7 Contoh Batuan Beku di Bumi Berdasarkan Tempatnya

group-image

Halo Ma! Kali ini aku akan membahas 7 Contoh Batuan Beku di Bumi Berdasarkan Tempatnya. Mungkin beberapa sudah ada yang mengetahuinya, tapi pasti ada juga Mama yang belum mengetahui mengenai batuan beku ini. Bagi yang belum tau, yuk kita eksplorasi bersama pengetahuan mengenai batuan beku yang menarik ini!

Batuan beku sendiri adalah jenis batuan yang terbentuk melalui proses pendinginan magma atau lava yang mengeras. Proses ini dapat terjadi di dalam atau di luar permukaan bumi. Batuan beku terdiri dari mineral-mineral yang padat dan umumnya memiliki struktur kristal yang teratur. Berikut adalah 7 Contoh Batuan Beku di Bumi Berdasarkan Tempatnya, beserta dengan ciri-ciri dan pemanfaatannya.

1. Basalt (Batuan Beku Luar)

Basalt adalah jenis batuan beku yang terbentuk dari lava yang dingin secara cepat. Ciri-ciri utama basalt melibatkan warna gelap hingga hitam, tekstur yang halus atau kasar tergantung pada proses pembekuan, serta kepadatan yang umumnya tinggi. Batuan ini sering kali memiliki kristal-kristal yang kecil dan sulit terlihat dengan mata telanjang. Basalt ditemukan di berbagai wilayah geografis dan dapat membentuk lapisan yang luas.Manfaat basalt mencakup penggunaannya dalam konstruksi sebagai bahan bangunan, terutama dalam pembuatan batu pecah, jalan raya, beton, dan juga untuk seni kerajinan.

2. Batuan Apung (Pumice) (Batuan Bersifat Asam)

Batu apung, sebuah batuan beku ringan yang berasal dari lava yang mengandung gas seperti karbon dioksida dan air, menampilkan ciri-ciri khas berupa ringan, porositas tinggi, warna bervariasi, dan tekstur kasar. Batuan apung terbentuk selama erupsi gunung berapi. Pemanfaatannya melibatkan pengamplasan kayu dan penggunaan dalam produk perawatan tubuh berkat sifat porosnya.

3. Diorit (Batuan Beku Dalam)

Diorit adalah jenis batuan beku intrusif yang terdiri dari mineral feldspar, amfibol, dan piroksen. Ciri-ciri utama diorit melibatkan warna yang bervariasi antara abu-abu hingga hitam, dengan butiran-butiran kristal yang terlihat jelas. Kepadatan diorit cenderung tinggi, dan teksturnya dapat berupa halus hingga kasar tergantung pada ukuran kristal. Batuan ini sering kali membentuk formasi geologis seperti pegunungan dan lembah. Digunakan dalam konstruksi dan seni ukir batu, memberikan sentuhan elegan pada hasil akhirnya.

4. Granit (Batuan Beku Dalam)

Ciri-ciri utama granit melibatkan butiran-butiran kristal yang besar, umumnya terdiri dari mineral feldspar, kuarsa, dan mika. Warna granit bervariasi dari abu-abu hingga merah muda, tergantung pada komposisi mineralnya. Tekstur granit dapat berkisar dari kasar hingga halus. Granit menjadi bahan utama dalam industri konstruksi bangunan, di samping juga digunakan sebagai ornamen dan material industri batu nisan.

5. Obsidian (Batuan Bersifat Asam)

Obsidian, batuan bersifat asam dengan ciri-ciri utama obsidian melibatkan warna yang gelap dan kilap yang khas, sering kali hitam atau coklat tua. Struktur batuan ini umumnya homogen dan tak beraturan, tanpa kristal yang terlihat oleh mata telanjang. Obsidian memiliki kekerasan yang tinggi dan sering kali memiliki tepi yang tajam, sehingga digunakan oleh manusia prasejarah untuk pembuatan alat-alat tajam seperti mata panah dan pisau.

6. Porfiri Granit (Batuan Beku Gang)

Batuan beku gang, porfiri granit, menampilkan tekstur yang unik dengan fenokristal besar dan massa dasar yang lebih halus. Kehadirannya memberikan nilai estetika tinggi dalam seni ukir batu dan konstruksi bangunan.

7. Riolit (Batuan Beku Luar)

Riolit, terbentuk dari magma kaya silika, menarik perhatian dengan warnanya yang cerah dan tanpa kristal yang terlihat. Pemanfaatannya mencakup industri konstruksi dan pembuatan alat-alat tahan panas.

Nah itu 7 Contoh Batuan Beku di Bumi Berdasarkan Tempatnya. Ma, dari seni ukir batu hingga konstruksi bangunan, setiap jenis batuan beku ini menjadi sumber daya berharga yang menginspirasi inovasi dan pemahaman mendalam tentang jenis dan karakteristik batuan beku menjadi fondasi untuk pemanfaatan sumber daya alam secara berkelanjutan dan kreatif.

Baca juga: