15 Puisi Kemerdekaan Indonesia Penuh Makna
Hai Ma! Pada kesempatan kali ini aku mau sharing tentang 15 Puisi Kemerdekaan Indonesia Penuh Makna.
Sebentar lagi, kita bakal merayakan hari kemerdekaan pada tanggal 17 Agustus nanti nih. Selain memperingati hari lahir bangsa Indonesia, kita juga mengingat perjuangan pahlawan melawan penjajah dengan semangat dan pantang menyerah.
Untung mengenang jasa pahlawan, membuat puisi menjadi salah satu bentuk terima kasih yang bisa kita berikan kepada para pahlawan. Puisi yang berisi semangat juang dan nasionalisme tinggi bisa menjadi membangkitkan semangat pembaca agar sellau mencintai tanah air Indonesia.
Yuk, langsung aja aku kasih tau 15 Puisi Kemerdekaan Indonesia Penuh Makna yang bisa dijadikan sebagai inspirasi.
1. Semangat Kemerdekaan
Hari itu..
17 Agustus 1945
Bangsaku telah merdeka
Para pahlawanku turunkan senjata
Tuk hormati sang bendera pusaka
Wahai pahlawan kemerdekaan
Andai kini kau masih disini
Lihatlah…
Indonesiamu sekarang ini
Masa penderitaan telah pergi
Keceriaa pun terpancar dari wajah anak negeri
Ribuan bahkan jutaan nyawa
Kalian korbankan… demi kami
64 Tahun…
Kebebasan dari penjajahan dapat kami nikmati
Perjuangan yang engkau lakukan
Tak dapat kami tebus dengan intan ataupun berlian
Sebagai anak negeri
Aku berjanji…
Kan kuisi kemerdekaan ini
Dengan semangat seorang pelajar bangsa
Satu kata dapat kuucap
Terima kasih…
Pahlawanku.
(oleh: Irwan Maulana)
2. Pahlawankah?
Pahlawankah?
Bila kekuasaan adalah tujuan
kedudukan adalah pamrih
dan kekayaan adalah cita-cita
Pahlawankah?
Bila kepentingan sendiri adalah hal utama
kepentingan rakyat adalah selingan
dan kepentingan keluarga sibuk diperhatikan
Pahlawankah?
Bila keikhlasan bukanlah landasan
tergantikan oleh ketamakan serta kesombongan
dan ambisi yang menuntut pemenuhan
Bertanyalah pada nurani…
pahlawankah?
(oleh: SIM)
3. Kemerdekaan Ini
Kemerdekaan ini adalah usaha
Usaha tanpa menyerah para pahlawan
Kemerdekaan ini adalah keringat
Yang setia mencucur ruah hingga habis
Kemerdekaan ini adalah lelah
Lelah yang setia menghantu
Kemerdekaan ini adalah darah
Karena berjuta ton darah raib untuk kemerdekaan, tergadai
Kemerdekaan ini adalah nyawa
Karena di indonesia ini beratus ratus tahun silam nyawa melayang
Semuanya untuk indonesia
Semuanya untuk senyum anak indonesia
Semuanya untuk masa depan indonesia yang lebih cerah.
(Oleh: Rayhandi)
4. Satu Kata, “Merdeka”
Hingga detik ini ribuan darah telah tertumpah
Hingga detik ini ribuan nyawa telah melayang
Hingga detik ini ribuan belulang telah berserakan
Sebuah harga yang harus dibayar
Demi terwujudnya kemerdekaan bangsa
Semi terwujudnya satu kata
Merdeka
Detik ini bangsa kita telah merdeka
Detik ini Indonesia telah merdeka
Bangsa besar telah lahir
Terwujud dengan semangat para pejuang
Yang terbayarkan dengan tetesan darah dan air mata
Serta jiwa-jiwa yang terkorbankan
Demi satu kata
Merdeka
Tak terhitung jiwa gugur di medan pertempuran
Darah segarmu merasuk ke dalam sela-sela tanah air
Dengan bangga jenazahmu tersenyum
Menyaksikan kemenangan yang tak pernah kau nikmati
Semua demi satu kata
merdeka
5. Bilakah Indonesia Merdeka
Indonesia…
Negeri yang menyimpan banyak kisah tentang realita
Tempat berkumpulnya para sang dewa
Tempat kelahiran para empu-empu yang sakti mandera guna
Yang telah menciptakan banyak benda-benda pusaka
Serta tempat kelahiran para wali dan ulama
Yang selalu mengajarkan kearifan bersikap dan bertutur kasta
Indonesia…
Tanahnya subur kaya makmur
Rakyat berbudi pekerti luhur
Semangatnya tak pernah luntur
Banyak tantangan tak pernah mundur
Zamrud khatulistiwa
Itulah julukan Indonesia
Terletak di antara dua benua dan dua samudra
Terdiri dari aneka ragam seni budaya dan suku bangsa
Dan sepertiga hutan tropis dunia
Ada di wilayah Indonesia
Dari generasi ke kenerasi
Anak-anak bangsa mengobarkan semangat nasionalis dalam diri
membulatkan tekad berjuang dalam jiwa
Menanamkan keberanian dalam raga
Untuk mencapai satu tujuan dan cita-cita
Yang akan diraih bersama
Demi mempertahankan tanah air tercinta
Dan Indonesia merdeka
Merdeka…
Merdeka…
Merdeka…
Jayalah terus Indonesiaku.
6. Jenderal Sudirman
Sederhana dan bersahaja
Rendah hati serta penuh kasih
Begitulah sosoknya
Jenderal Sudirman
Diiringi keikhlasan menjalani perjuangan
Disertai ketabahan dalam kesakitan
Dan ditemani kesabaran dalam menentang kezhaliman
Dapatkah lagi pemimpin sepertinya ditemukan?
Disertai ketabahan dalam kesakitan
Dan pergolakan tlah merubah keadaan
Rindu kami akan pemimpin sepertinya
Rindu kami akan tokoh sebijak dan setangguh dirinya.
Seorang pejuang kebanggaan bangsa
yang rela berjuang demi kebenaran
yang rela berjuang demi perdamaian
yang rela berjuang demi kemerdekaan
bagi seluruh rakyat Indonesia.
(oleh: SIM)
8. Kartini
Saat wanita ditabukan oleh belajar,
suaramu lembut menentang
batinmu lantang menyerang
Sekuat tenaga kau nyalakan harap
bagai gemerisik angin dalam sneyap
rebuk hak untuk kaum wanita
perjuangan masa depan untuk kaum wanita
Kartini…
Saat kini jasamu tlah membahana…
namamu tak lagi lantang disebutkan
usahamu tak lagi ramai dibicarakan
Kau kian terlupakan…
bagai kota yang tlah lama ditinggalkan.
(oleh: SIM)
9. Terima kasih pahlawan
Karena jasamu kita merdeka
Hidup di ujung barat hingga timur
Tanpa takut dan gugup yang membara
Kau rela mati demi kami
Kau rela miskin demi kami
Kau rela menderita demi kami
Untuk kami kau rela hancur
Berkatmu indonesia bisa merdeka
Mengepak sayap melesat langit
Berkatmu indonesia bisa jaya
Menembus zaman hingga canggih
Tak terbayang jika keberanian itu tak tumbuh di hati kalian
Tak terbayang jika kesabaran itu takmenyertai derita kalian
Tak terbayang jika semangat itu tak membakar bara kalian.
Kami anak muda kami bangsa Indonesia
Berterima kasih untuk jasa jasamu para pahlawan
Karena perjuangan yang luar biasa kalian
Indonesia bisa menikmati udara kemerdekaan.
(Oleh: Rayhandi)
10. Untuk Guruku, Pahlawanku
Aku menyebut bunga bangsa…
wahai guruku
Kudendangkan dalam lagu hidupku
saat masa depan menanti di depanku
Aku akan mengenangmu…
wahai pembimbingku
kala kisah tlah jauh melaju
masa kanak yang tak lagi tampak oleh waktu
Akan slalu kuingat petuahmu
untuk mengingat di saat aku lupa
sebagai petunjuk di saat aku alpa
bahwa hidup harus dijalani sebaik-baiknya
Guruku…
Pembimbingku…
Kenangan masa kanakku lugu
Kaulah pahlawanku
(oleh: SIM)
11. Harapan Remaja Indonesia
Tiga setengah abad kita dijajah
Dirundung kegelisahan dan ketakutan
Saat itu jangankan untuk sekolah
Bergerak pun kita tak mampu
Kini saatnya… bangkit
Tuk melanjutkan segala kemerdekaan
yang pernah terukir dulu
Dengan menggali potensi dan budaya
Di dalam negeri ini yang masih terpendam
Demi tanah air kami
Demi Indonesia kami
Mestinya mata kami semakin lelah
Usia kami habis dimakan waktu
Demi negeri kami
Kami rela mati untuknya
Demi bunda tercinta
Kan kami junjung nama harum
Di mana pun kami menginjakkan
Kaki di muka bumi ini
Dan selama itu jantung kami
Putra, Putri bangsa masih berdetak
Darah dalam diri kami masih mengalir
Kami kan tetap sekuat tenaga
Hingga tetes darah penghabisan
(Oleh: Mentista Kusumawati)
12. Kusuma Bangsa
Penjajah mengoyak kedamaian negeri ini
Mereka menindas
Mereka memaksa
Mereka merampas
Perjuangan bangkit melawan
Maju ke medan laga
Memanggul senjata
Menyerukan kebenaran
Perjuangan itu tidak sia-sia
meskipun mereka harus dibayar darah dan nyawa
Indonesia merebut kembali kedaulatannya.
Kita bisa menikmati
indahnya negeri ini
berkat kegigihan dan keberanian
para pejuang sejati
merekalah kusuma bangsa ini
Lanjutkan semangatnya
Kobarkan kegigihannya
untuk membangun Indonesia tercinta
(Oleh: UNM)
13. Setajam Senjata Runcing
Di ujung senjata runcing
Setajam pedang siap menyayat
Pertaruhan nyawa menentang
Mengoyah jiwa musuh hingga gentar
Pahlawan berjuang hingga raib
Meraih kemenangan untuk kebebasan
Rasa gentar dan takut terlenyapkan
Usaha sampai tumpah darah tiada usai
Kemerdekaan telah membebaskan bekapan
Kini dapat bernapas tanpa sesak
Jasa pahlawan menjadi saksi
Siap siaga hingga merdeka
14. Di Balik Seruan Pahlawan
Kabut
Dalam kenangan pergolakan pertiwi
Mendung
Bertandakan hujan deras
Membanjiri rasa yang haus kemerdekaan
Dia yang semua yang ada menunggu keputusan sakral
(Oleh: Zshara Aurora)
3. Apa Kata Bung Hatta
Banyak kata untuk negeri
Terjujur dari jiwa yang murni
Indonesia ada selalu di hati
Terucap pesan yang terpatri
Persatuan satu harus miliki
Jangan pudar karena dari para pembenci
Memecah belah negeri
Karena ingin kita dikuliti
Jatuh bangunnya negeri
Ingatlah selalu tertanam di diri
Bersatu padu selalu ada di jiwa kami
Penjajah pemecah belah takut kekuatan ini
(Oleh: Hati Nurahayu)