WASPADA PENYEBAB GATAL PADA VAGINA

Penyebab Vagina Gatal

Mengetahui apa penyebab vagina mengalami gatal sebenarnya dapat dengan mudah Mama dapatkan penjelasannya dari dokter. Dalam hal ini, tentu saja diagnosa yang diberikan oleh dokter bersifat lebih absah karena melalui proses pemeriksaan dan juga pengujian. 

Meskipun begitu, ada juga beberapa penyebab umum yang banyak dijumpai pada kasus-kasus vagina yang terasa gatal. Langsung saja, ini dia beberapa hal yang paling sering ditemui ketika seseorang mengeluhkan vagina yang terasa gatal. 

1. Infeksi Jamur

Penyebab vagina gatal yang paling umum terjadi adalah infeksi jamur. Menurut penelitian, bahkan dikatakan bahwa 3 dari 4 wanita paling tidak pernah mengalami infeksi jamur di vagina 1 kali selama hidupnya. Infeksi jamur ini bukan merupakan jenis penyakit menular dan umumnya terjadi ketika seseorang membiarkan daerah vagina terlalu lembap. Selain itu, infeksi juga dapat terjadi ketika melakukan seks oral. 

2. Iritasi

Menjaga rambut pada area vagina tetap terkontrol memang merupakan hal yang penting demi menjaga kebersihan dan kesehatan area tersebut. Meskipun begitu, tindakan mencukur atau waxing bulu kemaluan juga membuat vagina menjadi lebih sensitif dan mudah iritasi. Selain itu, mencukur atau waxing bulu kemaluan kemudian juga mampu memicu timbulnya rasa gatal saat bulu kemaluan kembali tubuh. 

3. Perubahan Hormon

Perubahan hormon merupakan faktor berikutnya yang dapat menyebabkan vagina terasa gatal. Hormon yang dimaksud dalam hal ini adalah hormon estrogen, yang dapat menurun kadarnya ketika seseorang tengah menyusui. Kadar estrogen yang rendah mampu membuat lapisan vagina menipis dan menimbulkan rasa gatal serta iritasi.

4. Kondisi Kulit

Rasa gatal pada vagina dapat disebabkan oleh kondisi kulit tertentu, baik itu berupa penyakit maupun kelainan kulit. Adapun beberapa contoh kondisi kulit yang mampu menyebabkan vagina gatal di antaranya adalah eksim yang merupakan kondisi peradangan pada kulit, psoriasis yang merupakan salah satu penyakit auto imun yang memicu pertumbuhan sel kulit baru dengan terlalu cepat, hingga lichen sclerosus yang merupakan kondisi inflasi pasca menopause. 

5. Penyakit Menular Seksual

Selain penyakit kulit, rasa gatal pada vagina juga dapat dipicu oleh penyakit menular seksual. Sebagaimana namanya, penyakit menular seksual ditularkan ketika terjadi kontak seksual dengan seseorang yang sebelumnya telah mengidap penyakit tersebut. Adapun beberapa contoh penyakit menular seksual tersebut di antaranya adalah herpes genital, trikomoniasis, hingga klamidia.

6. Stres

Penyebab vagina gatal yang selanjutnya ini sangat jarang disadari oleh banyak wanita, yakni kondisi stres. Stres mampu memicu berbagai penyakit karena bersifat melemahkan daya tahan tubuh. Ketika daya tahan tubuh melemah, tubuh akan lebih rentan terkena infeksi, termasuk infeksi pada area vagina. Selain itu, stres juga mampu memicu tidak seimbangnya jumlah bakteri pada vagina, yang pada akhirnya memicu rasa gatal.  

7. Kanker Vulva

Ini dia alasan mengapa rasa gatal pada vagina tidak boleh disepelekan, yakni kanker vulva. Jenis kanker yang satu ini menyerang bagian luar vagina dan memiliki gejala yang salah satunya menyebabkan rasa gatal pada area vagina. Adapun gejala lainnya dari kanker vulva adalah muncul benjol pada area vagina, hingga terjadinya perubahan warna kulit di permukaan kulit vagina.

Itulah dia beberapa penyebab vagina gatal yang perlu Mama ketahui. Setiap wanita mungkin dapat mengalami rasa gatal pada vagina dan memiliki penyebab yang berbeda antara satu dengan lainnya. Oleh karena itu, jika Mama mengalami hal yang sama, sebaiknya konsultasikan diri ke dokter untuk mendapatkan penanganan sesegera mungkin.