7 Penyebab dan Cara Mengatasi Bayi Muntah
Pernahkah si kecil tiba-tiba muntah? Hal tersebut wajar terjadi, karena beberapa faktor. Bisa jadi karena salah makan atau hal lainnya.
Nah, buat Mama yang bingung gimana cara mengatasinya. Aku sudah rangkum ulasan mengenai 7 Penyebab dan Cara Mengatasi Bayi Muntah.
Yuk, simak bersama-sama ulasan mengenai 7 Penyebab dan Cara Mengatasi Bayi Muntah di bawah ini!
1. Makan terlalu banyak dan cepat
Ukuran lambung bayi yang kecil, butuh penyesuaian porsi makan dan minum yang masuk ke dalam tubuh. Bayi perlu disendawakan agar makanan yang masuk bisa muat di perutnya. Memaksakan bayi makan terlalu banyak dan terlalu cepat dapat membuat bayi muntah.
2. Mengalami asam lambung
Penyakit asam lambung pada bayi terjadi karena lingkaran otot antara kerongkongan dan lambungnya masih berkembang. Penyakit asam lambung dapat menyebabkan makanan dari lambung kembali naik ke kerongkongan, dan juga bisa membuatnya cegukan.
3. Alergi makanan atau susu
Bila bayi sering muntah terutama setelah disusui, Mama perlu mencurigainya mengalami alergi protein, baik yang terdapat dalam ASI maupun susu formula. Kondisi ini muncul karena sistem kekebalan tubuh bayi bereaksi berlebihan terhadap protein di dalam susu yang diminumnya.
4. Intoleransi susu atau makanan
Kondisi ini terjadi karena bayi sulit mencerna laktosa yang terdapat pada susu sapi karena bayi tidak memiliki enzim pencernaan yang cukup untuk mencerna laktosa.
5. Mengalami penyakit serius
Bayi yang kerap muntah setelah minum susu atau setelah disusui bisa jadi mengalami masalah serius, seperti meningitis, infeksi saluran kemih atau usus buntu.
6. Mengalami gangguan pencernaan
Bayi sering muntah secara tiba-tiba diiringi dengan diare, bisa menandakan adanya gangguan pencernaan gastroenteritis. Kondisi ini sering kali disebabkan oleh infeksi virus, meskipun terkadang disebabkan oleh bakteri dan parasit.
7. Memiliki refleks muntah
Bayi dengan refleks muntah yang sensitif akan cenderung memuntahkan obat-obatan atau makanan yang tidak dia sukai. Dalam kasus ini, bayi akan memuntahkan makanan sesaat setelah menelannya.
Cara Mengatasinya
- Suapi Si Kecil dengan makanan secara perlahan, bila sudah mulai MPASI
- Jika muntah disertai diare, gantikan cairan yang hilang dengan memberikan oralit. Namun, pemberian oralit ini sebaiknya atas instruksi dokter. Sebelum konsultasi dengan dokter, susui Si Kecil seperti biasa.
- Apabila bayi sering muntah setelah diberi susu formula, Anda dapat beralih ke susu formula berbasis kacang kedelai (susu soya) atau susu formula khusus yang tidak mengandung laktosa. Namun, susu soya sebaiknya tidak diberikan ke bayi berusia kurang dari 6 bulan atau tanpa pengawasan dokter.
- Jika Si Kecil didiagnosis stenosis pilorus, kondisi ini dapat diatasi dengan tindakan operasi.
Nah, itulah tadi ulasan selengkapnya mengenai 7 Penyebab dan Cara Mengatasi Bayi Muntah. Semoga bermanfaat!
Baca juga:
Pernahkah si kecil tiba-tiba muntah? Hal tersebut wajar terjadi, karena beberapa faktor. Bisa jadi karena salah makan atau hal lainnya.
Nah, buat Mama yang bingung gimana cara mengatasinya. Aku sudah rangkum ulasan mengenai 7 Penyebab dan Cara Mengatasi Bayi Muntah.
Yuk, simak bersama-sama ulasan mengenai 7 Penyebab dan Cara Mengatasi Bayi Muntah di bawah ini!
1. Makan terlalu banyak dan cepat
Ukuran lambung bayi yang kecil, butuh penyesuaian porsi makan dan minum yang masuk ke dalam tubuh. Bayi perlu disendawakan agar makanan yang masuk bisa muat di perutnya. Memaksakan bayi makan terlalu banyak dan terlalu cepat dapat membuat bayi muntah.
2. Mengalami asam lambung
Penyakit asam lambung pada bayi terjadi karena lingkaran otot antara kerongkongan dan lambungnya masih berkembang. Penyakit asam lambung dapat menyebabkan makanan dari lambung kembali naik ke kerongkongan, dan juga bisa membuatnya cegukan.
3. Alergi makanan atau susu
Bila bayi sering muntah terutama setelah disusui, Mama perlu mencurigainya mengalami alergi protein, baik yang terdapat dalam ASI maupun susu formula. Kondisi ini muncul karena sistem kekebalan tubuh bayi bereaksi berlebihan terhadap protein di dalam susu yang diminumnya.
4. Intoleransi susu atau makanan
Kondisi ini terjadi karena bayi sulit mencerna laktosa yang terdapat pada susu sapi karena bayi tidak memiliki enzim pencernaan yang cukup untuk mencerna laktosa.
5. Mengalami penyakit serius
Bayi yang kerap muntah setelah minum susu atau setelah disusui bisa jadi mengalami masalah serius, seperti meningitis, infeksi saluran kemih atau usus buntu.
6. Mengalami gangguan pencernaan
Bayi sering muntah secara tiba-tiba diiringi dengan diare, bisa menandakan adanya gangguan pencernaan gastroenteritis. Kondisi ini sering kali disebabkan oleh infeksi virus, meskipun terkadang disebabkan oleh bakteri dan parasit.
7. Memiliki refleks muntah
Bayi dengan refleks muntah yang sensitif akan cenderung memuntahkan obat-obatan atau makanan yang tidak dia sukai. Dalam kasus ini, bayi akan memuntahkan makanan sesaat setelah menelannya.
Cara Mengatasinya
- Suapi Si Kecil dengan makanan secara perlahan, bila sudah mulai MPASI
- Jika muntah disertai diare, gantikan cairan yang hilang dengan memberikan oralit. Namun, pemberian oralit ini sebaiknya atas instruksi dokter. Sebelum konsultasi dengan dokter, susui Si Kecil seperti biasa.
- Apabila bayi sering muntah setelah diberi susu formula, Anda dapat beralih ke susu formula berbasis kacang kedelai (susu soya) atau susu formula khusus yang tidak mengandung laktosa. Namun, susu soya sebaiknya tidak diberikan ke bayi berusia kurang dari 6 bulan atau tanpa pengawasan dokter.
- Jika Si Kecil didiagnosis stenosis pilorus, kondisi ini dapat diatasi dengan tindakan operasi.
Nah, itulah tadi ulasan selengkapnya mengenai 7 Penyebab dan Cara Mengatasi Bayi Muntah. Semoga bermanfaat!
Baca juga:
Pernahkah si kecil tiba-tiba muntah? Hal tersebut wajar terjadi, karena beberapa faktor. Bisa jadi karena salah makan atau hal lainnya.
Nah, buat Mama yang bingung gimana cara mengatasinya. Aku sudah rangkum ulasan mengenai 7 Penyebab dan Cara Mengatasi Bayi Muntah.
Yuk, simak bersama-sama ulasan mengenai 7 Penyebab dan Cara Mengatasi Bayi Muntah di bawah ini!
1. Makan terlalu banyak dan cepat
Ukuran lambung bayi yang kecil, butuh penyesuaian porsi makan dan minum yang masuk ke dalam tubuh. Bayi perlu disendawakan agar makanan yang masuk bisa muat di perutnya. Memaksakan bayi makan terlalu banyak dan terlalu cepat dapat membuat bayi muntah.
2. Mengalami asam lambung
Penyakit asam lambung pada bayi terjadi karena lingkaran otot antara kerongkongan dan lambungnya masih berkembang. Penyakit asam lambung dapat menyebabkan makanan dari lambung kembali naik ke kerongkongan, dan juga bisa membuatnya cegukan.
3. Alergi makanan atau susu
Bila bayi sering muntah terutama setelah disusui, Mama perlu mencurigainya mengalami alergi protein, baik yang terdapat dalam ASI maupun susu formula. Kondisi ini muncul karena sistem kekebalan tubuh bayi bereaksi berlebihan terhadap protein di dalam susu yang diminumnya.
4. Intoleransi susu atau makanan
Kondisi ini terjadi karena bayi sulit mencerna laktosa yang terdapat pada susu sapi karena bayi tidak memiliki enzim pencernaan yang cukup untuk mencerna laktosa.
5. Mengalami penyakit serius
Bayi yang kerap muntah setelah minum susu atau setelah disusui bisa jadi mengalami masalah serius, seperti meningitis, infeksi saluran kemih atau usus buntu.
6. Mengalami gangguan pencernaan
Bayi sering muntah secara tiba-tiba diiringi dengan diare, bisa menandakan adanya gangguan pencernaan gastroenteritis. Kondisi ini sering kali disebabkan oleh infeksi virus, meskipun terkadang disebabkan oleh bakteri dan parasit.
7. Memiliki refleks muntah
Bayi dengan refleks muntah yang sensitif akan cenderung memuntahkan obat-obatan atau makanan yang tidak dia sukai. Dalam kasus ini, bayi akan memuntahkan makanan sesaat setelah menelannya.
Cara Mengatasinya
- Suapi Si Kecil dengan makanan secara perlahan, bila sudah mulai MPASI
- Jika muntah disertai diare, gantikan cairan yang hilang dengan memberikan oralit. Namun, pemberian oralit ini sebaiknya atas instruksi dokter. Sebelum konsultasi dengan dokter, susui Si Kecil seperti biasa.
- Apabila bayi sering muntah setelah diberi susu formula, Anda dapat beralih ke susu formula berbasis kacang kedelai (susu soya) atau susu formula khusus yang tidak mengandung laktosa. Namun, susu soya sebaiknya tidak diberikan ke bayi berusia kurang dari 6 bulan atau tanpa pengawasan dokter.
- Jika Si Kecil didiagnosis stenosis pilorus, kondisi ini dapat diatasi dengan tindakan operasi.
Nah, itulah tadi ulasan selengkapnya mengenai 7 Penyebab dan Cara Mengatasi Bayi Muntah. Semoga bermanfaat!
Baca juga:
Panik bangettt kalau liat bayi muntah
Pernahkah si kecil tiba-tiba muntah? Hal tersebut wajar terjadi, karena beberapa faktor. Bisa jadi karena salah makan atau hal lainnya.
Nah, buat Mama yang bingung gimana cara mengatasinya. Aku sudah rangkum ulasan mengenai 7 Penyebab dan Cara Mengatasi Bayi Muntah.
Yuk, simak bersama-sama ulasan mengenai 7 Penyebab dan Cara Mengatasi Bayi Muntah di bawah ini!
1. Makan terlalu banyak dan cepat
Ukuran lambung bayi yang kecil, butuh penyesuaian porsi makan dan minum yang masuk ke dalam tubuh. Bayi perlu disendawakan agar makanan yang masuk bisa muat di perutnya. Memaksakan bayi makan terlalu banyak dan terlalu cepat dapat membuat bayi muntah.
2. Mengalami asam lambung
Penyakit asam lambung pada bayi terjadi karena lingkaran otot antara kerongkongan dan lambungnya masih berkembang. Penyakit asam lambung dapat menyebabkan makanan dari lambung kembali naik ke kerongkongan, dan juga bisa membuatnya cegukan.
3. Alergi makanan atau susu
Bila bayi sering muntah terutama setelah disusui, Mama perlu mencurigainya mengalami alergi protein, baik yang terdapat dalam ASI maupun susu formula. Kondisi ini muncul karena sistem kekebalan tubuh bayi bereaksi berlebihan terhadap protein di dalam susu yang diminumnya.
4. Intoleransi susu atau makanan
Kondisi ini terjadi karena bayi sulit mencerna laktosa yang terdapat pada susu sapi karena bayi tidak memiliki enzim pencernaan yang cukup untuk mencerna laktosa.
5. Mengalami penyakit serius
Bayi yang kerap muntah setelah minum susu atau setelah disusui bisa jadi mengalami masalah serius, seperti meningitis, infeksi saluran kemih atau usus buntu.
6. Mengalami gangguan pencernaan
Bayi sering muntah secara tiba-tiba diiringi dengan diare, bisa menandakan adanya gangguan pencernaan gastroenteritis. Kondisi ini sering kali disebabkan oleh infeksi virus, meskipun terkadang disebabkan oleh bakteri dan parasit.
7. Memiliki refleks muntah
Bayi dengan refleks muntah yang sensitif akan cenderung memuntahkan obat-obatan atau makanan yang tidak dia sukai. Dalam kasus ini, bayi akan memuntahkan makanan sesaat setelah menelannya.
Cara Mengatasinya
- Suapi Si Kecil dengan makanan secara perlahan, bila sudah mulai MPASI
- Jika muntah disertai diare, gantikan cairan yang hilang dengan memberikan oralit. Namun, pemberian oralit ini sebaiknya atas instruksi dokter. Sebelum konsultasi dengan dokter, susui Si Kecil seperti biasa.
- Apabila bayi sering muntah setelah diberi susu formula, Anda dapat beralih ke susu formula berbasis kacang kedelai (susu soya) atau susu formula khusus yang tidak mengandung laktosa. Namun, susu soya sebaiknya tidak diberikan ke bayi berusia kurang dari 6 bulan atau tanpa pengawasan dokter.
- Jika Si Kecil didiagnosis stenosis pilorus, kondisi ini dapat diatasi dengan tindakan operasi.
Nah, itulah tadi ulasan selengkapnya mengenai 7 Penyebab dan Cara Mengatasi Bayi Muntah. Semoga bermanfaat!
Baca juga:
khawatir banget kalo bayi tiba-tiba muntah. sekarang jadi lebih tau, deh. thanku infonya
wah, thank you banget infonya!