Apa Itu Penyakit Kawasaki dan Penyebabnya?

Ma, Pa, sekarang ini lagi musim sakit, lho! Gak melulu menyerang orang dewasa saja, anak-anak pun rentang terserang penyakit. Apalagi kini banyak penyakit yang aneh-aneh menghantui.

Salah satu penyakit yang bisa saja menyerang bayi sampai anak-anak adalah penyakit Kawasaki. Eits, ini bukan nama merek motor, ya. Biar lebih paham mengenai Apa Itu Penyakit Kawasaki dan Penyebabnya?

Yuk, simak ulasan selengkapnya di bawah ini mengenai Apa Itu Penyakit Kawasaki dan Penyebabnya? Yang dilansir dari honest doc

Pengertian penyakit Kawasaki

Penyakit Kawasaki adalah masalah kesehatan yang sering terjadi pada anak berusia kurang dari lima tahun berupa inflamasi atau peradangan yang terjadi pada arteri di seluruh tubuh. Biasanya muncul pada arteri coroner yang memasok darah ke otot jantung.

Gejala Awal Penyakit Kawasaki

  • Demam paling sedikit 5 hari
  • Mata merah
  • Lidah kemerahan bintik-bintik
  • Ruam pada tubuh
  • Bibir dan lidah pecah-pecah
  • Tangan kaki merah dan bengkak
  • Pembengkakan kelenjar getah bening di belakang leher

Penyebab Penyakit Kawasaki

Penyakit ini umumnya menyerang orang Asia yang pertama kali ditemukan di Jepang pada tahun 1967 dimana hampir 50 kasus anak-anak memiliki gejala tersebut. Para ahli belum mengetahui penyebab pasti penyakit ini. Penyakit kawasaki sering terjadi pada akhir musim dingin dan awal musim semi. Sejumlah teori menghubungkan penyakit ini dengan bakteri, virus atau faktor lingkungan lainnya, namun belum ada yang bisa membuktikannya. Di duga gen - gen tertentu bisa meningkatkan kerentanan anak mengalami penyakit Kawasaki.

Faktor Risiko Penyakit Kawasaki

Ada tiga hal yang diketahui meningkatkan risiko seorang anak untuk terkena penyakit Kawasaki, yakni:

  • Usia. Anak – anak di bawah usia 5 tahun kebanyakan berisiko tinggi mengalami penyakit kawasaki.
  • Jenis Kelamin. Anak laki – laki sedikit lebih sering mengalami penyakit kawasaki daripada anak perempuan.
  • Etnis. Anak – anak di Asia atau Kepulauan Pasifik seperti Jepang dan Korea memiliki risiko yang lebih tinggi mengalami penyakit kawasaki.
  • Keturunan. Faktor keturunan ternyata juga menjadi penyebab lain munculnya penyakit ini pada anak-anak. Anak-anak berusia 5 tahun kebawah menjadi sasaran munculnya gejala pada penyakit ini. 

Penyakit ini jarang terjadi pada bayi baru lahir atau saat memasuki bulan pertama karena bayi masih memiliki antibodi protein yang cukup kuat untuk mencegah penyakit kawasaki.

Pengobatan Penyakit Kawasaki

Pengobatan penyakit kawasaki dimulai dengan rawat inap di rumah sakit. Pengobatan yang dilakukan meliputi:

  • Pemberian obat immunoglobulin secara intravena (IVIG). Pemberian obat ini dilakukan melalui pembuluh darah vena untuk mengurangi peradangan (inflamasi) pembuluh darah.
  • Aspirin untuk membantu meredakan nyeri dan demam serta menurunkan risiko terbentuknya bekuan darah.

Itulah tadi ulasan mengenai Apa Itu Penyakit Kawasaki dan Penyebabnya? Jaga kesehatan Mama Papa dan si kecil, ya. Semoga bermanfaat!

Ma, Pa, sekarang ini lagi musim sakit, lho! Gak melulu menyerang orang dewasa saja, anak-anak pun rentang terserang penyakit. Apalagi....

Ma, Pa, sekarang ini lagi musim sakit, lho! Gak melulu menyerang orang dewasa saja, anak-anak pun rentang terserang penyakit. Apalagi kini banyak penyakit yang aneh-aneh menghantui.

Salah satu penyakit yang bisa saja menyerang bayi sampai anak-anak adalah penyakit Kawasaki. Eits, ini bukan nama merek motor, ya. Biar lebih paham mengenai Apa Itu Penyakit Kawasaki dan Penyebabnya?

Yuk, simak ulasan selengkapnya di bawah ini mengenai Apa Itu Penyakit Kawasaki dan Penyebabnya? Yang dilansir dari honest doc

Pengertian penyakit Kawasaki

Penyakit Kawasaki adalah masalah kesehatan yang sering terjadi pada anak berusia kurang dari lima tahun berupa inflamasi atau peradangan yang terjadi pada arteri di seluruh tubuh. Biasanya muncul pada arteri coroner yang memasok darah ke otot jantung.

Gejala Awal Penyakit Kawasaki

  • Demam paling sedikit 5 hari
  • Mata merah
  • Lidah kemerahan bintik-bintik
  • Ruam pada tubuh
  • Bibir dan lidah pecah-pecah
  • Tangan kaki merah dan bengkak
  • Pembengkakan kelenjar getah bening di belakang leher

Penyebab Penyakit Kawasaki

Penyakit ini umumnya menyerang orang Asia yang pertama kali ditemukan di Jepang pada tahun 1967 dimana hampir 50 kasus anak-anak memiliki gejala tersebut. Para ahli belum mengetahui penyebab pasti penyakit ini. Penyakit kawasaki sering terjadi pada akhir musim dingin dan awal musim semi. Sejumlah teori menghubungkan penyakit ini dengan bakteri, virus atau faktor lingkungan lainnya, namun belum ada yang bisa membuktikannya. Di duga gen - gen tertentu bisa meningkatkan kerentanan anak mengalami penyakit Kawasaki.

Faktor Risiko Penyakit Kawasaki

Ada tiga hal yang diketahui meningkatkan risiko seorang anak untuk terkena penyakit Kawasaki, yakni:

  • Usia. Anak – anak di bawah usia 5 tahun kebanyakan berisiko tinggi mengalami penyakit kawasaki.
  • Jenis Kelamin. Anak laki – laki sedikit lebih sering mengalami penyakit kawasaki daripada anak perempuan.
  • Etnis. Anak – anak di Asia atau Kepulauan Pasifik seperti Jepang dan Korea memiliki risiko yang lebih tinggi mengalami penyakit kawasaki.
  • Keturunan. Faktor keturunan ternyata juga menjadi penyebab lain munculnya penyakit ini pada anak-anak. Anak-anak berusia 5 tahun kebawah menjadi sasaran munculnya gejala pada penyakit ini. 

Penyakit ini jarang terjadi pada bayi baru lahir atau saat memasuki bulan pertama karena bayi masih memiliki antibodi protein yang cukup kuat untuk mencegah penyakit kawasaki.

Pengobatan Penyakit Kawasaki

Pengobatan penyakit kawasaki dimulai dengan rawat inap di rumah sakit. Pengobatan yang dilakukan meliputi:

  • Pemberian obat immunoglobulin secara intravena (IVIG). Pemberian obat ini dilakukan melalui pembuluh darah vena untuk mengurangi peradangan (inflamasi) pembuluh darah.
  • Aspirin untuk membantu meredakan nyeri dan demam serta menurunkan risiko terbentuknya bekuan darah.

Itulah tadi ulasan mengenai Apa Itu Penyakit Kawasaki dan Penyebabnya? Jaga kesehatan Mama Papa dan si kecil, ya. Semoga bermanfaat!

Wah, gak bisa dianggap enteng penyakit ini, ya.