Waktu makan dengan anak-anak cukup menjadi tantangan untuk para Mama. Ada anak yang tidak mau makan sayur, mau makan sambil bermain, hingga menunda waktu makan.
Apalagi dengan anak autisme, mereka bisa jauh lebih selektif tentang apa yang akan mereka makan, kapan mereka akan memakannya, dan berapa banyak yang akan mereka konsumsi. Namun, tidak peduli seberapa sulitnya menghadapi waktu makan dengan anak autisme, nutrisi harus tetap dipenuhi sehingga gizi pun tercukupi.
Popmama.com telah merangkum tips menghadapi tantangan waktu makan dengan anak autisme dari menurut para ahli, simak yuk Ma sebagai berikut.
1. Singkirkan masalah fisik yang menyebabkan masalah makan
bestthingsnm.com
Tidak selalu karena suasana hati atau kebiasaan yang membuat anak autisme takut dan menolak makan. Bisa saja ia memiliki masalah kesehatan yang membuat makan menjadi tidak menyenangkan.
Masalah tersebut seperti kerusakan gigi, kesulitan fisik dengan mengunyah, dan asam lambung. Jadi, pastikan dokter anak Mama memeriksa dan mengatasi masalah tersebut sebelum menyimpulkan tentang masalah waktu makannya.
Editors' Pick
2. Memudahkan ketika waktu makan
ambitiousaboutautism.org.uk/Sara Dunn
Banyak anak autisme mengalami kecemasan luar biasa ketika waktu makan mendekat. Salah satu alasan mendasar adalah ketakutan terhadap makanan yang tidak dikenal.
Secara tidak sengaja, Mama bisa memperburuk kecemasan dengan memaksanya untuk makan sehingga terbentuk pola stres saat makan.
Rasa takut dan cemas bisa menghentikan rasa lapar dan membuat anak mengamuk atau melarikan diri ketika waktu makan.
Mama bisa luangkan waktu sebelum makan untuk membantu anak rileks. Coba berlatih pernapasan dalam bersama anak selama lima menit.
Semudah ini, tarik napas perlahan-lahan sampai hitungan keempat. Lalu lepaskan perlahan-lahan dan hembuskan napas sepenuhnya selama hitungan tujuh atau delapan.
Cara lain yang bisa Mama dan anak lakukan adalah meniup mainan kincir, gelembung sabun, atau alat musik tiup seperti harmonika.
3. Dukung postur anak agar bisa fokus makan
yourkidstable.com
Anak autisme memiliki kelemahan pada otot inti perut dan punggung. Masalah tersebut dapat menghasilkan postur tubuh yang buruk dan tidak nyaman saat duduk di meja makan.
Itu umumnya terjadi karena kesadaran kinestetiknya (kemampuan untuk merasakan di mana tubuh dan anggota tubuh berada di sebuah tempat) terlambat.
Jika Mama melihat anak membungkuk, bersandar, atau menggeliat ketika duduk, letakkan handuk yang digulung atau bantal kecil di belakang dan pinggul untuk menopangnya dengan lembut sehingga membuatnya lebih nyaman.
Pastikan juga kaki anak memiliki penyangga. Jika kakinya tidak mencapai lantai, letakkan bangku kecil di depan kursi dan di bawah meja.
Dengan memberikan dukungan tersebut, Mama dapat membantu anak lebih fokus pada makan daripada menyeimbangkan tubuhnya di kursi.
4. Bangun penerimaan terhadap makanan baru melalui pemaparan bertahap
portlandpediatricnutrition.com
Apakah anak Mama pernah benar-benar takut pada makanan tertentu yang ditaruh di depannya? Banyak anak-anak autisme yang memiliki reaksi kuat terhadap penampilan makanan. Ada yang menolak makanan karena warna ataupun bentuknya.
Sangat penting untuk menghargai dan memahami bahwa ketakutan tersebut sama kuatnya dengan, ketakutan akan ular atau laba-laba.
Mama bisa coba menggunakan prinsip-prinsip paparan bertahap untuk membantu anak belajar mengendalikan dan akhirnya menyingkirkan rasa takut ini.
Kenalkan makanan baru secara berulang, bisa diawali dengan menaruh makanan itu di depannya meski hanya beberapa menit. Ketika anak sudah terbiasa melihat, biarkan ia coba menyentuhnya lalu bereksperimen dengan makanannya.
Lakukan secara bertahap, meski memakan waktu tapi anak akhirnya bisa mencoba makanan itu tanpa rasa takut lagi.
5. Keluarkan makanan dari kotak atau wadah merek mereka
thehomeedit.com
Umumnya, anak autisme benar-benar terpaku pada kemasan makanan dan akan menolak makan apa pun selain favoritnya. Mungkin banyak dari Mama yang menghabiskan waktu mencari merek (kesukaan anak) tertentu karena kondisi tersebut.
Untuk menghindari masalah itu, Mama bisa mengambil makanan atau kudapan kemasan dari kotaknya segera setelah membongkar barang belanjaan. Taruh makanan atau kudapan tersebut dalam wadah bening.
Wadah bening tidak akan menggoda anak untuk menolak makanan hanya karena isinya terlihat berbeda. Tukar mereknya sebanyak mungkin sehingga kecil kemungkinan anak terjebak pada rasa, tampilan, dan tekstur yang sangat spesifik.
Tips di atas bisa menjadi saran untuk Mama coba di rumah. Namun, jika Mama punya strategi lain tak ada salahnya untuk dipraktikan. Apabila anak mengalami masalah makan yang serius, sebaiknya Mama segera konsultasikan dengan ahlinya.