Selamat pagi, siang atau malam, kapanpun dan di manapun Mama berada! Balik lagi dengan aku nih, Ma. Kali ini, aku mau share mengenai 15 Jenis Batu yang Ada di Indonesia, Lengkap Karakteristik dan Kegunaan. Untuk tahu lebih lanjut mengenai kelima belas batu tersebut, yuk segera disimak, Ma!
15 Jenis Batu yang Ada di Indonesia, Lengkap Karakteristik dan Kegunaan
1. Batu Apung
Batu apung berguna untuk menghaluskan kayu dan bahan pengisi (filler) Selain itu, batu apung juga berfungsi sebagai isolator dengan temperatur tinggi di bidang industri. Batau apung termasuk jenis batu yang terbentuk dari pendinginan magma yang bergelembung gas.
2. Batu Obsidian
Batu obsidian dapat digunakan untuk bahan kerajinan. Ciri dari batu ini adalah warnanya hitam, terlihat seperti kaca dan tidak terdapat kristal. Batu ini berasal dari lava permukaan yang mendingin dengan cepat.
3. Batu Granit
Mama dapat menemukan batu ini di pinggir pantai, sungai besar dan dasar sungai. Asal batu granit adalah dari proses pendinginan magma yang lambat. Pendinginan magma tersebut terjadi di bawah permukaan bumi.
4. Batu Basalt
Batu basalt dapat digunakan untuk bahan bangunan dan pondasi bangunan, yaitu gedung dan jembatan. Bentuk dari batu basalt adalah kristal yang sangat kecil, warnanya hijau dan terdapat lubang-lubang. Batu ini terbentuk dari pendinginan lava yang mengandung gas tapi gas tersebut telah menguap.
5. Batu Diorite
Batu diorite dapat digunakan untuk ornamen dinding, lantai bangunan dan hiasan bangunan. Mama dapat mengenali batu ini dari warnanya yang kelabu atau hitam bercampur putih. Batu ini terbentuk dari hasil peleburan lantai samudra yang sifatnya mafic. Biasanya, batu diorite diproduksi pada busur lingkaran volkanis serta membentuk gunung di dalam cordilleran.
6. Batu Konglomerat
Batu konglomerat dapat digunakan sebagai material bahan bangunan. Batu ini memiliki ciri material kerikil bulat, batu-batu, pasir yang melekat satu sama lain. Asal batu konglomerat adalah dari bahan yang lepas karena gaya beratnya menjadi terpadatkan dan terikat.
7. Batu Pasir
Batu pasir dapat dimanfaatkan dalam material pembuatan gelas, kaca dan bahan konstruksi bangunan. Batu pasir terdiri dari butiran-butiran pasir yang berwarna abu-abu, kuning dan merah. Batu pasir terbentuk dari bahan yang lepas karena gaya beratnya menjadi terpadatkan dan terikat, mirip seperti proses terbentuknya batu konglomerat.
8. Batu Serpih
Batu serpih digunakan untuk bahan bangunan. Batu ini memiliki ciri lunak dan berbau mirip dengan tanah liat. Batu serpih ini terbentuk dari bahan yang lepas dan halus karena gaya berat terpadatkan dan terikat.
9. Batu Kaput/Gamping
Batu kaput atau gamping digunakan untuk pembuatan semen. Ciri dari batu ini adalah bentuknya lunak dengan warna putih keabu-abuan serta akan membentuk gas karbondioksida jika ditetesi asam. Batu ini terbentuk dari cangkang binatang lunak, di antaranya adalah siput, kerang dan binatang laut yang sudah mati.
10. Batu Breksi
Batu breksi dapat digunakan untuk kerajinan dan bahan bangunan karena ketahanan batu ini sangat tinggi. Batu breksi memiliki ciri pecahan-pecahan yang tergabung dari letusan gunung berapi. Batu breksi terbentuk sebab ada efek yang terlempar ke udara dan mengendap di suatu tempat.
11. Batu Pualam/Marmer
Batu marmer atau pualam ini dapat digunakan sebagai bahan pembuatan patung atau digunakan sebagai lantai. Batu yang memiliki campuran warna berbeda-beda ini, terbentuk ketika terjadi perubahan suhu dan tekanan tinggi. Ciri dari batu ini adalah mempunyai kristal sedang sampai kasar dan jika ditetesi asam, batu ini akan mengeluarkan bunyi mendesah serta keras dan mengkilap jika dipoles.
12. Batu Sabak
Batu sabak dapat dipakai untuk kerajinan, batu tulis, bahan bangunan dan bahan baku genting. Batu ini berwarna abu-abu kehijau-hijauan dan hitam. Selain itu, batu ini bisa dibelah menjadi lempeng-lempeng tipis.
13. Batu Milonit
Batu milonit dapat dimanfaatkan untuk bahan kerajinan. Batu milonit merupakan batu yang terdiri dari butiran halus dan dapat dibelah. Terbentuk oleh rekristalisasi dinamis mineral-mineral pokok, batu ini memiliki warna abu-abu, coklat dan biru.
14. Batu Sekis
Batu seksis berguna untuk sumber utama mika, yaitu komponen penting dalam pembuatan kondensator dan kapasitor dalam industri elektronika. Berwarna hitam, ungu dan hijau, batu sekis merupakan salah satu batuan metamorf regional. Batu ini terbentuk pada derajat metamorfosa tingkat menengah.
15. Batu Kuarsit
Mama familiar dengan batu kuarsit? Ternyata batu ini terbuat melalui proses metamorfose batuan pasir akibat panas tinggi. Sehingga menyebabkan rekristalisasi kwarsa dan felsdpar. Batu ini berwarna abu-abu dan kekuningan. Selain itu, batu ini mengandung fosil dan lebih keras dibanding gelas. Batu ini dapat digunakan sebagai bahan untuk konstruksi jalan dan perbaikan jalan.
Nah, itu tadi Ma, 15 Jenis Batu yang Ada di Indonesia, Lengkap Karakteristik dan Kegunaan. Semoga bermanfaat ya, Ma! Sampai jumpa lagi.
Baca juga:
Selamat pagi, siang atau malam, kapanpun dan di manapun Mama berada! Balik lagi dengan aku nih, Ma. Kali ini, aku mau share mengenai 15 Jenis Batu yang Ada di Indonesia, Lengkap Karakteristik dan Kegunaan. Untuk tahu lebih lanjut mengenai kelima belas batu tersebut, yuk segera disimak, Ma!
15 Jenis Batu yang Ada di Indonesia, Lengkap Karakteristik dan Kegunaan
1. Batu Apung
Batu apung berguna untuk menghaluskan kayu dan bahan pengisi (filler) Selain itu, batu apung juga berfungsi sebagai isolator dengan temperatur tinggi di bidang industri. Batau apung termasuk jenis batu yang terbentuk dari pendinginan magma yang bergelembung gas.
2. Batu Obsidian
Batu obsidian dapat digunakan untuk bahan kerajinan. Ciri dari batu ini adalah warnanya hitam, terlihat seperti kaca dan tidak terdapat kristal. Batu ini berasal dari lava permukaan yang mendingin dengan cepat.
3. Batu Granit
Mama dapat menemukan batu ini di pinggir pantai, sungai besar dan dasar sungai. Asal batu granit adalah dari proses pendinginan magma yang lambat. Pendinginan magma tersebut terjadi di bawah permukaan bumi.
4. Batu Basalt
Batu basalt dapat digunakan untuk bahan bangunan dan pondasi bangunan, yaitu gedung dan jembatan. Bentuk dari batu basalt adalah kristal yang sangat kecil, warnanya hijau dan terdapat lubang-lubang. Batu ini terbentuk dari pendinginan lava yang mengandung gas tapi gas tersebut telah menguap.
5. Batu Diorite
Batu diorite dapat digunakan untuk ornamen dinding, lantai bangunan dan hiasan bangunan. Mama dapat mengenali batu ini dari warnanya yang kelabu atau hitam bercampur putih. Batu ini terbentuk dari hasil peleburan lantai samudra yang sifatnya mafic. Biasanya, batu diorite diproduksi pada busur lingkaran volkanis serta membentuk gunung di dalam cordilleran.
6. Batu Konglomerat
Batu konglomerat dapat digunakan sebagai material bahan bangunan. Batu ini memiliki ciri material kerikil bulat, batu-batu, pasir yang melekat satu sama lain. Asal batu konglomerat adalah dari bahan yang lepas karena gaya beratnya menjadi terpadatkan dan terikat.
7. Batu Pasir
Batu pasir dapat dimanfaatkan dalam material pembuatan gelas, kaca dan bahan konstruksi bangunan. Batu pasir terdiri dari butiran-butiran pasir yang berwarna abu-abu, kuning dan merah. Batu pasir terbentuk dari bahan yang lepas karena gaya beratnya menjadi terpadatkan dan terikat, mirip seperti proses terbentuknya batu konglomerat.
8. Batu Serpih
Batu serpih digunakan untuk bahan bangunan. Batu ini memiliki ciri lunak dan berbau mirip dengan tanah liat. Batu serpih ini terbentuk dari bahan yang lepas dan halus karena gaya berat terpadatkan dan terikat.
9. Batu Kaput/Gamping
Batu kaput atau gamping digunakan untuk pembuatan semen. Ciri dari batu ini adalah bentuknya lunak dengan warna putih keabu-abuan serta akan membentuk gas karbondioksida jika ditetesi asam. Batu ini terbentuk dari cangkang binatang lunak, di antaranya adalah siput, kerang dan binatang laut yang sudah mati.
10. Batu Breksi
Batu breksi dapat digunakan untuk kerajinan dan bahan bangunan karena ketahanan batu ini sangat tinggi. Batu breksi memiliki ciri pecahan-pecahan yang tergabung dari letusan gunung berapi. Batu breksi terbentuk sebab ada efek yang terlempar ke udara dan mengendap di suatu tempat.
11. Batu Pualam/Marmer
Batu marmer atau pualam ini dapat digunakan sebagai bahan pembuatan patung atau digunakan sebagai lantai. Batu yang memiliki campuran warna berbeda-beda ini, terbentuk ketika terjadi perubahan suhu dan tekanan tinggi. Ciri dari batu ini adalah mempunyai kristal sedang sampai kasar dan jika ditetesi asam, batu ini akan mengeluarkan bunyi mendesah serta keras dan mengkilap jika dipoles.
12. Batu Sabak
Batu sabak dapat dipakai untuk kerajinan, batu tulis, bahan bangunan dan bahan baku genting. Batu ini berwarna abu-abu kehijau-hijauan dan hitam. Selain itu, batu ini bisa dibelah menjadi lempeng-lempeng tipis.
13. Batu Milonit
Batu milonit dapat dimanfaatkan untuk bahan kerajinan. Batu milonit merupakan batu yang terdiri dari butiran halus dan dapat dibelah. Terbentuk oleh rekristalisasi dinamis mineral-mineral pokok, batu ini memiliki warna abu-abu, coklat dan biru.
14. Batu Sekis
Batu seksis berguna untuk sumber utama mika, yaitu komponen penting dalam pembuatan kondensator dan kapasitor dalam industri elektronika. Berwarna hitam, ungu dan hijau, batu sekis merupakan salah satu batuan metamorf regional. Batu ini terbentuk pada derajat metamorfosa tingkat menengah.
15. Batu Kuarsit
Mama familiar dengan batu kuarsit? Ternyata batu ini terbuat melalui proses metamorfose batuan pasir akibat panas tinggi. Sehingga menyebabkan rekristalisasi kwarsa dan felsdpar. Batu ini berwarna abu-abu dan kekuningan. Selain itu, batu ini mengandung fosil dan lebih keras dibanding gelas. Batu ini dapat digunakan sebagai bahan untuk konstruksi jalan dan perbaikan jalan.
Nah, itu tadi Ma, 15 Jenis Batu yang Ada di Indonesia, Lengkap Karakteristik dan Kegunaan. Semoga bermanfaat ya, Ma! Sampai jumpa lagi.
Baca juga:
dengan senang hati. senang bisa membantu, ma
makasih mama pengetahuannya