Apa Itu Breath Holding Spells dan Penyebabnya?
Breath Holding Spells (BHS) atau sering disebut juga sebagai kejang nafas adalah kondisi medis yang umumnya terjadi pada anak-anak Meskipun umumnya tidak berbahaya, kejadian ini dapat menjadi momen yang menakutkan bagi orangtua.
Yuk Ma, kita pahami Apa Itu Breath Holding Spells dan Penyebabnya? agar pengetahuan Mama bertambah!
Apa Itu Breath Holding Spells dan Penyebabnya?
Breath-Holding Spells (BHS) adalah kondisi di mana anak menahan napas selama beberapa waktu, seringkali akibat emosi seperti marah, sedih, takut, frustrasi, atau kaget.
Selama episode ini, anak dapat kehilangan kesadaran dan terjadi perubahan warna pada kulit, baik menjadi pucat atau kebiruan. Kondisi ini dapat menyebabkan pingsan dan sering disalahartikan sebagai penyakit jantung atau epilepsi.
Jenis-Jenis Breath-Holding Spells
- Cyanotic Spells: Terjadi saat anak tidak dapat mengontrol emosi seperti marah atau frustrasi, menyebabkan mereka menangis tanpa mengambil napas. Ini dapat menyebabkan pingsan dan sianosis, yaitu kulit kebiruan karena kurangnya oksigen.
- Pallid Spells: Terjadi saat anak berhenti bernapas, membuat wajah pucat dan mengeluarkan keringat dingin. Ini disebabkan oleh melambatnya detak jantung sebagai respons terhadap kejutan atau ketakutan.
Penyebab Breath-Holding Spells
Meskipun belum diketahui secara pasti, BHS sering terjadi saat anak mengalami emosi kuat, mengubah detak jantung dan pola pernapasan dalam waktu singkat. Beberapa faktor risiko meliputi:
- Faktor Genetik. Anak dengan kelainan genetik seperti sindrom Riley-Day atau sindrom Rett lebih berisiko mengalami BHS.
- Anemia Defisiensi Besi.
- Riwayat Keluarga dengan BHS.
- Pengalaman Traumatis.
- Konfrontasi atau Perasaan Dihadapi.
Gejala Breath-Holding Spells
Beberapa gejala yang mungkin terjadi saat anak mengalami BHS meliputi:
- Kulit pucat atau membiru.
- Menahan napas setelah menangis.
- Menangis tanpa suara untuk jangka waktu yang lama.
- Pingsan, namun pulih dalam kurang dari 2 menit.
- Kejang tanpa kaitannya dengan epilepsi.
- Pernapasan kembali normal dalam waktu kurang dari 1 menit.
Cara Mengatasi Breath-Holding Spells
- Hubungi dokter jika anak mengalami BHS pertama kali.
- Tetap tenang dan berada di samping anak.
- Letakkan anak di tempat yang aman.
- Hindari mengangkat anak terlalu tinggi untuk mencegah cedera.
- Jauhkan dari benda berbahaya.
- Tidak memberikan napas buatan atau memasukkan benda ke mulut anak.
- Periksa mulut anak untuk menghindari tersedak.
- Gunakan kain dingin pada wajah untuk meredakan sesak napas.
Breath-Holding Spells umumnya tidak berbahaya dan cenderung mereda seiring bertambahnya usia anak. Namun, jika kondisi tersebut terjadi pada bayi di bawah 6 bulan dengan pernapasan terhenti lebih dari 1 menit, atau hilang kesadaran lebih dari 2 menit, segera berkonsultasi dengan dokter untuk diagnosis dan penanganan yang tepat.
Itu dia pembahasan mengenai Apa Itu Breath Holding Spells dan Penyebabnya? Semoga informasi ini bisa bermanfaat untuk Mama ya!
Baca juga:
Breath Holding Spells (BHS) atau sering disebut juga sebagai kejang nafas adalah kondisi medis yang umumnya terjadi pada anak-anak Meskipun umumnya tidak berbahaya, kejadian ini dapat menjadi momen yang menakutkan bagi orangtua.
Yuk Ma, kita pahami Apa Itu Breath Holding Spells dan Penyebabnya? agar pengetahuan Mama bertambah!
Apa Itu Breath Holding Spells dan Penyebabnya?
Breath-Holding Spells (BHS) adalah kondisi di mana anak menahan napas selama beberapa waktu, seringkali akibat emosi seperti marah, sedih, takut, frustrasi, atau kaget.
Selama episode ini, anak dapat kehilangan kesadaran dan terjadi perubahan warna pada kulit, baik menjadi pucat atau kebiruan. Kondisi ini dapat menyebabkan pingsan dan sering disalahartikan sebagai penyakit jantung atau epilepsi.
Jenis-Jenis Breath-Holding Spells
- Cyanotic Spells: Terjadi saat anak tidak dapat mengontrol emosi seperti marah atau frustrasi, menyebabkan mereka menangis tanpa mengambil napas. Ini dapat menyebabkan pingsan dan sianosis, yaitu kulit kebiruan karena kurangnya oksigen.
- Pallid Spells: Terjadi saat anak berhenti bernapas, membuat wajah pucat dan mengeluarkan keringat dingin. Ini disebabkan oleh melambatnya detak jantung sebagai respons terhadap kejutan atau ketakutan.
Penyebab Breath-Holding Spells
Meskipun belum diketahui secara pasti, BHS sering terjadi saat anak mengalami emosi kuat, mengubah detak jantung dan pola pernapasan dalam waktu singkat. Beberapa faktor risiko meliputi:
- Faktor Genetik. Anak dengan kelainan genetik seperti sindrom Riley-Day atau sindrom Rett lebih berisiko mengalami BHS.
- Anemia Defisiensi Besi.
- Riwayat Keluarga dengan BHS.
- Pengalaman Traumatis.
- Konfrontasi atau Perasaan Dihadapi.
Gejala Breath-Holding Spells
Beberapa gejala yang mungkin terjadi saat anak mengalami BHS meliputi:
- Kulit pucat atau membiru.
- Menahan napas setelah menangis.
- Menangis tanpa suara untuk jangka waktu yang lama.
- Pingsan, namun pulih dalam kurang dari 2 menit.
- Kejang tanpa kaitannya dengan epilepsi.
- Pernapasan kembali normal dalam waktu kurang dari 1 menit.
Cara Mengatasi Breath-Holding Spells
- Hubungi dokter jika anak mengalami BHS pertama kali.
- Tetap tenang dan berada di samping anak.
- Letakkan anak di tempat yang aman.
- Hindari mengangkat anak terlalu tinggi untuk mencegah cedera.
- Jauhkan dari benda berbahaya.
- Tidak memberikan napas buatan atau memasukkan benda ke mulut anak.
- Periksa mulut anak untuk menghindari tersedak.
- Gunakan kain dingin pada wajah untuk meredakan sesak napas.
Breath-Holding Spells umumnya tidak berbahaya dan cenderung mereda seiring bertambahnya usia anak. Namun, jika kondisi tersebut terjadi pada bayi di bawah 6 bulan dengan pernapasan terhenti lebih dari 1 menit, atau hilang kesadaran lebih dari 2 menit, segera berkonsultasi dengan dokter untuk diagnosis dan penanganan yang tepat.
Itu dia pembahasan mengenai Apa Itu Breath Holding Spells dan Penyebabnya? Semoga informasi ini bisa bermanfaat untuk Mama ya!
Baca juga:
ah, keponakanku yg umurnya 7 bulan kalau nangis suka kaya kejang gtu, ternyata namanya breath holding spells ya, aku baru tau