5 Tips Mengajar Anak Cara Menenangkan Diri Sendiri dalam Situasi Buruk
Manusia perlu menyiapkan mental menghadapi situasi buruk. Latihannya dimulai sejak kecil, lho!
13 Februari 2020
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Ada berbagai kondisi dan situasi yang mengharuskan kita menghadapi hidup dengan atau tanpa pilihan. Ada kalanya rencana-rencana kita tak terkabul sesuai dengan harapan. Kekecewaan dan kesedihan merupakan kenyataan di mana kita harus bisa mengatasi perasaan dan menenangkan diri sendiri.
Sebagian orang bisa menghadapi stres, tekanan dan kesedihan dengan kepala dingin. Sebagian lagi, mungkin harus berjuang mati-matian dan butuh waktu lama.
Keterampilan menenangkan diri sendiri tidak muncul begitu saja dalam semalam. Perlu dilatih sejak masa kanak-kanak sebagai keterampilan yang kelak akan menjadi bekal yang sangat bermanfaat menghadapi situasi yang tak sesuai harapan.
Berikut ini Popmama.com merangkum lima cara mengajarkan anak teknik menenangkan diri sendiri, dilansir dari understood.org:
1. Ajarkan anak teknik bernapas dengan ritme tenang dan dalam
Saat dalam tekanan, secara alami napas manusia menjadi pendek dan cepat. Tak jarang menjadi sesak karenanya. Hal yang pertama kali perlu diajarkan pada anak dalam menghadapi situasi ini adalah dengan mengambil napas dalam-dalam secara perlahan-lahan.
Mulailah dengan mengambil napas lewat hidung, tahan sejenak. Kemudian hembuskan lewat mulut. Ulangi beberapa kali.
Teknik ini mungkin sederhana dan tampak sepele, tetapi terbukti dapat menenangkan dan mengurangi rasa stres.
Editors' Pick
2. Belajar memvisualisakan pikiran yang bikin nyaman
Segala emosi di dada tentu membuat pikiran jadi semrawut. Hal ini bisa berdampak pada rasa tak nyaman di tubuh.
Untuk mengatasinya, bantu anak memvisualisasikan tempat atau kegiatan yang tenang dengan mata terpejam, misalnya pantai. Bantu anak dengan teknik visualisasi yang benar.
Jika memilih pantai sebagai tempat tenang, ajak anak menutup mata, mengatur napas dan membayangkan suara dan aroma tempat tersebut. Lalu, bantu ia membayangkan suara ombak yang berdesir pelan, aroma pasir dan air laut, atau pun detil-detil sensorik yang berhubungan dengan tempat favoritnya. Dengan membayangkan tempat tenang, pikiran-pikiran buruk akan mereda dengan sendirinya. Coba saja!
3. Ajak anak mencari cara melepaskan ketegangan fisik
Saat seseorang berada dalam kesedihan atau perasaan bergejolak yang tak nyaman, dirinya sedang dalam kondisi tertekan. Secara fisik hal ini menimbulkan ketegangan. Menggenggam erat atau meremas benda dapat membantu anak melepaskan ketegangan yang dirasakannya, misalnya bola, tanah liat, memeluk boneka atau orang lain.
Jika sedang stres, ajarkan anak untuk melampiaskannya dengan benar, bukan dengan merusak barang-barang, ya!
Tindakan ini akan mengalihkan perhatian yang menyebabkan kecemasan dan menjadi sarana agar anak merasa lebih santai.
4. Membiasakan meredakan ketegangan dengan melakukan aktivitas fisik
Olahraga bisa menjadi cara yang bagus untuk menyalurkan ketegangan saraf. Selain itu, aktivitas fisik akan melepaskan endorfin yang baik untuk meningkatkan mood anak. Sarankan anak untuk melompat-lompat, berlari beberapa putaran di halaman atau kegiatan fisik apapun yang bisa menjadi pelepas emosinya.
5. Memberikan arahan tentang teknik sugesti positif
Untuk membantu anak mengatasi kecemasan ketika menghadapi tantangan, seperti ujian akhir semester, ajarkan strategi sugesti positif. Ajak anak berdiskusi tentang ketakutannya dan temukan mantra yang sugestif untuk terus-menerus diulang oleh anak, misalnya, "Aku bisa menyelesaikannya," atau "Aku kuat."
Satu hal yang tak kalah penting dalam mengajarkan anak keterampilan menenangkan diri sendiri adalah menjadi role model bagi anak-anak kita.
Bagaimana orangtua menghadapi stres akan memengaruhi bagaimana anak belajar mengatasinya.
Jadi, saat Mama merasa kewalahan akan sesuatu, katakan, "Pekerjaan Mama sedang banyak-banyaknya. Mama butuh waktu untuk menyelesaikan semuanya. Jadi, Mama akan minum teh sebentar di teras selama 15 menit sebelum kembali bekerja agar lebih bersemangat."
Anak akan menyerap apa yang dilakukan orangtuanya, sebagai contoh cara untuk menenangkan dirinya sendiri kelak.
Semoga artikel ini menginspirasi ya, Ma!
Baca juga:
- 5 Efek Negatif Saat Orangtua Sering Bohong pada Anak
- 6 Dampak Negatif Sering Membentak Anak
- Efek Negatif Jika Terlalu Sering Memuji Anak