Hi, Ma, Pa! Kembali lagi bahas Penyakit Kawasaki yang rawan sekali menyerang anak-anak. Sebagai orang tua, rasanya khawatir banget kalo anak sudah ngeluh sakit, ya. Apalagi kalo sudah mengalami gejala-gejala yang mengindikasi suatu penyakit.
Buat Mama Papa yang belum mengetahui tentang 3 Fase Tanda Penyakit Kawasaki pada Anak. Yuk, pelajari bersama agar kita bisa lebih hati-hati.
Simak ulasan mengenai 3 Fase Tanda Penyakit Kawasaki pada Anak selengkapnya di bawah ini!
Pengertian Penyakit Kawasaki
Seperti yang sudah dipaparkan sebelumnya, bahwa Penyakit Kawasaki atau yang dikenal dengan Mucocutaneous Lymph Node Syndrome merupakan penyakit langka yang menyerang pembuluh darah sehingga menyebabkan peradangan pada pembuluh arteri, vena, dan kapiler.
Selain itu bisa memengaruhi kelenjar getah bening dan fungsi jantung. Penyakit ini kerap ditemukan pada bayi dan anak-anak. Bahkna, penyakit ini menjadi pemicu meningkatnya penyakit jantung pada anak-anak.
3 Fase Tanda Penyakit Kawasaki pada Anak
Tanda atau gejala munculnya Penyakit Kawasaki pada anak biasanya secara bertahap. Biasanya muncul pada pertengahan musim panas di beberapa negara Asia. Berikut tiga fase tanda Penyakit Kawasaki pada anak:
Fase pertama
Fase Kedua
Fase ini biasanya dimulai 2 minggu setelah anak pertama kali mengalami demam
Fase ketiga
Di fase ini tanda dan gejala akan menghilang secara perlahan kecuali jika terjadi komplikasi yang bisa saja memerlukan waktu selama 8 minggu sebelum kondisi anak kembali normal.
Komplikasi Akibat Penyakit Kawasaki
Penyakit Kawasaki adalah salah satu penyebab utama terjadinya serangan jantung pada anak-anak. Sebanyak 25% penderita penyakit ini mengalami komplikasi pada jantung. Namun, dengan penanganan yang tepat, risiko anak mengalami masalah pada jantungnya dapat dikurangi.
Komplikasi yang mungkin dapat timbul pada jantung adalah:
Selain komplikasi pada jantung, penyakit Kawasaki juga terkadang dapat memengaruhi fungsi organ tubuh lain, seperti:
Faktor Risiko Terjadinya Penyakit Kawasaki
Berikut adalah faktor-faktor risiko untuk penyakit Kawasaki, yaitu:
1. Usia
Penyakit ini lebih banyak ditemukan pada anak-anak dan bayi, terutama yang berusia di bawah 5 tahun. Rata-rata usia penderita saat terdiagnosis adalah anak usia 2 tahun. Kondisi ini sangat jarang ditemukan pada remaja dan orang dewasa, meskipun terdapat beberapa kasus yang terjadi pada pasien berusia antara 18 hingga 30 tahun.
2. Jenis kelamin
Apabila anak Anda berjenis kelamin laki-laki, risikonya untuk terkena penyakit ini jauh lebih tinggi dibanding anak-anak berjenis kelamin perempuan.
3. Kelompok etnis
Kasus kejadian penyakit ini paling banyak ditemukan di negara-negara Asia Timur, seperti Jepang, Korea, dan Taiwan. Maka dari itu, anak yang merupakan keturunan kelompok etnis Asia Timur memiliki peluang lebih besar untuk terserang penyakit Kawasaki dibanding anak-anak dari kelompok etnis lainnya.
Cara Diagnosa
Untuk memastikan apakah anak Anda mengidap penyakit Kawasaki atau bukan, dokter akan melakukan beberapa tes yang meliputi:
1. Tes urine
Tes ini dilakukan dengan mengambil sedikit sampel urine anak Anda. Urine akan diperiksa di laboratorium untuk melihat apakah terdapat sel darah putih dan protein (albumin) di dalamnya.
2. Tes darah
Dokter akan mengambil darah anak untuk diperiksa kadar sel darah putih dan tingkat sedimentasinya. Hal tersebut dapat membantu menunjukkan apakah terjadi inflamasi atau peradangan di dalam tubuh. Tes darah juga membantu dokter mengetahui adanya penggumpalan di dalam darah.
3. X-ray dada
Melalui prosedur ini, dokter akan mengambil gambar bagian dalam dada anak, seperti jantung dan paru-paru. Tes ini bertujuan untuk melihat apakah penyakit Kawasaki telah menyerang jantung atau tidak.
4. Elektrokardiogram
Tes ini dilakukan dengan cara menempelkan elektroda ke kulit, kemudian menghitung impuls listrik pada detak jantung anak. Hal ini disebabkan karena penyakit Kawasaki juga dapat memengaruhi kecepatan detak jantung.
5. Ekokardiogram
Pada tes ini, dokter menggunakan teknologi ultrasound untuk melihat seberapa baik fungsi jantung. Kelainan pada arteri koroner pun juga dapat terdeteksi dengan prosedur ini.
Nah, itulah tadi ulasan mengenai 3 Fase Tanda Penyakit Kawasaki pada Anak yang harus diperhatikan orang tua kepada anaknya. Semoga bermanfaat!
Hi, Ma, Pa! Kembali lagi bahas Penyakit Kawasaki yang rawan sekali menyerang anak-anak. Sebagai orang tua, rasanya khawatir banget kalo anak sudah ngeluh sakit, ya. Apalagi kalo sudah mengalami gejala-gejala yang mengindikasi suatu penyakit.
Buat Mama Papa yang belum mengetahui tentang 3 Fase Tanda Penyakit Kawasaki pada Anak. Yuk, pelajari bersama agar kita bisa lebih hati-hati.
Simak ulasan mengenai 3 Fase Tanda Penyakit Kawasaki pada Anak selengkapnya di bawah ini!
Pengertian Penyakit Kawasaki
Seperti yang sudah dipaparkan sebelumnya, bahwa Penyakit Kawasaki atau yang dikenal dengan Mucocutaneous Lymph Node Syndrome merupakan penyakit langka yang menyerang pembuluh darah sehingga menyebabkan peradangan pada pembuluh arteri, vena, dan kapiler.
Selain itu bisa memengaruhi kelenjar getah bening dan fungsi jantung. Penyakit ini kerap ditemukan pada bayi dan anak-anak. Bahkna, penyakit ini menjadi pemicu meningkatnya penyakit jantung pada anak-anak.
3 Fase Tanda Penyakit Kawasaki pada Anak
Tanda atau gejala munculnya Penyakit Kawasaki pada anak biasanya secara bertahap. Biasanya muncul pada pertengahan musim panas di beberapa negara Asia. Berikut tiga fase tanda Penyakit Kawasaki pada anak:
Fase pertama
Fase Kedua
Fase ini biasanya dimulai 2 minggu setelah anak pertama kali mengalami demam
Fase ketiga
Di fase ini tanda dan gejala akan menghilang secara perlahan kecuali jika terjadi komplikasi yang bisa saja memerlukan waktu selama 8 minggu sebelum kondisi anak kembali normal.
Komplikasi Akibat Penyakit Kawasaki
Penyakit Kawasaki adalah salah satu penyebab utama terjadinya serangan jantung pada anak-anak. Sebanyak 25% penderita penyakit ini mengalami komplikasi pada jantung. Namun, dengan penanganan yang tepat, risiko anak mengalami masalah pada jantungnya dapat dikurangi.
Komplikasi yang mungkin dapat timbul pada jantung adalah:
Selain komplikasi pada jantung, penyakit Kawasaki juga terkadang dapat memengaruhi fungsi organ tubuh lain, seperti:
Faktor Risiko Terjadinya Penyakit Kawasaki
Berikut adalah faktor-faktor risiko untuk penyakit Kawasaki, yaitu:
1. Usia
Penyakit ini lebih banyak ditemukan pada anak-anak dan bayi, terutama yang berusia di bawah 5 tahun. Rata-rata usia penderita saat terdiagnosis adalah anak usia 2 tahun. Kondisi ini sangat jarang ditemukan pada remaja dan orang dewasa, meskipun terdapat beberapa kasus yang terjadi pada pasien berusia antara 18 hingga 30 tahun.
2. Jenis kelamin
Apabila anak Anda berjenis kelamin laki-laki, risikonya untuk terkena penyakit ini jauh lebih tinggi dibanding anak-anak berjenis kelamin perempuan.
3. Kelompok etnis
Kasus kejadian penyakit ini paling banyak ditemukan di negara-negara Asia Timur, seperti Jepang, Korea, dan Taiwan. Maka dari itu, anak yang merupakan keturunan kelompok etnis Asia Timur memiliki peluang lebih besar untuk terserang penyakit Kawasaki dibanding anak-anak dari kelompok etnis lainnya.
Cara Diagnosa
Untuk memastikan apakah anak Anda mengidap penyakit Kawasaki atau bukan, dokter akan melakukan beberapa tes yang meliputi:
1. Tes urine
Tes ini dilakukan dengan mengambil sedikit sampel urine anak Anda. Urine akan diperiksa di laboratorium untuk melihat apakah terdapat sel darah putih dan protein (albumin) di dalamnya.
2. Tes darah
Dokter akan mengambil darah anak untuk diperiksa kadar sel darah putih dan tingkat sedimentasinya. Hal tersebut dapat membantu menunjukkan apakah terjadi inflamasi atau peradangan di dalam tubuh. Tes darah juga membantu dokter mengetahui adanya penggumpalan di dalam darah.
3. X-ray dada
Melalui prosedur ini, dokter akan mengambil gambar bagian dalam dada anak, seperti jantung dan paru-paru. Tes ini bertujuan untuk melihat apakah penyakit Kawasaki telah menyerang jantung atau tidak.
4. Elektrokardiogram
Tes ini dilakukan dengan cara menempelkan elektroda ke kulit, kemudian menghitung impuls listrik pada detak jantung anak. Hal ini disebabkan karena penyakit Kawasaki juga dapat memengaruhi kecepatan detak jantung.
5. Ekokardiogram
Pada tes ini, dokter menggunakan teknologi ultrasound untuk melihat seberapa baik fungsi jantung. Kelainan pada arteri koroner pun juga dapat terdeteksi dengan prosedur ini.
Nah, itulah tadi ulasan mengenai 3 Fase Tanda Penyakit Kawasaki pada Anak yang harus diperhatikan orang tua kepada anaknya. Semoga bermanfaat!
waspada banget nih, Ma. kita harus jaga si buah hati dan perhatikan betul jika ada tanda-tanda penyakit.