5 Ciri-Ciri Bayi Dehidrasi dan Cara Mengatasinya
Kesehatan bayi adalah prioritas utama bagi setiap orangtua. Banyak sekali hal yang perlu diwaspadai, salah satunya adalah dehidrasi pada bayi. Dehidrasi dapat terjadi lebih cepat pada bayi dibandingkan dengan orang dewasa, sehingga penting bagi Mama sebagai orangtua untuk memahami tanda-tanda dan cara mengatasinya.
Kali ini aku akan membahas 5 Ciri-Ciri Bayi Dehidrasi dan Cara Mengatasinya yang perlu Mama ketahui. Pengetahuan ini akan menjadi senjata ampuh Mama dalam menjaga kesehatan si kecil. Yuk, simak baik-baik!
5 Ciri-Ciri Bayi Dehidrasi dan Cara Mengatasinya
1. Berat Badan Menurun
Salah satu ciri utama bayi dehidrasi adalah penurunan berat badan yang tiba-tiba. Para ibu perlu memantau pertumbuhan berat badan bayi secara teratur. Jika terjadi penurunan yang tidak wajar, segera konsultasikan dengan dokter.
2. Kulit Kering dan Kehilangan Elastisitas
Bayi yang mengalami dehidrasi cenderung memiliki kulit yang kering dan kehilangan elastisitasnya. Untuk menguji elastisitas kulit bayi, ibu dapat mencoba menjepit lembut area di belakang tangan bayi. Jika kulit tidak kembali ke bentuk semula dengan cepat, itu bisa menjadi tanda dehidrasi.
3. Air Mata dan Urin yang Sedikit
Bayi yang kurang cairan mungkin menghasilkan air mata yang sedikit dan produksi urine yang berkurang. Pemantauan pola buang air kecil bayi sangat penting. Jika terdapat penurunan jumlah urine atau urine berwarna gelap, segera berkonsultasi dengan dokter.
4. Mudah Lelah dan Lemah
Dehidrasi dapat menyebabkan bayi menjadi mudah lelah dan lemah. Jika bayi terlihat lebih lemas dari biasanya dan kurang berenergi, ini bisa menjadi tMama bahwa tubuhnya kekurangan cairan.
5. Mata Cekung dan Fondness Minum yang Berkurang
Mata cekung adalah indikator visual dehidrasi pada bayi. Selain itu, jika bayi menunjukkan ketidakminatan untuk menyusui atau minum dari botol, ini dapat menjadi pertMama bahwa mereka mengalami kesulitan menelan karena kekurangan cairan.
Faktor Bayi Dehidrasi
- Demam
- Diare dan muntah
- Kurang minum
- Berkeringat
Cara Penanganan Bayi Dehidrasi
- Berikan ASI atau formula lebih sering.
- Pantau secara rutin jumlah popok basah bayi untuk menilai tingkat hidrasi.
- Lakukan pemberian susu melalui menyusui atau susu botol secara teratur, terutama jika bayi tidak mengonsumsi cairan yang cukup selama menyusu.
- Jika suhu lingkungan sedang hangat, pindahkan bayi ke tempat yang sejuk.
- Lepaskan pakaian atau selimut berlebihan pada bayi untuk mencegah kepanasan dan berkeringat berlebih.
- Hindari memberikan cairan rehidrasi oral seperti air kelapa, jus, atau air elektrolit tanpa berkonsultasi dengan dokter terlebih dahulu.
Nah sekarang Mama telah memahami 5 Ciri-Ciri Bayi Dehidrasi dan Cara Mengatasinya. Ingatlah, peran Mama sangatlah penting dalam memberikan perawatan dan cinta kepada si kecil. Jika Mama merasa khawatir atau ragu-ragu mengenai kesehatan si kecil, selalu disarankan untuk berkonsultasi dengan dokter, ya.
Baca juga:
- Kapan Bayi Boleh Minum Air Putih dan Caranya?
- Amankah Erlamycetin Chloramphenicol Salep Mata untuk Bayi?
- Apa Itu Bayi Inses?
- Pengalaman Bayi Tidak Dibedong, Bahaya Nggak Sih?