Selama ini banyak orang hanya mengetahui kain batik khas Indonesia. Padahal, tak hanya batik, Indonesia juga memiliki banyak pilihan kain tradisional lho.
Kain-kain ini berasal dari berbagai daerah di Indonesia, yang biasanya digunakan untuk acara tertentu atau bisa juga digunakan sehari-hari.
Penasaran apa saja? Berikut ini aku berikan informasi mengenai 10 Jenis Kain Tradisional Indonesia. Simak selengkapnya, ya!
10 Jenis Kain Tradisional Indonesia
1. Kain Songket (Palembang)
Kain songket yang satu ini berasal dari Palembang. Kain ini sudah ada sejak zaman kerajaan Sriwijaya dan banyak digunakan untuk menyelimuti arca-arca di kompleks Candi Tanah Abang, yang berlokasi di Muara Enim, Sumatera Selatan. Kain ini ditenun dari berbagai macam benang, salah satunya benang emas, hasil perdagangan Bangsa Tiongkok dan India.
2. Kain Tenun Siak (Riau)
Berikutnya ada kain tenun siak dari Riau. Kain ini awalnya dibuat oleh para pekerja untuk digunakan orang-orang yang berada di lingkungan kerjaan. Namun seiring dengan berkembangnya zaman, kain ini mulai banyak digunakan oleh orang-orang di luar lingkungan kerajaan.
3. Kain Gringsing (Bali)
Kain Gringsing berasal dari Desa Tenganan, Bali. Kain ini butuh 2 hingga 5 tahun untuk membuatnya. Di mana proses membuatnya dilakukan dengan teknik dobel ikat. Kamu pernah melihat kain ini sebelumnya?
4. Kain Besurek (Bengkulu)
Kain Besurek berasal dari Bengkulu. Kain yang satu ini hampir mirip dengan batik, karena masih dipengaruhi oleh Budaya Arab. Selain itu, dalam desain kain tersebut juga memadukan tulisan kaligrafi pada motifnya. Kain Besurek banyak digunakan terutama untuk bahan kemeja laki-laki.
5. Kain Lurik (Solo)
Pernah dengar kain lurik? Kain lurik berasal dari Solo, Jawa Tengah. Kain ini dulunya dibuat dari bahan katun. Di mana Kain Lurik memiliki pola garis klasik, yang memiliki nuansa warna solid. Biasanya Kain Lurik digunakan untuk tambahan motif pada kemeja, kebaya, blouse, hingga gaun. Bisa digunakan untuk laki-laki maupun perempuan.
6. Kain Tenun Ikat (Nusa Tenggara Timur)
Berikutnya ada kain Tenun Ikat yang berasal dari Nusa Tenggara Timur. Kain ini dibuat dengan teknik ikat, di bagian tertentu yang melibatkan beberapa jenis benang. Tujuan dilakukan teknik ikat yakni untuk menggabungkan warna tertentu, sehingga membentuk motif-motif yang diinginkan.
7. Kain Tenun Donggala (Sulawesi Tengah)
Ada juga kain tenun dari Sulawesi Tengah yakni Tenun Donggala. Kain ini punya keunikan dalam proses pembuatannya. Di mana dalam kain ini digunakan beberapa jenis warna untuk menciptakan paduan kain yang cantik dan unik.
8. Kain Songket (Lombok)
Kain Songket Lombok, sesuai namanya ini berasal dari Lombok. Kain tradisional yang satu ini memiliki perpaduan benang warna emas yang terlihat mengkilap dan cantik. Selain itu, ada corak dan nuansa warna cerah dari kain Songket Lombok. Sangat cocok dipadukan dengan koleksi kebaya atau blouse warna putih.
9. Kain Cual (Bangka Belitung)
Ada juga kain Cual yang berasal dari Bangka Belitung. Kain yang satu ini awalnya dibuat oleh perempuan bangsawan yang ada di Muntok, Bangka Barat di awal abad ke 18. Kain ini merupakan perpaduan antara teknik sungkit dan ikat. Kainnya terkenal halus, dengan warna motif yang seakan timbul atau bisa dibilang timbul mirip 3D.
10. Kain Karawo (Gorontalo)
Terakhir ada juga Kain Karawo yang berasal dari Gorontalo. Kain yang satu ini memiliki motif sulaman yang berasal dari benang polos dan berwarna . Di mana proses pembuatannya dilakukan dengan cara mengiris dan mencabut benang dari serat kain, kemudian disulam dengan beragam benang. Nantinya warna dan jenis benangnya akan disesuaikan dengan rancangan motif yang hendak dibuat.
Jadi itulah tadi, 10 Jenis Kain Tradisional Indonesia. Semoga bisa jadi tambahan informasi baru untuk kamu ya!
Baca juga:
Selama ini banyak orang hanya mengetahui kain batik khas Indonesia. Padahal, tak hanya batik, Indonesia juga memiliki banyak pilihan kain tradisional lho.
Kain-kain ini berasal dari berbagai daerah di Indonesia, yang biasanya digunakan untuk acara tertentu atau bisa juga digunakan sehari-hari.
Penasaran apa saja? Berikut ini aku berikan informasi mengenai 10 Jenis Kain Tradisional Indonesia. Simak selengkapnya, ya!
10 Jenis Kain Tradisional Indonesia
1. Kain Songket (Palembang)
Kain songket yang satu ini berasal dari Palembang. Kain ini sudah ada sejak zaman kerajaan Sriwijaya dan banyak digunakan untuk menyelimuti arca-arca di kompleks Candi Tanah Abang, yang berlokasi di Muara Enim, Sumatera Selatan. Kain ini ditenun dari berbagai macam benang, salah satunya benang emas, hasil perdagangan Bangsa Tiongkok dan India.
2. Kain Tenun Siak (Riau)
Berikutnya ada kain tenun siak dari Riau. Kain ini awalnya dibuat oleh para pekerja untuk digunakan orang-orang yang berada di lingkungan kerjaan. Namun seiring dengan berkembangnya zaman, kain ini mulai banyak digunakan oleh orang-orang di luar lingkungan kerajaan.
3. Kain Gringsing (Bali)
Kain Gringsing berasal dari Desa Tenganan, Bali. Kain ini butuh 2 hingga 5 tahun untuk membuatnya. Di mana proses membuatnya dilakukan dengan teknik dobel ikat. Kamu pernah melihat kain ini sebelumnya?
4. Kain Besurek (Bengkulu)
Kain Besurek berasal dari Bengkulu. Kain yang satu ini hampir mirip dengan batik, karena masih dipengaruhi oleh Budaya Arab. Selain itu, dalam desain kain tersebut juga memadukan tulisan kaligrafi pada motifnya. Kain Besurek banyak digunakan terutama untuk bahan kemeja laki-laki.
5. Kain Lurik (Solo)
Pernah dengar kain lurik? Kain lurik berasal dari Solo, Jawa Tengah. Kain ini dulunya dibuat dari bahan katun. Di mana Kain Lurik memiliki pola garis klasik, yang memiliki nuansa warna solid. Biasanya Kain Lurik digunakan untuk tambahan motif pada kemeja, kebaya, blouse, hingga gaun. Bisa digunakan untuk laki-laki maupun perempuan.
6. Kain Tenun Ikat (Nusa Tenggara Timur)
Berikutnya ada kain Tenun Ikat yang berasal dari Nusa Tenggara Timur. Kain ini dibuat dengan teknik ikat, di bagian tertentu yang melibatkan beberapa jenis benang. Tujuan dilakukan teknik ikat yakni untuk menggabungkan warna tertentu, sehingga membentuk motif-motif yang diinginkan.
7. Kain Tenun Donggala (Sulawesi Tengah)
Ada juga kain tenun dari Sulawesi Tengah yakni Tenun Donggala. Kain ini punya keunikan dalam proses pembuatannya. Di mana dalam kain ini digunakan beberapa jenis warna untuk menciptakan paduan kain yang cantik dan unik.
8. Kain Songket (Lombok)
Kain Songket Lombok, sesuai namanya ini berasal dari Lombok. Kain tradisional yang satu ini memiliki perpaduan benang warna emas yang terlihat mengkilap dan cantik. Selain itu, ada corak dan nuansa warna cerah dari kain Songket Lombok. Sangat cocok dipadukan dengan koleksi kebaya atau blouse warna putih.
9. Kain Cual (Bangka Belitung)
Ada juga kain Cual yang berasal dari Bangka Belitung. Kain yang satu ini awalnya dibuat oleh perempuan bangsawan yang ada di Muntok, Bangka Barat di awal abad ke 18. Kain ini merupakan perpaduan antara teknik sungkit dan ikat. Kainnya terkenal halus, dengan warna motif yang seakan timbul atau bisa dibilang timbul mirip 3D.
10. Kain Karawo (Gorontalo)
Terakhir ada juga Kain Karawo yang berasal dari Gorontalo. Kain yang satu ini memiliki motif sulaman yang berasal dari benang polos dan berwarna . Di mana proses pembuatannya dilakukan dengan cara mengiris dan mencabut benang dari serat kain, kemudian disulam dengan beragam benang. Nantinya warna dan jenis benangnya akan disesuaikan dengan rancangan motif yang hendak dibuat.
Jadi itulah tadi, 10 Jenis Kain Tradisional Indonesia. Semoga bisa jadi tambahan informasi baru untuk kamu ya!
Baca juga:
banyak sekali ya kain tradisional indonesia ini, ak makin cinta dgn indonesia