Anti Panik Rawat Kulit Bayi Baru Lahir
Hai Ma! Gimana nih harinya? Semoga berjalan lancar dan sehat-sehat semua ya. Pastinya banyak Mama yang lagi disibukkan sama berbagai kegiatan, termasuk para Mama baru yang baru aja melahirkan. Siapa di sini yang baru aja punya bayi? Entah itu anak pertama atau anak kedua, yang namanya merawat bayi newborn atau bayi baru lahir itu selalu ada tantangan tersendiri. Ini bahkan berlaku buat Mama yang sudah pernah melahirkan sebelumnya.
Mammin sendiri juga pernah mengalami momen ini. Kadang kangen pas si Kecil waktu masih baru lahir. Baunya ngangenin. Coba deh share para Mama yang punya bayi newborn, apa aja yang sudah Mama siapin untuk merawat si kecil?
Hai Ma! Gimana nih harinya? Semoga berjalan lancar dan sehat-sehat semua ya. Pastinya banyak Mama yang lagi disibukkan sama berbagai kegiatan, termasuk para Mama baru yang baru aja melahirkan. Siapa di sini yang baru aja punya bayi? Entah itu anak pertama atau anak kedua, yang namanya merawat bayi newborn atau bayi baru lahir itu selalu ada tantangan tersendiri. Ini bahkan berlaku buat Mama yang sudah pernah melahirkan sebelumnya.
Mammin sendiri juga pernah mengalami momen ini. Kadang kangen pas si Kecil waktu masih baru lahir. Baunya ngangenin. Coba deh share para Mama yang punya bayi newborn, apa aja yang sudah Mama siapin untuk merawat si kecil?
Betul, bayi newborn memang punya kulit yang sensitif, apalagi dia lagi adaptasi dari kulit yang biasa di air ketuban, terus lahir jadi biasain dengan kondisi udara yang kadang dingin, kadang juga panas banget.
Ni ada beberapa masalah kulit yang sering dialami bayi terutama bayi newborn seperti:
1. Nappy Rash atau Ruam Popok Ruam popok sering dialami si Kecil karena terlalu lama terpapar popok.
2. Heat Rash atau Ruam Panas Kondisi ini disebabkan oleh kelenjar keringat sang bayi yang belum terlalu berkembang. Sehingga, saluran kelenjar keringat mudah tersumbat. Akibatnya, pada cuaca yang panas dan tinggi kelembapannya seperti Indonesia, si Kecil mudah berkeringat dan saluran kelenjar keringatnya pun tersumbat. Selain itu, miliaria juga dapat terjadi akibat kebiasaan orang tua memakaikan baju atau bedong yang terlalu tebal atau penggunaan baju yang tidak menyerap keringat. Jadi baiknya si Kecil nggak usah dibedong terlalu sering ya Ma.
3. Cradle Cap atau Dermatitis Seboroik Dermatitis seboroik adalah dermatitis yang terjadi di area sekitar kulit kepala, alis, lipatan mata, sekitar hidung atau telinga. Namun, dapat juga terjadi di daerah lain seperti leher, ketiak dan selangkangan. Masalah kulit pada bayi yang satu ini ditandai dengan bercak berwarna merah muda hingga ke merah dan bersisik pada kulit kepala. Pada bagian lain dapat berupa kulit berminyak yang ditutupi oleh sisik putih atau kuning. Kondisi ini terjadi akibat produksi minyak berlebihan, pertumbuhan kulit normal yang berlebihan, infeksi sekunder dari jamur, atau stimulasi dari hormon sang ibu ketika bayi masih di dalam kandungan.
4. Jerawat Bayi atau Neonatal Acne Gejalanya mirip dengan jerawat pada orang dewasa, yaitu munculnya bintik merah dan kecil, terutama di bagian dahi dan pipi. Masalah kulit bayi ini biasanya terjadi beberapa hari hingga beberapa minggu setelah kelahiran. Penyebabnya sendiri diperkirakan karena hormon sang ibu saat hamil yang tersalurkan ke tubuh bayi.
5. Atopic Eczema atau Dermatitis Atopik Dermatitis atopik merupakan penyakit kulit yang dipengaruhi oleh sistem kekebalan tubuh. Kondisi ini dipengaruhi oleh riwayat keluarga dan berhubungan dengan penyakit lain, yaitu asma maupun alergi. Dermatitis atopik pada bayi biasanya muncul pada area wajah. Namun, dapat pula pada bagian tubuh lain seperti siku, tangan, lipatan tangan, belakang lutut, serta dada. Masalah kulit ini dipengaruhi juga oleh faktor lingkungan seperti cuaca, tungau kasur, infeksi virus, alergen seperti krim, detergen, sabun, dan sebagainya. Gejala dermatitis atopik adalah bercak kemerahan, gatal, dengan permukaan kasar dan kulit yang kering.
Nah, sebelum mulai ke tips, Mammin mau tanya nih sama para Mama, Mama dan keluarga tinggal di daerah yang panas atau dingin? Soalnya ini bakal ngaruh ke kelembaban kulit si Kecil
Karena tinggal di Jakarta, tapi syukurnya aku ada AC, jadi suhu bisa disesuaikan dengan kebutuhan si kecil sih Mammin. Jadi masih aman kali ya.
Betul, bayi newborn memang punya kulit yang sensitif, apalagi dia lagi adaptasi dari kulit yang biasa di air ketuban, terus lahir jadi biasain dengan kondisi udara yang kadang dingin, kadang juga panas banget.
Ni ada beberapa masalah kulit yang sering dialami bayi terutama bayi newborn seperti:
1. Nappy Rash atau Ruam Popok Ruam popok sering dialami si Kecil karena terlalu lama terpapar popok.
2. Heat Rash atau Ruam Panas Kondisi ini disebabkan oleh kelenjar keringat sang bayi yang belum terlalu berkembang. Sehingga, saluran kelenjar keringat mudah tersumbat. Akibatnya, pada cuaca yang panas dan tinggi kelembapannya seperti Indonesia, si Kecil mudah berkeringat dan saluran kelenjar keringatnya pun tersumbat. Selain itu, miliaria juga dapat terjadi akibat kebiasaan orang tua memakaikan baju atau bedong yang terlalu tebal atau penggunaan baju yang tidak menyerap keringat. Jadi baiknya si Kecil nggak usah dibedong terlalu sering ya Ma.
3. Cradle Cap atau Dermatitis Seboroik Dermatitis seboroik adalah dermatitis yang terjadi di area sekitar kulit kepala, alis, lipatan mata, sekitar hidung atau telinga. Namun, dapat juga terjadi di daerah lain seperti leher, ketiak dan selangkangan. Masalah kulit pada bayi yang satu ini ditandai dengan bercak berwarna merah muda hingga ke merah dan bersisik pada kulit kepala. Pada bagian lain dapat berupa kulit berminyak yang ditutupi oleh sisik putih atau kuning. Kondisi ini terjadi akibat produksi minyak berlebihan, pertumbuhan kulit normal yang berlebihan, infeksi sekunder dari jamur, atau stimulasi dari hormon sang ibu ketika bayi masih di dalam kandungan.
4. Jerawat Bayi atau Neonatal Acne Gejalanya mirip dengan jerawat pada orang dewasa, yaitu munculnya bintik merah dan kecil, terutama di bagian dahi dan pipi. Masalah kulit bayi ini biasanya terjadi beberapa hari hingga beberapa minggu setelah kelahiran. Penyebabnya sendiri diperkirakan karena hormon sang ibu saat hamil yang tersalurkan ke tubuh bayi.
5. Atopic Eczema atau Dermatitis Atopik Dermatitis atopik merupakan penyakit kulit yang dipengaruhi oleh sistem kekebalan tubuh. Kondisi ini dipengaruhi oleh riwayat keluarga dan berhubungan dengan penyakit lain, yaitu asma maupun alergi. Dermatitis atopik pada bayi biasanya muncul pada area wajah. Namun, dapat pula pada bagian tubuh lain seperti siku, tangan, lipatan tangan, belakang lutut, serta dada. Masalah kulit ini dipengaruhi juga oleh faktor lingkungan seperti cuaca, tungau kasur, infeksi virus, alergen seperti krim, detergen, sabun, dan sebagainya. Gejala dermatitis atopik adalah bercak kemerahan, gatal, dengan permukaan kasar dan kulit yang kering.
Nah, sebelum mulai ke tips, Mammin mau tanya nih sama para Mama, Mama dan keluarga tinggal di daerah yang panas atau dingin? Soalnya ini bakal ngaruh ke kelembaban kulit si Kecil
Nah, kalo aku cuma ngandalin kipas angin Mammin. Jadi anakku gampang kepanasan, kalo udah kepanasan jadi lipatan kulitnya gampang ruam kadang juga jadi biang keringat.
Kalo udah gini, jadi rewel banget.
Betul, bayi newborn memang punya kulit yang sensitif, apalagi dia lagi adaptasi dari kulit yang biasa di air ketuban, terus lahir jadi biasain dengan kondisi udara yang kadang dingin, kadang juga panas banget.
Ni ada beberapa masalah kulit yang sering dialami bayi terutama bayi newborn seperti:
1. Nappy Rash atau Ruam Popok Ruam popok sering dialami si Kecil karena terlalu lama terpapar popok.
2. Heat Rash atau Ruam Panas Kondisi ini disebabkan oleh kelenjar keringat sang bayi yang belum terlalu berkembang. Sehingga, saluran kelenjar keringat mudah tersumbat. Akibatnya, pada cuaca yang panas dan tinggi kelembapannya seperti Indonesia, si Kecil mudah berkeringat dan saluran kelenjar keringatnya pun tersumbat. Selain itu, miliaria juga dapat terjadi akibat kebiasaan orang tua memakaikan baju atau bedong yang terlalu tebal atau penggunaan baju yang tidak menyerap keringat. Jadi baiknya si Kecil nggak usah dibedong terlalu sering ya Ma.
3. Cradle Cap atau Dermatitis Seboroik Dermatitis seboroik adalah dermatitis yang terjadi di area sekitar kulit kepala, alis, lipatan mata, sekitar hidung atau telinga. Namun, dapat juga terjadi di daerah lain seperti leher, ketiak dan selangkangan. Masalah kulit pada bayi yang satu ini ditandai dengan bercak berwarna merah muda hingga ke merah dan bersisik pada kulit kepala. Pada bagian lain dapat berupa kulit berminyak yang ditutupi oleh sisik putih atau kuning. Kondisi ini terjadi akibat produksi minyak berlebihan, pertumbuhan kulit normal yang berlebihan, infeksi sekunder dari jamur, atau stimulasi dari hormon sang ibu ketika bayi masih di dalam kandungan.
4. Jerawat Bayi atau Neonatal Acne Gejalanya mirip dengan jerawat pada orang dewasa, yaitu munculnya bintik merah dan kecil, terutama di bagian dahi dan pipi. Masalah kulit bayi ini biasanya terjadi beberapa hari hingga beberapa minggu setelah kelahiran. Penyebabnya sendiri diperkirakan karena hormon sang ibu saat hamil yang tersalurkan ke tubuh bayi.
5. Atopic Eczema atau Dermatitis Atopik Dermatitis atopik merupakan penyakit kulit yang dipengaruhi oleh sistem kekebalan tubuh. Kondisi ini dipengaruhi oleh riwayat keluarga dan berhubungan dengan penyakit lain, yaitu asma maupun alergi. Dermatitis atopik pada bayi biasanya muncul pada area wajah. Namun, dapat pula pada bagian tubuh lain seperti siku, tangan, lipatan tangan, belakang lutut, serta dada. Masalah kulit ini dipengaruhi juga oleh faktor lingkungan seperti cuaca, tungau kasur, infeksi virus, alergen seperti krim, detergen, sabun, dan sebagainya. Gejala dermatitis atopik adalah bercak kemerahan, gatal, dengan permukaan kasar dan kulit yang kering.
Nah, sebelum mulai ke tips, Mammin mau tanya nih sama para Mama, Mama dan keluarga tinggal di daerah yang panas atau dingin? Soalnya ini bakal ngaruh ke kelembaban kulit si Kecil
Duh kalo bahas dermatitis kayak nggak ada habisnya deh Mammin
Betul, bayi newborn memang punya kulit yang sensitif, apalagi dia lagi adaptasi dari kulit yang biasa di air ketuban, terus lahir jadi biasain dengan kondisi udara yang kadang dingin, kadang juga panas banget.
Ni ada beberapa masalah kulit yang sering dialami bayi terutama bayi newborn seperti:
1. Nappy Rash atau Ruam Popok Ruam popok sering dialami si Kecil karena terlalu lama terpapar popok.
2. Heat Rash atau Ruam Panas Kondisi ini disebabkan oleh kelenjar keringat sang bayi yang belum terlalu berkembang. Sehingga, saluran kelenjar keringat mudah tersumbat. Akibatnya, pada cuaca yang panas dan tinggi kelembapannya seperti Indonesia, si Kecil mudah berkeringat dan saluran kelenjar keringatnya pun tersumbat. Selain itu, miliaria juga dapat terjadi akibat kebiasaan orang tua memakaikan baju atau bedong yang terlalu tebal atau penggunaan baju yang tidak menyerap keringat. Jadi baiknya si Kecil nggak usah dibedong terlalu sering ya Ma.
3. Cradle Cap atau Dermatitis Seboroik Dermatitis seboroik adalah dermatitis yang terjadi di area sekitar kulit kepala, alis, lipatan mata, sekitar hidung atau telinga. Namun, dapat juga terjadi di daerah lain seperti leher, ketiak dan selangkangan. Masalah kulit pada bayi yang satu ini ditandai dengan bercak berwarna merah muda hingga ke merah dan bersisik pada kulit kepala. Pada bagian lain dapat berupa kulit berminyak yang ditutupi oleh sisik putih atau kuning. Kondisi ini terjadi akibat produksi minyak berlebihan, pertumbuhan kulit normal yang berlebihan, infeksi sekunder dari jamur, atau stimulasi dari hormon sang ibu ketika bayi masih di dalam kandungan.
4. Jerawat Bayi atau Neonatal Acne Gejalanya mirip dengan jerawat pada orang dewasa, yaitu munculnya bintik merah dan kecil, terutama di bagian dahi dan pipi. Masalah kulit bayi ini biasanya terjadi beberapa hari hingga beberapa minggu setelah kelahiran. Penyebabnya sendiri diperkirakan karena hormon sang ibu saat hamil yang tersalurkan ke tubuh bayi.
5. Atopic Eczema atau Dermatitis Atopik Dermatitis atopik merupakan penyakit kulit yang dipengaruhi oleh sistem kekebalan tubuh. Kondisi ini dipengaruhi oleh riwayat keluarga dan berhubungan dengan penyakit lain, yaitu asma maupun alergi. Dermatitis atopik pada bayi biasanya muncul pada area wajah. Namun, dapat pula pada bagian tubuh lain seperti siku, tangan, lipatan tangan, belakang lutut, serta dada. Masalah kulit ini dipengaruhi juga oleh faktor lingkungan seperti cuaca, tungau kasur, infeksi virus, alergen seperti krim, detergen, sabun, dan sebagainya. Gejala dermatitis atopik adalah bercak kemerahan, gatal, dengan permukaan kasar dan kulit yang kering.
Nah, sebelum mulai ke tips, Mammin mau tanya nih sama para Mama, Mama dan keluarga tinggal di daerah yang panas atau dingin? Soalnya ini bakal ngaruh ke kelembaban kulit si Kecil
Absen, anak aku dermatitis. Tapi emang lebih banyak di bagian lipatan kayak lengan, lutut sama leher Mammin.
Betul, bayi newborn memang punya kulit yang sensitif, apalagi dia lagi adaptasi dari kulit yang biasa di air ketuban, terus lahir jadi biasain dengan kondisi udara yang kadang dingin, kadang juga panas banget.
Ni ada beberapa masalah kulit yang sering dialami bayi terutama bayi newborn seperti:
1. Nappy Rash atau Ruam Popok Ruam popok sering dialami si Kecil karena terlalu lama terpapar popok.
2. Heat Rash atau Ruam Panas Kondisi ini disebabkan oleh kelenjar keringat sang bayi yang belum terlalu berkembang. Sehingga, saluran kelenjar keringat mudah tersumbat. Akibatnya, pada cuaca yang panas dan tinggi kelembapannya seperti Indonesia, si Kecil mudah berkeringat dan saluran kelenjar keringatnya pun tersumbat. Selain itu, miliaria juga dapat terjadi akibat kebiasaan orang tua memakaikan baju atau bedong yang terlalu tebal atau penggunaan baju yang tidak menyerap keringat. Jadi baiknya si Kecil nggak usah dibedong terlalu sering ya Ma.
3. Cradle Cap atau Dermatitis Seboroik Dermatitis seboroik adalah dermatitis yang terjadi di area sekitar kulit kepala, alis, lipatan mata, sekitar hidung atau telinga. Namun, dapat juga terjadi di daerah lain seperti leher, ketiak dan selangkangan. Masalah kulit pada bayi yang satu ini ditandai dengan bercak berwarna merah muda hingga ke merah dan bersisik pada kulit kepala. Pada bagian lain dapat berupa kulit berminyak yang ditutupi oleh sisik putih atau kuning. Kondisi ini terjadi akibat produksi minyak berlebihan, pertumbuhan kulit normal yang berlebihan, infeksi sekunder dari jamur, atau stimulasi dari hormon sang ibu ketika bayi masih di dalam kandungan.
4. Jerawat Bayi atau Neonatal Acne Gejalanya mirip dengan jerawat pada orang dewasa, yaitu munculnya bintik merah dan kecil, terutama di bagian dahi dan pipi. Masalah kulit bayi ini biasanya terjadi beberapa hari hingga beberapa minggu setelah kelahiran. Penyebabnya sendiri diperkirakan karena hormon sang ibu saat hamil yang tersalurkan ke tubuh bayi.
5. Atopic Eczema atau Dermatitis Atopik Dermatitis atopik merupakan penyakit kulit yang dipengaruhi oleh sistem kekebalan tubuh. Kondisi ini dipengaruhi oleh riwayat keluarga dan berhubungan dengan penyakit lain, yaitu asma maupun alergi. Dermatitis atopik pada bayi biasanya muncul pada area wajah. Namun, dapat pula pada bagian tubuh lain seperti siku, tangan, lipatan tangan, belakang lutut, serta dada. Masalah kulit ini dipengaruhi juga oleh faktor lingkungan seperti cuaca, tungau kasur, infeksi virus, alergen seperti krim, detergen, sabun, dan sebagainya. Gejala dermatitis atopik adalah bercak kemerahan, gatal, dengan permukaan kasar dan kulit yang kering.
Nah, sebelum mulai ke tips, Mammin mau tanya nih sama para Mama, Mama dan keluarga tinggal di daerah yang panas atau dingin? Soalnya ini bakal ngaruh ke kelembaban kulit si Kecil
Wah banyak juga ternyata ya min, aku taunya selama ini cuma biang keringet. Makasih ilmu barunya ya Mammin :D
Betul, bayi newborn memang punya kulit yang sensitif, apalagi dia lagi adaptasi dari kulit yang biasa di air ketuban, terus lahir jadi biasain dengan kondisi udara yang kadang dingin, kadang juga panas banget.
Ni ada beberapa masalah kulit yang sering dialami bayi terutama bayi newborn seperti:
1. Nappy Rash atau Ruam Popok Ruam popok sering dialami si Kecil karena terlalu lama terpapar popok.
2. Heat Rash atau Ruam Panas Kondisi ini disebabkan oleh kelenjar keringat sang bayi yang belum terlalu berkembang. Sehingga, saluran kelenjar keringat mudah tersumbat. Akibatnya, pada cuaca yang panas dan tinggi kelembapannya seperti Indonesia, si Kecil mudah berkeringat dan saluran kelenjar keringatnya pun tersumbat. Selain itu, miliaria juga dapat terjadi akibat kebiasaan orang tua memakaikan baju atau bedong yang terlalu tebal atau penggunaan baju yang tidak menyerap keringat. Jadi baiknya si Kecil nggak usah dibedong terlalu sering ya Ma.
3. Cradle Cap atau Dermatitis Seboroik Dermatitis seboroik adalah dermatitis yang terjadi di area sekitar kulit kepala, alis, lipatan mata, sekitar hidung atau telinga. Namun, dapat juga terjadi di daerah lain seperti leher, ketiak dan selangkangan. Masalah kulit pada bayi yang satu ini ditandai dengan bercak berwarna merah muda hingga ke merah dan bersisik pada kulit kepala. Pada bagian lain dapat berupa kulit berminyak yang ditutupi oleh sisik putih atau kuning. Kondisi ini terjadi akibat produksi minyak berlebihan, pertumbuhan kulit normal yang berlebihan, infeksi sekunder dari jamur, atau stimulasi dari hormon sang ibu ketika bayi masih di dalam kandungan.
4. Jerawat Bayi atau Neonatal Acne Gejalanya mirip dengan jerawat pada orang dewasa, yaitu munculnya bintik merah dan kecil, terutama di bagian dahi dan pipi. Masalah kulit bayi ini biasanya terjadi beberapa hari hingga beberapa minggu setelah kelahiran. Penyebabnya sendiri diperkirakan karena hormon sang ibu saat hamil yang tersalurkan ke tubuh bayi.
5. Atopic Eczema atau Dermatitis Atopik Dermatitis atopik merupakan penyakit kulit yang dipengaruhi oleh sistem kekebalan tubuh. Kondisi ini dipengaruhi oleh riwayat keluarga dan berhubungan dengan penyakit lain, yaitu asma maupun alergi. Dermatitis atopik pada bayi biasanya muncul pada area wajah. Namun, dapat pula pada bagian tubuh lain seperti siku, tangan, lipatan tangan, belakang lutut, serta dada. Masalah kulit ini dipengaruhi juga oleh faktor lingkungan seperti cuaca, tungau kasur, infeksi virus, alergen seperti krim, detergen, sabun, dan sebagainya. Gejala dermatitis atopik adalah bercak kemerahan, gatal, dengan permukaan kasar dan kulit yang kering.
Nah, sebelum mulai ke tips, Mammin mau tanya nih sama para Mama, Mama dan keluarga tinggal di daerah yang panas atau dingin? Soalnya ini bakal ngaruh ke kelembaban kulit si Kecil