3 Prinsip dari Busana Tari yang Harus Diperhatikan

group-image

Siapa yang suka terpana kalau melihat penari berlenggak-lenggok dengan lenturnya di atas panggung? Untuk mendapatkan gerakan tari yang pas dengan melodi, tentunya para penari juga sering melakukan latihan ya, Ma. 

Tapi ternyata untuk mendapatkan penampilan yang sempurna tidak hanya latihan setiap hari nih, Ma. Penari juga harus tau 3 Prinsip dari Busana Tari yang Harus Diperhatikan sehingga bisa tampil memukau. Yuk, simak selengkapnya ya!

3 Prinsip dari Busana Tari yang Harus Diperhatikan

1. Busana tari menyesuaikan gerakan tari

Pada dasarnya untuk mendapatkan penampilan yang maksimal, penari harus bisa menyesuaikan busana yang dikenakan dengan gerakan tari. Contohnya saja jika tarian yang ditampilkan merupakan tarian hip hop maka celana jogger, legging, atau celana olahraga bisa menjadi pilihan busana yang tepat. Busana yang tidak sesuai tentunya akan membatasi gerakan sang penari. Alhasil penampilan tari menjadi tidak maksimal. 

2. Busana tari yang enak dipandang 

Prinsip yang kedua ini juga perlu diperhatikan ya, Ma. Pasalnya salah satu tujuan penampilan tari yaitu sebagai hiburan. Maka dari itu busana yang dikenakan penari harus enak dipandang. Dalam tarian tradisional biasanya busana tari mengenakan berbagai macam aksesori seperti kalung, mahkota, selendang bahkan sepatu yang gemerlap. 

Selain membuat penari terlihat rupawan, pemilihan busana yang sesuai juga akan menambahkan nilai estetika pada tarian. Tidak hanya menambah estetika saja tetapi kebanyakan busana tari tradisional Indonesia juga memiliki maknanya masing-masing. Contohnya saja kain kotak-kotak yang digunakan penari kecak. Kain tersebut melambangkan konsep Rwa Bhineda yang identik dengan warna hitam putih.

3. Busana tari bisa menghidupkan karakter dan imajinasi yang dibawa sang penari 

Busana yang dikenakan oleh penari juga harus bisa menghidupkan karakter yang dibawakan sang penari. Biasanya dalam tarian-tarian tertentu ada cerita dan makna pada setiap gerakannya. Busana yang mendukung tentunya bisa membuat penonton lebih tertarik ya, Ma. 

Busana juga bisa menggambarkan tema yang dibawakan saat penampilan tari. Contohnya saja tarian yang mengharuskan adanya peran laki-laki dan perempuan. Maka busana keduanya akan berbeda satu sama lain. Peran laki-laki bisa saja mengenakan busana seperti sarung, peci, dan juga celana. Lain hal dengan penari perempuan yang biasanya mengenakan selendang, kebaya, dan juga rok. 

Nah, itu dia 3 Prinsip dari Busana Tari yang Harus Diperhatikan khusus untuk Mama. Semoga bermanfaat ya! 

Baca juga:

Siapa yang suka terpana kalau melihat penari berlenggak-lenggok dengan lenturnya di atas panggung? Untuk mendapatkan gerakan tari yang pas dengan....

Siapa yang suka terpana kalau melihat penari berlenggak-lenggok dengan lenturnya di atas panggung? Untuk mendapatkan gerakan tari yang pas dengan melodi, tentunya para penari juga sering melakukan latihan ya, Ma. 

Tapi ternyata untuk mendapatkan penampilan yang sempurna tidak hanya latihan setiap hari nih, Ma. Penari juga harus tau 3 Prinsip dari Busana Tari yang Harus Diperhatikan sehingga bisa tampil memukau. Yuk, simak selengkapnya ya!

3 Prinsip dari Busana Tari yang Harus Diperhatikan

1. Busana tari menyesuaikan gerakan tari

Pada dasarnya untuk mendapatkan penampilan yang maksimal, penari harus bisa menyesuaikan busana yang dikenakan dengan gerakan tari. Contohnya saja jika tarian yang ditampilkan merupakan tarian hip hop maka celana jogger, legging, atau celana olahraga bisa menjadi pilihan busana yang tepat. Busana yang tidak sesuai tentunya akan membatasi gerakan sang penari. Alhasil penampilan tari menjadi tidak maksimal. 

2. Busana tari yang enak dipandang 

Prinsip yang kedua ini juga perlu diperhatikan ya, Ma. Pasalnya salah satu tujuan penampilan tari yaitu sebagai hiburan. Maka dari itu busana yang dikenakan penari harus enak dipandang. Dalam tarian tradisional biasanya busana tari mengenakan berbagai macam aksesori seperti kalung, mahkota, selendang bahkan sepatu yang gemerlap. 

Selain membuat penari terlihat rupawan, pemilihan busana yang sesuai juga akan menambahkan nilai estetika pada tarian. Tidak hanya menambah estetika saja tetapi kebanyakan busana tari tradisional Indonesia juga memiliki maknanya masing-masing. Contohnya saja kain kotak-kotak yang digunakan penari kecak. Kain tersebut melambangkan konsep Rwa Bhineda yang identik dengan warna hitam putih.

3. Busana tari bisa menghidupkan karakter dan imajinasi yang dibawa sang penari 

Busana yang dikenakan oleh penari juga harus bisa menghidupkan karakter yang dibawakan sang penari. Biasanya dalam tarian-tarian tertentu ada cerita dan makna pada setiap gerakannya. Busana yang mendukung tentunya bisa membuat penonton lebih tertarik ya, Ma. 

Busana juga bisa menggambarkan tema yang dibawakan saat penampilan tari. Contohnya saja tarian yang mengharuskan adanya peran laki-laki dan perempuan. Maka busana keduanya akan berbeda satu sama lain. Peran laki-laki bisa saja mengenakan busana seperti sarung, peci, dan juga celana. Lain hal dengan penari perempuan yang biasanya mengenakan selendang, kebaya, dan juga rok. 

Nah, itu dia 3 Prinsip dari Busana Tari yang Harus Diperhatikan khusus untuk Mama. Semoga bermanfaat ya! 

Baca juga:

ohh ternyata ada prinsipnya juga ya, terima kasih informasinya