannya. Tak perlu menunggu siapa yang bertugas mengerjakannya.

Tekankan bahwa semua harus bertanggungjawab atas kebersihan dan kenyamanan rumah.

5. Memberikan contoh kepada anak

5. Memberikan contoh kepada anak
Freepik/prostooleh

Anak adalah peniru yang ulung. Apabila ia terbiasa melihat kedua orangtuanya (ya, kedua orangtuanya) mengerjakan pekerjaan rumah dengan rajin dan tidak keberatan melakukannya, maka anak pun secara tidak sadar melakukannya seperti orangtuanya. 

Karena itulah, sebelum menyuruh anak untuk rajin membantu orangtua, sebaiknya mama dan papa yang memberi contoh. Bagaimana pun juga anak melihat orangtuanya sebagai panutan. 

Itulah beberapa tips membagi tugas rumah dengan anak jika di rumah tidak ada ART. Apakah mama punya tips lainnya? Semoga artikel ini menginspirasi ya, Ma.

Baca juga:

The Latest