10 Kerajaan Islam di Jawa dan Sejarahnya

Kembali belajar sejarah, kali ini aku akan membahas mengenai 10 Kerajaan Islam di Jawa dan Sejarahnya. Sebelumnya, Mama Papa masih ingat gak apa saja kerajaan-kerajaan Islam di Pulau Jawa?

Penting banget untuk mengingat dan mengetahui kembali pelajar seperti ini agar nantinya ketika ada anak, saudara, keponakan, atau sepupu bertanya, kita bisa membantunya. Nah, biar kembali membuka ingatan masa sekolah dulu. Aku sudah rangkum ulasan selengkapnya mengenai 10 Kerajaan Islam di Jawa dan Sejarahnya.

Yuk, simak bersama-sama selengkapnya di bawah ini!

1.       Kerajaan Samudera Pasai

 

Kerajan Samudera Pasai merupakan kerajaan Islam pertama di Indonesia yang berada di Kabupaten Lhokseumawe, Aceh Utara. Didirikan oleh Meurah Silu sejak tahun 1267 – 1521 M. Raja pertamanya adalah Sultan Malik Al-Saleh sekaligus pendiri kerajaan ini. Sultan Malik Al-Saleh sebelumnya bukan seorang Muslim dan bernama Meurah Silu.

Kerajaan Samudera Pasai berhasil mencapai puncak kejayaan pada pemerintahan Sultan Mahmud Malik Az Zahir atau Sultan Malik al Tahir II (1326-1345). Di masa kejayaannya, Samudera Pasai mengeluarkan mata uang emas yang disebut dirham. Uang tersebut digunakan sebagai uang resmi kerajaan.

2.       Kerajaan Demak

 

Kerajaan Demak didirkan oleh Raden Fatah pada tahun 1478. Pada masa berdirinya kerajaaan ini, banyak memberikan peran besar dalam peradaban Islam di Jawa. Kerajaan ini dipimpin oleh 5 raja, yakni Raden Fatah, Pati Unus, Sultan Trenggono, Sunan Prawata, dan Arya Penangsang.

Kesultanan Demak berhasil mencapai puncak kejayaan pada periode pemerintahan Sultan Trenggono (1521-1546 M). Pada periode ini, Demak menjadi kerajaan terkuat di Jawa dengan wilayah kekuasaan yang sangat luas.

3.       Kerajaan Aceh

 

Kerajaan Aceh didirikan di Banda Aceh pada tahun 1496 yang menjadikan Sultan Ali Mughayat Syah raja pertamanya. Puncak kejayaan Kerajaan Aceh dapat diraih pada masa pemerintahan Sultan Iskandar Muda (1607-1636 M).

Di bawah kekuasaannya, Aceh berhasil menaklukkan Pahang yang merupakan sumber timah utama dan melakukan penyerangan terhadap Portugis di Melaka. Selain itu, kejayaan Aceh tidak lepas dari letak kerajaannya yang strategis, yaitu di dekat jalur pelayaran dan perdagangan internasional. Setelah lima abad berdiri, masa keruntuhan Kerajaan Aceh terjadi pada pemerintahan Sultan Muhammad Daud Syah, yang menjadi raja terakhirnya.

4.       Kerajaan Banjar

 

Raden Samudra mendirikan kerajaan Islam bertama di Kalimantan bernama Kerajaan Banjar pada 1520. Setelah wafat, tahta Raden Samudra digantikan oleh Sultan Rahmatullah.

Puncak kejayaan Kerajaan Banjar berlangsung pada masa pemerintahan Sultan Mustain Billah (1595-1638 M). Di bawah pemerintahan Sultan Mustain Billah, Banjar menjadi bandar perdagangan besar dengan komoditas utamanya terdiri dari lada hitam, madu, rotan, emas, intan, damar, dan kulit binatang. Sedangkan wilayahnya berhasil diperluas hingga Sambas, Lawai, Sukadana, Kotawaringin, Pembuang, Sampit, Mendawai, Kahayan Hilir, Kahayan Hulu, Kutai, Pasir, Pulau Laut, Satui, Asam Asam, Kintap, dan Swarangan.

5.       Kerajaan Mataram Islam

 

Kerajaaan Mataram Islam didirikan oleh Danang Sutawijaya sejak tahun 1582 di Kotagede, Jogyakarta. Tercatat, ada 6 raja yang pernah memimpin Kerajaan Mataram. Salah satunya Raden Mas Rangsang (Sultan Agung) yang berhasil membawa Kerajaan Mataram di puncak kejayaan.

6.       Kerajaan Pajang

 

Kerajaan Pajang merupakan penerus dari Kerajaan Demak. Kerajaan ini didirikan oleh Jaka Tingkir pada tahun 1568 di Kelurahan Pajang, Kota Surakarta. Kerajaan Pajang berkuasa dalam waktu cukup singkat dari 1548-1586. Selain itu, Jaka Tingkir atau Sultan Hadiwijaya ini juga yang membawa Kerajaan Pajang mencapai masa kejayaan.

7.       Kerajaan Cirebon

 

Fatahillah mendirikan Kerajaan Cirebon pada 1522. Kerajaan itu mencapai puncak kejayaan semasa kepemimpinannya. Kemudian setelah wafat, tahta Raden Fatahillah berganti kepada putranya, Pangeran Pasarean. Runtuhnya Kerajaan Cirebon dimulai pada 1666, pada masa pemerintahan Panembahan Ratu II atau Pangeran Rasmi. Penyebab keruntuhan dilatarbelakangi oleh fitnah dari Sultan Amangkurat I, penguasa Mataram yang juga mertua Panembahan Ratu II.

8.       Kerajaan Maluku

 

Kerajaan Maluku atau yang dibiasa disebut Kesultanan Ternate pertama kali berdiri pada 1257. Kerajaan tersebut didirikan oleh Baab Mashur Malamo yang memiliki peran besar di kawasan timur Indonesia. Pesatnya perkembangan Islam di Maluku membuat kerajaan-kerajaan di Maluku turut memeluk Islam. Maluku memiliki empat kerajaan besar Islam yaitu Jailolo, Ternate, Tidore dan Bacan.

9.       Kerajaan Gowa

 

Kerajaan Gowa-Tallo adalah kerajaan gabungan dari Kerajaan Gowa serta Kerajaan Tallo yang dimiliki oleh dua bersaudara. Pada pemerintahan Raja Daeng Matanre Karaeng Tumapa'risi Khallona, kedua kerajaan ini dipersatukan.

Kerajaan Gowa berdiri sejak tahun 1300-1946. Raja pertama kerajaan Islam ini adalah Sultan Hasanuddin. Sementara raja terakhir Kerajaan Gowa adalah Sultan Muhamamd Abdul Kadir Aiduddin. Kerajaan Gowa Tallo mencapai puncak kejayaannya saat berada di bawah pimpinan Sultan Hasanuddin pada 1653-1669. Raja Gowa ke-16 yang juga bergelar pahlawan nasional ini berhasil memajukan pendidikan dan kebudayaan Gowa Tallo.

10.   Kerajaan Buton

 

Kerajaan Buton berada di Sulawesi Tenggara. Kerajaan ini resmi menjadi kerajaan Islam pada masa pemerintahan Sultan Murhum Kaimudin Khalifatul Khamis atau Raja Buton ke-6. Pada masa kejayaannya, Kesultanan Buton pernah menguasai Pulau Buton dan beberapa wilayah di provinsi Sulawesi Tenggara. Untuk mendukung pemerintahannya, kesultanan ini menjalin hubungan baik dengan kerajaan-kerajaan di Sulawesi dan Pulau Jawa. Hubungan itu membuat perekonomian Kesultanan Buton berkembang pesat, terutama dalam sektor perdagangan.

Itulah tadi ulasan mengenai 10 Kerajaan Islam di Jawa dan Sejarahnya. Semoga bisa menambah wawasan dan ilmu pengetahuan!

Baca juga:

Komentar
Kembali belajar sejarah, kali ini aku akan membahas mengenai 10 Kerajaan Islam di Jawa dan Sejarahnya. Sebelumnya, Mama Papa masih....

Kembali belajar sejarah, kali ini aku akan membahas mengenai 10 Kerajaan Islam di Jawa dan Sejarahnya. Sebelumnya, Mama Papa masih ingat gak apa saja kerajaan-kerajaan Islam di Pulau Jawa?

Penting banget untuk mengingat dan mengetahui kembali pelajar seperti ini agar nantinya ketika ada anak, saudara, keponakan, atau sepupu bertanya, kita bisa membantunya. Nah, biar kembali membuka ingatan masa sekolah dulu. Aku sudah rangkum ulasan selengkapnya mengenai 10 Kerajaan Islam di Jawa dan Sejarahnya.

Yuk, simak bersama-sama selengkapnya di bawah ini!

1.       Kerajaan Samudera Pasai

 

Kerajan Samudera Pasai merupakan kerajaan Islam pertama di Indonesia yang berada di Kabupaten Lhokseumawe, Aceh Utara. Didirikan oleh Meurah Silu sejak tahun 1267 – 1521 M. Raja pertamanya adalah Sultan Malik Al-Saleh sekaligus pendiri kerajaan ini. Sultan Malik Al-Saleh sebelumnya bukan seorang Muslim dan bernama Meurah Silu.

Kerajaan Samudera Pasai berhasil mencapai puncak kejayaan pada pemerintahan Sultan Mahmud Malik Az Zahir atau Sultan Malik al Tahir II (1326-1345). Di masa kejayaannya, Samudera Pasai mengeluarkan mata uang emas yang disebut dirham. Uang tersebut digunakan sebagai uang resmi kerajaan.

2.       Kerajaan Demak

 

Kerajaan Demak didirkan oleh Raden Fatah pada tahun 1478. Pada masa berdirinya kerajaaan ini, banyak memberikan peran besar dalam peradaban Islam di Jawa. Kerajaan ini dipimpin oleh 5 raja, yakni Raden Fatah, Pati Unus, Sultan Trenggono, Sunan Prawata, dan Arya Penangsang.

Kesultanan Demak berhasil mencapai puncak kejayaan pada periode pemerintahan Sultan Trenggono (1521-1546 M). Pada periode ini, Demak menjadi kerajaan terkuat di Jawa dengan wilayah kekuasaan yang sangat luas.

3.       Kerajaan Aceh

 

Kerajaan Aceh didirikan di Banda Aceh pada tahun 1496 yang menjadikan Sultan Ali Mughayat Syah raja pertamanya. Puncak kejayaan Kerajaan Aceh dapat diraih pada masa pemerintahan Sultan Iskandar Muda (1607-1636 M).

Di bawah kekuasaannya, Aceh berhasil menaklukkan Pahang yang merupakan sumber timah utama dan melakukan penyerangan terhadap Portugis di Melaka. Selain itu, kejayaan Aceh tidak lepas dari letak kerajaannya yang strategis, yaitu di dekat jalur pelayaran dan perdagangan internasional. Setelah lima abad berdiri, masa keruntuhan Kerajaan Aceh terjadi pada pemerintahan Sultan Muhammad Daud Syah, yang menjadi raja terakhirnya.

4.       Kerajaan Banjar

 

Raden Samudra mendirikan kerajaan Islam bertama di Kalimantan bernama Kerajaan Banjar pada 1520. Setelah wafat, tahta Raden Samudra digantikan oleh Sultan Rahmatullah.

Puncak kejayaan Kerajaan Banjar berlangsung pada masa pemerintahan Sultan Mustain Billah (1595-1638 M). Di bawah pemerintahan Sultan Mustain Billah, Banjar menjadi bandar perdagangan besar dengan komoditas utamanya terdiri dari lada hitam, madu, rotan, emas, intan, damar, dan kulit binatang. Sedangkan wilayahnya berhasil diperluas hingga Sambas, Lawai, Sukadana, Kotawaringin, Pembuang, Sampit, Mendawai, Kahayan Hilir, Kahayan Hulu, Kutai, Pasir, Pulau Laut, Satui, Asam Asam, Kintap, dan Swarangan.

5.       Kerajaan Mataram Islam

 

Kerajaaan Mataram Islam didirikan oleh Danang Sutawijaya sejak tahun 1582 di Kotagede, Jogyakarta. Tercatat, ada 6 raja yang pernah memimpin Kerajaan Mataram. Salah satunya Raden Mas Rangsang (Sultan Agung) yang berhasil membawa Kerajaan Mataram di puncak kejayaan.

6.       Kerajaan Pajang

 

Kerajaan Pajang merupakan penerus dari Kerajaan Demak. Kerajaan ini didirikan oleh Jaka Tingkir pada tahun 1568 di Kelurahan Pajang, Kota Surakarta. Kerajaan Pajang berkuasa dalam waktu cukup singkat dari 1548-1586. Selain itu, Jaka Tingkir atau Sultan Hadiwijaya ini juga yang membawa Kerajaan Pajang mencapai masa kejayaan.

7.       Kerajaan Cirebon

 

Fatahillah mendirikan Kerajaan Cirebon pada 1522. Kerajaan itu mencapai puncak kejayaan semasa kepemimpinannya. Kemudian setelah wafat, tahta Raden Fatahillah berganti kepada putranya, Pangeran Pasarean. Runtuhnya Kerajaan Cirebon dimulai pada 1666, pada masa pemerintahan Panembahan Ratu II atau Pangeran Rasmi. Penyebab keruntuhan dilatarbelakangi oleh fitnah dari Sultan Amangkurat I, penguasa Mataram yang juga mertua Panembahan Ratu II.

8.       Kerajaan Maluku

 

Kerajaan Maluku atau yang dibiasa disebut Kesultanan Ternate pertama kali berdiri pada 1257. Kerajaan tersebut didirikan oleh Baab Mashur Malamo yang memiliki peran besar di kawasan timur Indonesia. Pesatnya perkembangan Islam di Maluku membuat kerajaan-kerajaan di Maluku turut memeluk Islam. Maluku memiliki empat kerajaan besar Islam yaitu Jailolo, Ternate, Tidore dan Bacan.

9.       Kerajaan Gowa

 

Kerajaan Gowa-Tallo adalah kerajaan gabungan dari Kerajaan Gowa serta Kerajaan Tallo yang dimiliki oleh dua bersaudara. Pada pemerintahan Raja Daeng Matanre Karaeng Tumapa'risi Khallona, kedua kerajaan ini dipersatukan.

Kerajaan Gowa berdiri sejak tahun 1300-1946. Raja pertama kerajaan Islam ini adalah Sultan Hasanuddin. Sementara raja terakhir Kerajaan Gowa adalah Sultan Muhamamd Abdul Kadir Aiduddin. Kerajaan Gowa Tallo mencapai puncak kejayaannya saat berada di bawah pimpinan Sultan Hasanuddin pada 1653-1669. Raja Gowa ke-16 yang juga bergelar pahlawan nasional ini berhasil memajukan pendidikan dan kebudayaan Gowa Tallo.

10.   Kerajaan Buton

 

Kerajaan Buton berada di Sulawesi Tenggara. Kerajaan ini resmi menjadi kerajaan Islam pada masa pemerintahan Sultan Murhum Kaimudin Khalifatul Khamis atau Raja Buton ke-6. Pada masa kejayaannya, Kesultanan Buton pernah menguasai Pulau Buton dan beberapa wilayah di provinsi Sulawesi Tenggara. Untuk mendukung pemerintahannya, kesultanan ini menjalin hubungan baik dengan kerajaan-kerajaan di Sulawesi dan Pulau Jawa. Hubungan itu membuat perekonomian Kesultanan Buton berkembang pesat, terutama dalam sektor perdagangan.

Itulah tadi ulasan mengenai 10 Kerajaan Islam di Jawa dan Sejarahnya. Semoga bisa menambah wawasan dan ilmu pengetahuan!

Baca juga:

Belajar sejarah lagi nih kita ?