4 Macam Syirik Berdasarkan Kadar Kualitas dan Contohnya

Bagi umat muslim, kita sangat tidak diperbolehkan melakukan kegiatan yang mengarah penyekutuan Allah SWT. Hal ini dikarenakan, kegiatan Syirik adalah kegiatan yang tidak dianjurkan bahkan melawan ketentuan yang telah dibuat oleh Allah. Lalu, apa aja sih jenis - jenis Syirik dalam islam? Berikut 4 Macam Syirik Berdasarkan Kadar Kualitas dan Contohnya.

4 Macam Syirik Berdasarkan Kadar Kualitas dan Contohnya

Syirik dalam Islam adalah konsep yang merujuk pada penyekutuan atau penyerupaan Allah SWT dengan yang lain. Ini mencakup tindakan atau keyakinan yang mengatributkan sifat-sifat ilahi kepada selain Allah atau memberikan ibadah yang seharusnya hanya ditujukan kepada-Nya kepada makhluk lain atau benda-benda lain. 

Syirik dianggap sebagai dosa besar dalam Islam dan bertentangan dengan prinsip tauhid, yaitu keyakinan akan keesaan dan keunikan Allah SWT. Praktik syirik dapat berupa penyembahan berhala, percaya pada kekuatan magis makhluk atau benda-benda lain, atau bahkan menyekutukan Allah dengan manusia atau hal lain. Islam menekankan pentingnya memelihara keyakinan tauhid dan menjauhi segala bentuk syirik agar dapat mengamalkan agama dengan murni dan benar. Berdasarkan kadar kualitasnya, syirik dibagi menjadi beberapa macam, antara lain:

  1. Syirik Akbar (Syirik Besar): Syirik akbar adalah penyekutuan Allah SWT dengan sesuatu yang dianggap sebagai ilah selain-Nya atau memberikan sifat-sifat ilahi kepada selain Allah. Contohnya adalah menyembah berhala, menyembah manusia atau makhluk lain sebagai tuhan, dan menganggap bahwa ada yang memiliki kekuasaan serupa dengan Allah SWT.
  2. Syirik Kecil (Syirik Asghar): Syirik kecil adalah melakukan perbuatan yang membatasi atau memengaruhi sifat-sifat ilahi Allah atau menyamakan makhluk dengan-Nya dalam hal-hal tertentu. Contohnya adalah meminta pertolongan kepada makhluk yang sudah meninggal, seperti wali atau nenek moyang, dalam keadaan yang hanya Allah yang bisa membantu.
  3. Syirik Khafi (Syirik Tersembunyi): Syirik khafi adalah melakukan perbuatan syirik secara tersembunyi, seperti merendahkan makna tauhid dalam hati, menyimpan keraguan terhadap kekuasaan Allah SWT, atau mempercayai adanya kekuatan selain dari-Nya yang dapat mempengaruhi takdir dan kehidupan manusia.
  4. Syirik Dzal (Syirik Palsu): Syirik dzal adalah melakukan perbuatan syirik palsu atau pura-pura dalam rangka mendapat pujian, kehormatan, atau manfaat dari manusia, tanpa benar-benar mengakui kedudukan dan kekuasaan Allah SWT. Contohnya adalah berpura-pura menyembah Allah di depan orang lain tetapi hati dan pikiran terpaut pada kepentingan duniawi.

Sejarah Syirik dalam Islam

Sejarah syirik dalam Islam melibatkan perjuangan untuk membersihkan masyarakat dari praktik-praktik penyekutuan atau penyerupaan Allah SWT dengan yang lain. Pada zaman pra-Islam di wilayah Arab, masyarakat melakukan berbagai praktik syirik, termasuk menyembah berhala, menjadikan para dewa dan roh-roh sebagai perantara antara manusia dan Allah, serta menganggap beberapa objek atau fenomena alam sebagai ilah atau tuhan.

Ketika Islam diperkenalkan oleh Nabi Muhammad SAW di Mekah pada abad ke-7 Masehi, salah satu misi utama beliau adalah untuk membersihkan masyarakat dari praktik-praktik syirik yang sudah melekat kuat dalam budaya mereka. Nabi Muhammad SAW mengajarkan konsep tauhid, yaitu keyakinan akan keesaan Allah SWT, dan menegaskan bahwa hanya Allah lah yang berhak disembah dan diibadahi.

Melalui dakwah dan upaya penyampaian risalah Islam, Nabi Muhammad SAW dan para sahabatnya berhasil menghapuskan praktik-praktik syirik di Arabia dan memperkenalkan konsep tauhid kepada masyarakat. Pembersihan dari praktik syirik ini menjadi salah satu pencapaian penting dalam sejarah Islam, yang membawa masyarakat Arab menuju keimanan yang murni kepada Allah SWT. Proses ini membentuk dasar ajaran Islam dan memperkuat landasan tauhid dalam keyakinan umat Islam.

Dosa - Dosa yang Didapatkan jika Melakukan Syirik

  • Dosa yang Tidak Dapat Dimaafkan: Dosa syirik merupakan dosa yang tidak akan diampuni oleh Allah jika seseorang meninggal dalam keadaan masih mempraktikkannya tanpa bertaubat. Allah berfirman dalam Al-Quran, Surah An-Nisa (4:48): "Sesungguhnya Allah tidak akan mengampuni dosa syirik, dan Dia mengampuni dosa yang selain dari (syirik) itu bagi siapa yang dikehendaki-Nya."
  • Penyia-nyiaan Amal: Dosa syirik dapat menyia-nyiakan segala amal baik yang dilakukan oleh seseorang. Dalam Islam, amal-amal baik hanya akan diterima jika dilakukan dengan niat ikhlas dan tulus hanya untuk Allah semata. Dengan melakukan syirik, seseorang mengalihkan sebagian atau seluruh ibadahnya kepada selain Allah, sehingga amalannya tidak diterima.
  • Masuk Neraka: Allah menyatakan dalam Al-Quran bahwa orang-orang yang mati dalam keadaan berbuat syirik akan masuk neraka dan kekal di dalamnya. Allah berfirman dalam Surah Az-Zumar (39:65-66): "Dan akan diperlihatkan kepada mereka yang dulu bertuhankan sesuatu selain Allah, bahwa sesungguhnya mereka telah berada dalam keadaan nyata berhala-berhala yang mereka sangka mendampingi Allah dalam menyembah. Maka akan kelihatan oleh mereka azab, bahwa sesungguhnya keputusan itu berada di tangan Allah, (dengan mengatakan): 'Kemana perginya pelindung-pelindung yang kamu persekutukan itu di samping Allah?' Kata mereka (yang sudah dipersekutukan itu): 'Mereka telah lenyap dari kami, bahkan kami tidak memanggil mereka sekalipun ketika kami memanggil.' Demikianlah Allah menyesatkan orang-orang kafir."
  • Ditolaknya Taubat: Jika seseorang tidak bertaubat dari dosa syirik sebelum meninggal dunia, maka taubatnya tidak akan diterima. Allah berfirman dalam Al-Quran, Surah An-Nisa (4:116): "Sesungguhnya Allah tidak mengampuni dosa syirik, dan Dia mengampuni segala dosa yang selain dari (syirik) itu bagi siapa yang dikehendaki-Nya. Barangsiapa yang mempersekutukan Allah, maka sesungguhnya ia telah tersesat sejauh-jauhnya."

Itu dia 4 Macam Syirik Berdasarkan Kadar Kualitas dan Contohnya. Sebagai seorang muslim, wajib hukumnya ya untuk menjauhi segala kegiatan atau perasaan ke arah Syirik.

Baca Juga:

Komentar
Bagi umat muslim, kita sangat tidak diperbolehkan melakukan kegiatan yang mengarah penyekutuan Allah SWT. Hal ini dikarenakan, kegiatan Syirik adalah....

Bagi umat muslim, kita sangat tidak diperbolehkan melakukan kegiatan yang mengarah penyekutuan Allah SWT. Hal ini dikarenakan, kegiatan Syirik adalah kegiatan yang tidak dianjurkan bahkan melawan ketentuan yang telah dibuat oleh Allah. Lalu, apa aja sih jenis - jenis Syirik dalam islam? Berikut 4 Macam Syirik Berdasarkan Kadar Kualitas dan Contohnya.

4 Macam Syirik Berdasarkan Kadar Kualitas dan Contohnya

Syirik dalam Islam adalah konsep yang merujuk pada penyekutuan atau penyerupaan Allah SWT dengan yang lain. Ini mencakup tindakan atau keyakinan yang mengatributkan sifat-sifat ilahi kepada selain Allah atau memberikan ibadah yang seharusnya hanya ditujukan kepada-Nya kepada makhluk lain atau benda-benda lain. 

Syirik dianggap sebagai dosa besar dalam Islam dan bertentangan dengan prinsip tauhid, yaitu keyakinan akan keesaan dan keunikan Allah SWT. Praktik syirik dapat berupa penyembahan berhala, percaya pada kekuatan magis makhluk atau benda-benda lain, atau bahkan menyekutukan Allah dengan manusia atau hal lain. Islam menekankan pentingnya memelihara keyakinan tauhid dan menjauhi segala bentuk syirik agar dapat mengamalkan agama dengan murni dan benar. Berdasarkan kadar kualitasnya, syirik dibagi menjadi beberapa macam, antara lain:

  1. Syirik Akbar (Syirik Besar): Syirik akbar adalah penyekutuan Allah SWT dengan sesuatu yang dianggap sebagai ilah selain-Nya atau memberikan sifat-sifat ilahi kepada selain Allah. Contohnya adalah menyembah berhala, menyembah manusia atau makhluk lain sebagai tuhan, dan menganggap bahwa ada yang memiliki kekuasaan serupa dengan Allah SWT.
  2. Syirik Kecil (Syirik Asghar): Syirik kecil adalah melakukan perbuatan yang membatasi atau memengaruhi sifat-sifat ilahi Allah atau menyamakan makhluk dengan-Nya dalam hal-hal tertentu. Contohnya adalah meminta pertolongan kepada makhluk yang sudah meninggal, seperti wali atau nenek moyang, dalam keadaan yang hanya Allah yang bisa membantu.
  3. Syirik Khafi (Syirik Tersembunyi): Syirik khafi adalah melakukan perbuatan syirik secara tersembunyi, seperti merendahkan makna tauhid dalam hati, menyimpan keraguan terhadap kekuasaan Allah SWT, atau mempercayai adanya kekuatan selain dari-Nya yang dapat mempengaruhi takdir dan kehidupan manusia.
  4. Syirik Dzal (Syirik Palsu): Syirik dzal adalah melakukan perbuatan syirik palsu atau pura-pura dalam rangka mendapat pujian, kehormatan, atau manfaat dari manusia, tanpa benar-benar mengakui kedudukan dan kekuasaan Allah SWT. Contohnya adalah berpura-pura menyembah Allah di depan orang lain tetapi hati dan pikiran terpaut pada kepentingan duniawi.

Sejarah Syirik dalam Islam

Sejarah syirik dalam Islam melibatkan perjuangan untuk membersihkan masyarakat dari praktik-praktik penyekutuan atau penyerupaan Allah SWT dengan yang lain. Pada zaman pra-Islam di wilayah Arab, masyarakat melakukan berbagai praktik syirik, termasuk menyembah berhala, menjadikan para dewa dan roh-roh sebagai perantara antara manusia dan Allah, serta menganggap beberapa objek atau fenomena alam sebagai ilah atau tuhan.

Ketika Islam diperkenalkan oleh Nabi Muhammad SAW di Mekah pada abad ke-7 Masehi, salah satu misi utama beliau adalah untuk membersihkan masyarakat dari praktik-praktik syirik yang sudah melekat kuat dalam budaya mereka. Nabi Muhammad SAW mengajarkan konsep tauhid, yaitu keyakinan akan keesaan Allah SWT, dan menegaskan bahwa hanya Allah lah yang berhak disembah dan diibadahi.

Melalui dakwah dan upaya penyampaian risalah Islam, Nabi Muhammad SAW dan para sahabatnya berhasil menghapuskan praktik-praktik syirik di Arabia dan memperkenalkan konsep tauhid kepada masyarakat. Pembersihan dari praktik syirik ini menjadi salah satu pencapaian penting dalam sejarah Islam, yang membawa masyarakat Arab menuju keimanan yang murni kepada Allah SWT. Proses ini membentuk dasar ajaran Islam dan memperkuat landasan tauhid dalam keyakinan umat Islam.

Dosa - Dosa yang Didapatkan jika Melakukan Syirik

  • Dosa yang Tidak Dapat Dimaafkan: Dosa syirik merupakan dosa yang tidak akan diampuni oleh Allah jika seseorang meninggal dalam keadaan masih mempraktikkannya tanpa bertaubat. Allah berfirman dalam Al-Quran, Surah An-Nisa (4:48): "Sesungguhnya Allah tidak akan mengampuni dosa syirik, dan Dia mengampuni dosa yang selain dari (syirik) itu bagi siapa yang dikehendaki-Nya."
  • Penyia-nyiaan Amal: Dosa syirik dapat menyia-nyiakan segala amal baik yang dilakukan oleh seseorang. Dalam Islam, amal-amal baik hanya akan diterima jika dilakukan dengan niat ikhlas dan tulus hanya untuk Allah semata. Dengan melakukan syirik, seseorang mengalihkan sebagian atau seluruh ibadahnya kepada selain Allah, sehingga amalannya tidak diterima.
  • Masuk Neraka: Allah menyatakan dalam Al-Quran bahwa orang-orang yang mati dalam keadaan berbuat syirik akan masuk neraka dan kekal di dalamnya. Allah berfirman dalam Surah Az-Zumar (39:65-66): "Dan akan diperlihatkan kepada mereka yang dulu bertuhankan sesuatu selain Allah, bahwa sesungguhnya mereka telah berada dalam keadaan nyata berhala-berhala yang mereka sangka mendampingi Allah dalam menyembah. Maka akan kelihatan oleh mereka azab, bahwa sesungguhnya keputusan itu berada di tangan Allah, (dengan mengatakan): 'Kemana perginya pelindung-pelindung yang kamu persekutukan itu di samping Allah?' Kata mereka (yang sudah dipersekutukan itu): 'Mereka telah lenyap dari kami, bahkan kami tidak memanggil mereka sekalipun ketika kami memanggil.' Demikianlah Allah menyesatkan orang-orang kafir."
  • Ditolaknya Taubat: Jika seseorang tidak bertaubat dari dosa syirik sebelum meninggal dunia, maka taubatnya tidak akan diterima. Allah berfirman dalam Al-Quran, Surah An-Nisa (4:116): "Sesungguhnya Allah tidak mengampuni dosa syirik, dan Dia mengampuni segala dosa yang selain dari (syirik) itu bagi siapa yang dikehendaki-Nya. Barangsiapa yang mempersekutukan Allah, maka sesungguhnya ia telah tersesat sejauh-jauhnya."

Itu dia 4 Macam Syirik Berdasarkan Kadar Kualitas dan Contohnya. Sebagai seorang muslim, wajib hukumnya ya untuk menjauhi segala kegiatan atau perasaan ke arah Syirik.

Baca Juga:

Astagfirullah, semoga kita dijauhkan dari segala niat dan perbuatan yang mendekati syirik